Sebelum matahari menampakkan diri, Dion dan Febri harus secepat mungkin berangkat menuju AirPort. Mereka kehabisan tiket siang, dan terpaksa harus membeli tiket pesawat penerbangan pagi.
"Barang tidak yang ketinggalan, kan?" Febri memastikan.
"Saya pikir demikian."
Tidak ada salam-salaman dengan keluarga, pun juga sahabat saat kepergian mereka. Tiga hari sebelum keberangkatan, mereka telah mengunjungi tempat-tempat kediaman para keluarga dan sahabat terdekat mereka.
Taxi biru sudah parkir sekitar lima belas menit di depan kontrakan. Sangat
Perjalanan taxi menuju bandara tidak mendapat gangguan kemacetan. Hanya terhitung jari jumlah mobil yang berseliweran dibanding sepeda motor.
YOU ARE READING
Melupa Luka
General FictionSemakin besar rasa cintamu pada seseorang maka bersiaplah menerima sakit sebesar itu juga ketika harapanmu berbalik arah. Menjadi perantau mengenalkan Dion pada banyak hal yang tidak ia jumpai di daerah asalnya. Termasuk mengenal Dita, perempuan yan...