Chapter 9 : You Don't Own Me

2.5K 282 17
                                    

Sudah satu bulan sejak pemaksaan Naruto untuk mengikuti olimpiade mewakili sekolahnya. Namun dengan berbagai cara akhirnya Naruto tidak terpilih menjadi perwakilan sekolah dan itu melegakan bagi Naruto.

Hanya saja Sasuke tak berhenti mengganggunya sejak saat itu. Ia selalu memaksa Naruto untuk menjadi kekasihnya. Dan tentu saja Naruto menolak.

Tidak hanya Sasuke, tetapi Siugetsu mantan dari kakak sepupunya juga terus mengejarnya. Seperti saat ini.

"Naru-chan aku mohon dengarkan aku dulu" Suigetsu terus mengejar Naruto yang memcoba menghindarinya.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi senpai, apa yang aku lihat sudah cukup untuk membuktikan semuanya" Naruto sungguh jengah dengan kekeras kepalaan Suigetsu.

"Tentang benang merah itu? Yang benar saja Naru-chan, jika kau tak memberiku kesempatan benang itu tak akan pernah terikat di jari kita" Suigetsu kini berhasil menghentikan langkah Naruto dengan berdiri didepannya.

"Jika memang seperti itu cara kerjanya, maka dulu aku akan melihat sebuah benang rapuh yang mengikat jari milikmu dengan Karin-neesama" Naruto berucap sinis.

"Mungkin saja kau memang tak dapat melihatnya Naru-chan, aku mohon beri aku kesempatan maka aku akan membuktikan rasaku yang tulus ini" Naruto menatap tajam Suigetsu. Ia sedikit banyak tersinggung dengan ucapan Suigetsu.

"Kau meragukan kekuatanku?"

"Semua orang meragukannya sayang, tetapi aku tetap mencintaimu" Suigetsu terus berusaha merayu Naruto.

Naruto mencoba tidak peduli. Ia mengindahkan suatu rasa asing yang hinggap dihatinya. Entah mengapa dadanya serasa tercubit sakit. Ini adalah pertama kalinya Naruto rasakan.

"Beruntung Karin-neesama tak terikat denganmu" Naruto menatap Suigetsu tak senang.

"Ya aku sangat beruntung tak terikat dengan playboy sepertimu Suigetsu" Karin berdiri menyilangkan tangannya di belakang Suigetsu.

Suigetsu menatap terkejut Karin. Ia tak menyangka akan bertemu Karin. Padahal ia yakin sebelumnya Karin sedang sibuk dengan teman-temannya.

Terdiam sebentar membuat Suigetsu mendapatkan sebuah ide. Ia menyeringai lalu mengambil tangan Karin. Ia mengangkatnya sejajar dengan wajah Naruto.

"Jika begitu Naru-chan, bagaimana dengan Karin? Apakah dia sudah terikat benang merahnya?"

Wajah Karin memerah, bukan malu tetapi marah. Ia sangat marah pada Suigetsu. Mengapa ia begitu lancang menanyakan hal peribadi seperti itu. Yah walaupun Karin tak menyangkal bahwa ia juga penasaran.

"Tentu saja...."

"Sudah"

Karin dan Suigetsu terkejut. Karin sangat tidak menyangka telah terikat dengan seseorang. Sebelas dua belas dengan Karin, Suigetsu jelas penasaran kepada siapa benang itu terikat.

"Karin-neesama telah bertemu dan terikat dengan benang takdirnya bahkan sejak kalian masih menjalin hubungan"

"APA!!!" Suigetsu sangat terkejut. Pikiran-pikiran negatif tentang Karin yang berselingkuh berputar-putar dikepalanya.

"Jadi maksudmu dia berselingkuh dariku dulu, begitu!!!!" Suigetsu kehilangan kontrol emosinya. Ia bahkan menunjuk wajah Karin dengan telunjuknya.

"Jangan berbicara sembarangan! Aku tidak pernah berselingkuh dengan siapapun! Kau pikir aku wanita seperti apa HAH!!!" Emosi Karin juga ikut terpancing.

Naruto bingung harus berbuat apa. Melihat Suigetsu dan Karin yang bertengkar membuat kepalanya sakit. Mereka bahkan telah dikerumuni oleh siswa-siswi yang penasaran akan pertengkaran sepasang mantan kekasih tersebut.

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang