Birthday rendy

49 7 0
                                    

Rena POV

"laah rena lo ada disini juga?" pekik nada yang tiba-tiba datang menghampiriku.

Ya, disini lah aku, terjebak di dalam pesta rendy yang sangat menyebalkan. Bayangkan saja, pulang sekolah yang tadinya aku bergegas pulang tiba-tiba di tarik olehnya menuju rumahnya. Huffft menyebalkan.

****
Flashback on

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring diseluruh penjuru sekolah. Dengan sigap aku membersihkan buku-buku pelajaran yang berserakan di atas meja. Dengan langkah gontai aku mengarahkan kakiku menuju halte bus.

Langkahku terhenti akibat seseorang menghalangi  langkahku.

"minggir" ucapku sangar ke seseorang di depanku.

"ikut gue yuk na" suara itu terdengar semangat tanpa ada rasa bersalah.

"gak ada waktu" tegasku  dan melewati lelaki itu.

"gak ada penolakan" rendy langsung sigap menarik tangan rena menuju parkiran

Sepanjang jalan aku terus meronta berusaha untuk turun dari motor rendy. "rendy lo gak lucu ya, gue mau turun sekarang"  dumelku sepanjang jalan sambil meronta di atas motor. Tanpa mengubris rontaanku, rendy terus memajukan motornya menembus jalanan.

"rendy kalo lu gak mau berhenti gua lompat ya"

"coba aja kalo berani mah" tantang rendy, dan langsung menancap gas menaikan kecepatan motornya.

Aku yang tidak siap langsung terjengkang ke belakang. Sontak aku langsung memeluk erat tubuh rendy dari belakang. Samar samar aku mendengar kekehan kecil dari mulut rendy. "Dasar cowo gila" umpatkh dalam hati.

***

"udah siap?" ucap rendy kepadaku yang sudah rapi dengan setelan dress berwarna pink soft selutut dengan pita di bagian perut.

Aku hanya terpaku menatap lelaki di hadapanku saat ini. Rendy sekarang bagaikan dewa yunani dengan setelan jas hitam celana bahan senada dan tambahan dasi kupu kupu berwarna merah. Rambut yang tersisir rapih menambah ketampanan rendy. Membuatku tidak mengedipkan mata sama sekali. Speechless.

"rena lo ngelamun?" ucap rendy menyadarkanku

"engg... apa tadi lo bilang?" ucapku gugup

"lo udah siap belum? udah dikit lagi mulai"

"gue takut" ucapku lirih

"takut kenapa? lo cantik kok"

Apa? dia tadi bilang apa? gue gak salah denger kan? dia bilang gue cantik. Fitnah itu fitnah. Seorang rendy gak mungkin bilang itu. mungkin dia lagi ngigo kali ya makanya dia bilang kayak gitu. Ya mungkin aja.

"gue gak pantes dateng ke sini"

"santai aja kali, lo tamu special gue hehe" ucapnya sambil terkekeh kecil

Flasback off

***

"lo kok bisa disini ren" tanya vanya teman sekelasku juga yang berada di samping nada.

"iya tadi gue...gu..e" ucapku gagap bingung ingin bilang apa. "gu..e gue tadi berubah pikiran jadi gue dateng kesini" mungkin itu alasan yang tepat untuk sekarang.

"ish giliran tadi lo ngotot gak mau ikut pas gue ajakin sekarang lo ada disini  dasarr" cibir nada kesal.

"hehehe namanya juga berubah pikiran nad"

"lo udah ketemu rendy?" ucap nada mengganti topik.

"oh iya tadi udah kok"

"yaudah gue ketemu rendy dulu ya sambil mau ngasih kado" pamitnya dan langsung melangkah meninggalkanku.

Kado. Ya aku belum kepikiran tentang kado untuk rendy. Apa aku harus kasih kado untuknya? Padahal niat aku tidak datang ke acara ini, jadi gak repot repot memberi kado untuknya. Sekarang aku disini tanpa membawa kado. Mungkin nanti aku akan kasih kado untuknya.

***

Akhirnya acara party rendy selesai tiga puluh menit yang lalu. Sekarang aku sedang berdiri di depan halte menunggu bus yang datang. Sekarang sudah hampir larut wajar saja bus yang aku tunggu tidak kunjung datang. Dengan sabar aku menunggu bus itu datang.

"renaa" teriak lelaki dari kejauhan. sontak aku langsung menoleh ke arah suara, dengan penerangan yang minim aku mencoba mengenali lelaki itu. Laki laki itu berjalan ke arahku semakin dengan wajahnya sudah ku lihat dengan jelas dan sangat ku kenali. Rendy.

"lo gue cariin ternyata disini, kenapa gak nunggu gue sih" ucapnya sambil mengatur napasnya

"gue mau pulang, ngapain gue nungguin lo"

"gue anter"

"gak usah"

"gue anter, kan gue yang bawa lo kesini sekarang gue anter lo pulang ayo"

"gak usah, gue gak pulang dulu mau ke kafe"

"gue udah ijinin lo gak kerja hari ini" perkataanya membuatku terkejut dan menatapnya tidak percaya.

"kok lo gak bilang gue?" ucapku kesal.

"ya lo gak nanya"

"huftt nyebelin"

"udah yuk pulang"ucap rendy menarik tanganku.

Kali ini rendy mengantarkan aku bukan dengan motor gedenya itu melainkan dengan mobil jazz hitamnya.  aku hanya duduk terdiam di bangku sebelah pengemudi.

Rendy tiba tiba mendekat dan mengerakkan tangannya memakaikan aku sealt bet, sontak aku kaget dengan perbuatannya wajahnya dekat sekali denganku. Membuat jantungku berdetak dengan sangat cepat. Mungkin wajahku sudah memerah saat ini.

Dari sudut mataku aki melihat ia memberikan senyum kecil untukku dan langsung menancapkan mobilnya menembus gelapnya malam.

***

"makasih" ucapku seraya turun dari mobilnya ketika mobilnya berhenti tetap di depan rumahku.

"oke sama sama"

Aku pun menunggu dia melajukan mobilnya. Namun rendy masih saja menatapku tanpa niat untuk melajukan mobilnya.

"kok lo gak balik"

"lo cantik hari ini, makasih udah mau dateng, malam rena" ucapnya dan langsung memajukan  mobilnya meninggalkanku yang masih sibuk mencerna kata katanya tadi. haduh bisa bisa gue sakit jantung nih kalo tiap hari dia ada di sekitar gue mulu.

~~~

Tbc

Love You RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang