Prolog.

18.4K 1.1K 16
                                    

Hyumi pov

Aku memejamkan mataku dengan semburan angin yang menerpa wajahku

Aku mendongkak, menatap bintang dilangit gelap dengan jantungku yang bergemuruh.

Ada sesak, rasa sesak dihatiku yang sangat menyiksaku.

Terkadang aku berpikir, kenapa tuhan sangat tidak adil dengan kehidupan yang aku miliki.

Kehidupan yang ku jalani tidak begitu mulus, bahkan terlalu rumit. Berkali-kali aku berfikir untuk mengakhiri hidupku, berjuang didunia yang keras ini tidak ada gunanya untukku.

Kehidupan keluarga ku dan percintaanku, semuanya hanya menyisakan sebuah pedih, kesakitan didalam hatiku yg tak berujung.

Aku hidup dengan 1 adik yang selalu dipuja dan pengkhianatan yang dilakukan suamiku sendiri.

Selama ini aku mengaggap pria yang kucintai itu adalah belahan jiwaku. Dia segalanya bagiku, hanya dia yang mengerti tentang ku dan menyayangiku. Mencintaiku sepenuh hatinya.


Namun ternyata aku salah.



Semua itu salah.


Berkali - kali aku menyeka air mataku yang membasahi pipiku.

Aku terisak, dengan lembaran demi lembaran peristiwa menyakitkan itu tergambar jelas di pikiranku,

Bagaikan sebuah film yang yang berputar jelas, bahkan rasanya aku tidak bisa melihat apapun didepan mataku, semuanya tertutup dengan film menyedihkan itu.


Aku benci diriku.


Aku benci diriku yang sangat payah, bodoh. Aku benci hidupku, aku benci terlahir hanya untuk menjalani hidupku yang menyedihkan.

"Wae?"

"Hiks... hiks...hiks..."


"Naega wae?!!"

"Haaaahh!!! Hiks...hiks. "

"Kenapa tuhan membuat hidupku begitu sulit dan menyedihkan. Kenapa hidupku tidak seperti teman-temanku yang terlihat bahagia. Bahkan bersyukur dengan kehidupan mereka."

"Aku mau seperti mereka, seperti mereka yang bersyukur dengan kehidupan yang mereka jalani. Hidup dengan senyum tulus diwajah mereka tanpa ada keterpaksaan"

Hyumi pov end

"ini tidak adil, ini benar-benar tidak adil, hiks... hiks... hiks.."Hyumi menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.

Kepalanya menggeleng cepat berusaha menghapus memori menyakitkan itu dikepalanya yang terus berputar tanpa jeda. membuat kesakitan, yang membuat hatinya terasa sesak

Hyumi terjongkok dengan yang air matanya yang terus mengalir deras memenuhi wajahnya.

Pandangannya kosong, seperti tidak ada kehidupan disana.

Hyumi menggigit jari-jarinya dengan giginya.

Dia terlihat frustasi bahkan kewarasannya seakan hilang.

##

Waktu sudah menunjukan jam 2 pagi waktu Seoul.

Hyumi, wanita itu. Tidak bergerak sedikitpun.
Hyumi duduk di tepi Sungai Han dengan kedua tangannya yang memeluk kakinya.

Suara aliran Sungai Han dengan angin malam kota Seoul tidak membuatnya menggigil sedikit pun, entah dirinya yang merasa kebal dengan dinginnya udara luar atau dirinya yang sudah tidak bisa merasakan apapun, termasuk merasakan sakitnya angin malam yang menusuk tubuhnya hingga ke tulangnya.

"Didunia ini sudah tidak ada tempat bagiku, benarkan"gumam Hyumi masih dengan wajahnya yang datar, dengan air mata yang terlihat mengering di pipinya, wajahnya terlihat dingin dengan ekspresinya yang kosong.

Hyumi bangkit dari duduknya, matanya menelusuri sebuah sungai Han yang terbentang dihadapannya masih dengan tatapan kosongnya.

Hyumi melangkahkan kakinya tepat di tepi Sungai Han.

Hyumi pov.

"Tidak ada gunanya aku hidup"

"Kehidupan begitu menyakitkan, masing-masing dari manusia hanya mau kebahagiaan untuk dirinya, tanpa melihat orang lain yang tersakiti dengan caranya yang memperoleh kebahagiaan itu"

"Aku masih tidak mengerti. Kenapa tuhan memberikanku sebuah kehidupan, kalau aku hanya terlahir untuk menjalani kehidupanku yang menyedihkan"

"Aku tidak butuh hidupku. Saat aku mati, aku tidak perlu mencemaskan orang-orang yang akan mencariku, atau menangis atas kepergianku"

"Semua itu tidak akan ada efeknya untuk hidupku"

"Aku ingin melepaskan semua bebanku, aku rasa melemparkan diriku ke sebuah sungai han bukanlah hal buruk. Mengakhiri hidupku -mungkin itu yang terbaik"

"Aku rasa kalian akan senang karena tidak ada lagi beban untuk kalian"

Hyumi pov end.

Hyumi membalikan tubuhnya, membelakangi Sungai Han.

Matanya terpejam, merasakan setiap hembusan angin yg menerpa wajahnya.

Helaian demi helaian rambutnya berterbangan akibat terpaan angin yg dimengenainya.























BYURR>>>>>>>>

\\___//

##

Ngiung....

Ngiungg......

Ngiungg....

Kriett... kriettt......

Dengan terburu-buru, beberapa suster mendorong cepat emergency bed itu sekuat tenaga.

Menyelamatkan gadis yg sedang terbaring lemas diatasnya dengan tidak sadarkan diri.


Tbc.

SLOW UPDATE

Fairytale Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang