Tak Adil

1.6K 100 14
                                    

Pagi ini matahari diselimuti awan hingga tak bisa memancarkan cahaya pagi. Suasana terasa remang-remang walau jam sudah menunjukkan pukul 06:00. Beberapa tetes air hujan sisa semalam masih menetes didedaunan.

Park Jungsu. Anak sulung dari keluarga Park ini mengeliat resah dalam tidurnya. Ini akhir pekan dan wajar kalau ia ingin tidur lebih lama. Tapi sayang mata hitamnya tak mau terpejam lagi walau ia sudah mencoba menutupnya dengan bantal. Rasa malas menghantui dirinya saat hawa dingin menerpa tubuhnya. Suasana yang remang-remang menambah tingkat kemalasan pada dirinya. Hingga dia kembali mengubur tubuhnya kedalam balutan hangat selimut putihnya. Mencoba sekali lagi untuk tidur, bermalas-malasan dikasur tepanya dari pada melawan hawa dingin diluar sana!.

Toookk tok tok took tok tok

Suara ketukan pintu tak teratur kini benar-benar merusak mood si Sulung Park pagi ini. Mencoba mengabaikan, Jungsu menaruh bantal di telinganya agar suara berisik itu tak terdengar ditelinganya.

TOK! TTOK! TOK! TOK! TOK!

Sayang bukanya berhenti, suara ketukan dipintu semakin intens. Jungsu jengah dan ia mulai bangkit dari tidurnya. Berteriak marah pada seseorang dibalik pintu sana.

"YAKK!!! APA KAU TAK PUNYA PEKERJAAN!! DASAR DONGSAENG NAKAL! AWAS KAU PARK DONG---Heechul?" teriak Jungsu, tapi saat sebuah nama akan terlontar dari mulutnya ternyata bukan pemilik nama itu yang ada dibalik pintu.

"mian hyung jika aku mengganggu tidurmu. Tapi ini sangat gawat hyung" wajah Heechul memucat. Dirinya bergerak gelisah.

"weo? kau sakit?" Jungsu memegang kening Heechul yang kini berkeringat dingin.

"bukan aku hyung tapi dia--- di-a sakit" kata Heechul terbata.

"dia? siapa maksudmu chullie?" Jungsu menunggu jawaban Heechul yang kini begerak gelisah. Dia siapa? Kibum-kah? Apa Donghae?

"chullie DIA siapa---" kata 'hujan' tiba-tiba terlintas diotak Jungsu "ASTAGA CHULLIE" Jungsu langsung berlari ke sebuah tampat yang ia yakini sebagai sumber kegelisahan Heechul.

Trap! Trap! Trap!

Jungsu menaiki tangga dengan cara berlari. Dan---

BRAKK!!

Pintu berbahan jati itu dibuka secara paksa. Gundukan dibalik selimut itu membuat dada Jungsu takut.

Langkahnya melambat tak seperti beberapa saat tadi. Pelan. Teramat pelan seperti ada beban yang ia seret.

"hae-ya gwechanayo?" kata Jungsu yang hampir tak terdengar karna terlalu lirih dan pelan.

"....."

"ini sudah pagi, ayo bangun" Jungsu makin mendekati gundukan dikasur. Mengelus perlahan surai blonde yang tak tertutupi selimut.

"...."

"hae?"

"ughh~~"

Sreeek!

"OMMO!" Heechul berteriak kaget saat kedua matanya melihat dongsaengnya meringkuk memeluk kedua lututnya dibalik selimut yang disingkap oleh Jungsu tadi.

"dihh-di-ngin...." suara lirih itu semakin menambah kegelisahan Heechul maupun Jungsu.

"Hae, lihat hyung hae" Jungsu menepuk-nepuk pipi Donghae pelan. Berharap kesadaran Donghae timbul.

"di-dihh-nginnhhh..." suara parau Donghae terdengar sebagai jawaban, tapi mata almond itu masih terpejam erat.

"Heechul suruh pak Jang menyiapkan mobil sekarang!!, kita bawa Donghae kerumah sakit!" perintah sang hyung langsung dilaksanakan Heechul segerah tanpa kata protes.

FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang