Chapter 2
Main Cast : Jeon Jungkook
Kim Taehyung
Other Cast : Park Jimin
Min Yoongi
Warning : Yaoi, KookVHappy reading~
All Jungkook's POV.
Hujan deras menghalangiku untuk meninggalkan sekolah hari ini.Aku berdecak sebal, pasalnya ramalan cuaca yang ku tonton tadi pagi ternyata salah. Apanya yang hari akan cerah, yang ada awan pekat yang menyelimuti bumi dan memuntahkan bebannya.Kulihat namja manis itu, yang aku tahu bernama Kim Taehyung sedang bersandar di tiang koridor sambil menengadahkan tangannya. Aku melangkah semakin dekat ketempat ia berada.
"Dasar kekanakan!" ucapku
"Kau lagi?! Ya, Tuhan apa salahku di kehidupan sebelumnya, sampai pulang sekolah pun aku masih terjebak dengan namja arogan ini."
"Kau pikir aku ingin bertemu denganmu? Aku sungguh sial hari ini, aku sudah hampir terlambat gara-gara kau. Ditambah lagi aku harus sebangku denganmu, dan sekarang aku harus terjebak hujan bersamamu"
"Kalau kau tidak suka, pergi saja sana!" Usirnya.
"Hei, tuan kau tidak lihat hujannya sangat deras. Siapa orang gila yang ingin menerobos hujan deras seperti ini."
"Baiklah, kalau kau tidak ingin pergi, biar aku saja yang pergi. Dasar arogan menyebalkan!"
Setelah mengatakan itu Taehyung langsung berjalan menerobos hujan, ia tetap berjalan dengan tenang diantara rintik hujan yang kian deras. Seolah ia tidak merasa terganggu dengan dinginnya hujan yang menusuk tulangnya.
"Namja manis yang benar-benar nekat." gumamku
Oops, Jeon Jungkook, sadarkah kau mengatakan ia manis lagi.Hari ini lagi-lagi aku hampir terlambat. Aku tergesa menuju bangkuku, karena diperjalanan menuju kelas aku melihat Lee seongsengnim sudah bersiap untuk kekelasku.
"Oo, ternyata tuan Jeon kita terlambat lagi ,eoh??" sindir Jimin.
"Diam kau pendek!" Kesalku.
"Hei, Kim Taehyung ini sekolah bukan tempat tidur kalau kau ingin tidur, bukan disini tempatnya. Minggir, kau menempati wilayah mejaku." kataku pada teman sebangku ku ini.
Taehyung hanya menggeser kepalanya, tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Tumben, ucapku dalam hati. Biasanya dia akan mengomel-ngomel saat aku ajak bicara.
"Hai, kau murid baru ya? Perkenalakan aku Min Yoongi kau bisa memanggilku Suga, aku teman sebangku Jimin. Kemarin kita belum sempat berkenalan karena aku tidak masuk." kata Suga.
"Whoaa, keajaiban macam apa ini? Min Yoongi yang terkenal cuek dan galak pada semua orang menyapa anak baru terlebih dahulu? Jungkook-ah apa aku sedang bermimpi??" Histeris Jimin.
Plakk!
"Ah, appo!" rintih Jimin sambil mengusap kepalanya, korban dari kekejaman tangan Suga.
"Sakit kan, berarti kau tak bermimpi bodoh!" ucap Suga cuek.
"Hai, Suga. Aku Kim Taehyung , senang berkenalan denganmu." Ucap Taehyung sambil tersenyum kecil.
"Taehyung-ah, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sedikit tidak baik," lanjut Suga.
"Gwaenchana, hanya sedikit lelah,"sahut Taehung.
Setelah Suga bertanya seperti itu pada Taehyung, kuperhatikan wajahnya, memang terlihat sedikit pucat. Apa ia sakit karena kemarin ia menerobos hujan?
"Selamat pagi anak-anak,"
Sapaan dari Lee seongsengnim membuyarkan acaraku mengamati wajah Taehyung.Ini baru jam pelajaran ketiga, tapi aku sudah merasa bosan. Penjelasan dari Kim Seongsengnim tidak menarik sama sekali. Entah kenapa aku dari dulu tidak suka pelajaran sejarah. Kulihat Taehyung juga sedang menyenderkan kepalanya di senderan kursi, mungkin ia merasa bosan juga sama sepertiku.
"Kim Taehyung. Kim Taehyung,apa kau mendengarku" tanya Kim Seongsengnim pada Taehyung .
Tapi ia tetap diam tak menyahut, pandangannya kosong. Inisiatif aku senggol pingggangnya, ia tersentak kaget.
"Hei, Kim Taehyung, Kim Seongsengnim memanggilmu," bisikku.
"Ah, ne Saem? Maafkan aku Saem," ucapnya lemah.
"Kim Taehyung, apa kau baik-baik saja? Wajahmu terlihat pucat, apa kau sakit?" tanya guru wanitaku itu.
"Ah, aku hanya merasa sedikit demam Saem, aku baik-baik saja,"
"Tidak, Kim Taehyung. Kalau kau sakit sebaiknya kau beristirahat saja. Tidak ada gunanya kau mengikuti pelajaran dalam keadaan sakit, tidak akan meresap ke dalam otakmu," ucap Kim Seongsengnim sedikit sadis memang.
"Baiklah, saem," ucap Taehyung sambil membereskan barang-barangnya.
"Dan kau Jeon Jungkook, bisakah kau antarkan Kim Taehyung kerumahnya? tanya Kim Seongsengnim.
"Mwo? Kenapa aku saem?" tanyaku tak terima.
"Karena kau teman sebangkunya, Jeon Jungkook. Cepat antarkan Kim Taehyung, aku tidak menerima penolakan.Disinilah aku sekarang di dalam bus bersama Kim Taehyung. Aku masih sedikit sebal dengan Kim Seongsengnim, kenapa harus aku yang mengantarnya pulang. Tapi tak apalah, hitung-hitung aku dapat pulang lebih awal hari ini. Dari tadi Taehyung hanya diam memejamkan matanya. Ia hanya berbicara sekali, saat aku bertanya dimana alamat rumahnya. Dan dari yang aku tahu dari alamat yang ia berikan, ia tinggal di apartement yang tidak jauh dari apartementku.
"Kau sakit pasti gara-gara menerobos hujan kemarin, dasar namja bodoh, sudah tahu hujan masih saja diterobos," ucapku. Ia hanya membalas ucapanku dengan gumaman yang tak jelas. Aku hanya mendengus sebal, karena merasa diacuhkan.Kami sudah turun di stasiun terdekat dari apartement Taehyung. Kami berjalan sekitar lima belas menit, dan kita kami sudah tiba di depan gedung apartement Taehyung.
"Baiklah, Jeon Jungkook. Aku tidak menyangka akan mengatakan ini padamu. Tapi, gomawo Jungkook-ah," kata Taehyung.
"Bukan masalah, aku melakukan ini juga karena perintah Kim Seongsengnim. Sudah masuk sana, cepat sembuh dan jangan menyusahkan orang lagi,aku pergi." Ucapku.
Aku hendak berbalik pergi menuju ke apartementku sendiri. Sebelum suara benda terjatuh menyapa gendang telingaku.
Brukkk..
"Kim Taehyung!"TBC
Yeayyy.... Chapter 2..
Semakin banyak Votementnya, semakin cepat updatenya ^.^
Votementnya ya reader....
See ya.. Next chapter..
Ranran