Annyeong ini cerit keduaku. Warning typo bertebaran! Don't CoPas!
***Kenapa kau tidak datang hari itu?
***
Telah lama aku menunggunya. 15 menit berlalu. 30 menit berlalu. Hingga 1 jam berlalu. Aku tetap menunggunya, berharap dia akan datang. Satu demi satu pelanggan menghilang. Restoran ini mulai sepi. Aku tetap menunggunya ditemani kesunyian.
2 jam berlalu, dan aku memutuskan untuk pulang dengan membawa kekecewaan yang mendalam. Hatiku sakit. Setelah sekian lama aku merencanakannya, dan yang aku dapat hanyalah kekecewaan. Kekecewaan yang tertanam dihatiku, dan akan aku simpan untuk selamanya.
Aku pulang dengan harapan yang pupus. Kekecewaan ini membuatku tidak merasakan hujan yang menggerogoti tubuhku sedari tadi. Aku juga tidak merasakan kaki ini menuntunku untuk masuk ke dalam bus. Semuanya sia-sia.
Butiran air mata mulai membasahi pipiku. Aku membiarkan air mata ini turun lebih deras. Sampai mulut ini mengeluarkan suara isakan yg keras.😢
Air mataku berhenti, saat melihat orang yg sedari tadi aku tunggu.
Bibirku terbuka, "Pak, tolong berhenti!"
Bus berhenti, tepat di seberang kafe. Kakiku mulai melangkah. Kulihat dia sedang tertawa. Tertawa bersama... Bersama seorang lelaki. Aku mulai memberhentikan langkahku. Dari raut wajahnya tampaknya dia sangat senang bersama lelaki itu. Sepertinya ia nyaman bersama lelaki itu. Ia tersenyum ceria. Sementara, aku di sini menderita karena kekecewaan.
Dia berbalik padaku, memandangku dengan tatapan khawatir.
Aku tidak bisa menunggunya lebih lama lagi. Hatiku sudah sangat sakit. Bodohnya aku yang masih mengharapkannya. Sangat bodoh. Kenapa hal ini terjadi saat hari jadiku berjalan 20 hari.
***
Aku berharap bisa bangun dengan amnesia. Agar dia tidak menghantui pikiranku. Agar aku bebas dari sakit hati. Agar aku bisa melupakan dia. Ini adalah akhir dari cerita cintaku.
Sampai saat ini aku takut untuk menjalin hubungan. 1 pengalaman sudah cukup bagiku. Pengalaman itu sangat membekas dihatiku, meskipun aku sudah berusaha untuk melupakannya. Tapi, tidak bisa.
Aku harus bisa membuka lembaran baru dalam hidupku. Lembaran baru yang berisi keceriaan bukan kekecewaan.End.
