Setelah sekian lama menjalin kasih, akhirnya dua pasangan itu dipertemukan dalam satu kondisi. Gian, Irjo, dan Adnan sudah bekerja, sementara Aftan sudah mulai persiapan sidang. Kali ini Aftan, si mungil itu sedang galau. Dia ingin double date bersama Irjo dan Gian. Aftan ingin tahu bagaimana dua sejoli yang menjalin cinta lebih lama dari dirinya itu berinteraksi.
Lalu, si mungil mulai membicarakan ini dengan Adnan, kekasihnya. Adnan setuju, lantas menghubungi Irjo dan Gian. Memaksa mereka bertemu.
Akhirnya, di sinilah mereka.
Gian: Kenapa kamu ingin tahu gaya pacaran kami? (Terusik)
Aftan: Soalnya kalian berdua manis sekali!
Gian melotot terkejut, sementara Irjo menggeleng sesekali. Lelaki mantan ketua UKM Hiking itu menepuk-nepuk kepala Gian. Gian benci diperlakukan seperti itu!
Gian: Kamu pasti salah lihat, Aftan!
Irjo: Tetapi, kita memang manis, Sayang!
Gian: Memanggilku seperti itu lagi atau kamu mati!
Adnan: Kamu pasti salah duga, Manis. Mereka tidak manis.
Aftan: (terkikik) Tetapi kalian lucu. Mas Irjo posesif, sedangkan mas Gian cuek. Kalian kombinasi yang menggemaskan.
Irjo: Kamu ingin tahu kenapa kami tetap bersama meski kami berbeda?
Adnan: (angkat bahu) Karena cinta?
Gian: Siapa yang cinta sama dia?! (Merengut)
Irjo: Aku lebih senang menyebutnya dengan takut. Takut kehilangan, takut dia berlari ke pelukan orang lain, takut dia terluka, lalu takut yang macam-macam. Aku takut kalau suatu hari nanti dia pergi meninggalkanku. Aku takut kalau dia lelah dan bosan padaku....
Gian: (jitak kepala Irjo) Aku bukan tipe laki-laki penghianat!
Irjo: Aku tahu, tetapi...
Gian: Jangan mengambil kesimpulan seenaknya! Aku benci kamu!
Irjo: Aku mencintaimu!
Gian: ..........
Adnan: Gian ngambek, deh! Sana, pulang dulu sana! Hibur dia!
Irjo: (sumringah) Ide yang bagus, Adnan! Tidak percuma aku mengajarimu banyak hal!
Gian: Apa lagi?
Irjo: Ayo pulang!
Gian: Kenapa?
Irjo: Aku yang butuh penghiburan sebenarnya. Lihat, kekasihku cuek dan ketus sekali! Padahal aku memberikan perhatian yang luar biasa padanya. Tetapi apa yang dia lakukan selama ini? Selalu saja kasar... (sok sedih)
Gian berdiri, menarik jaket Irjo pergi dari sana. Adnan dan Aftan tersenyum geli melihat keduanya. Mereka berdua jauh lebih butuh waktu berdua. Adnan dan Aftan berbeda.
Adnan: Jadi, apa yang bisa kamu simpulkan dari double date gagal kali ini?
Aftan: (tersenyum) Kalau Mas sedih, aku tahu bagaimana cara menghiburnya.
Adnan: .......
Aftan: Kok diam, Mas?
Adnan: Aftan, aku juga butuh dihibur sekarang. Ayo pulang!
Dan mereka kembali ke kandang masing-masing untuk saling menghibur.
TAMAT
Kok aku suka banget, ya bikin kisah pendek-pendek gini? Lucu aja gitu, nggak perlu mikir konflik panjang2. Kalau ada inspirasi nanti aku bikin lagi, kok! :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Nama Tuhan Kita Berbeda
Fiksi UmumIni kisahku dengan seorang lelaki. Lelaki yang bahkan membuatku tak mampu berpaling darinya. Kami berbeda dan sama dalam satu waktu. Aku teguh dengan tasbihku. Dia menyandang ajaran omkaranya. Aku bersujud di sajadahku lima waktu sehari, dia bersemb...