"Lo gatau kesalahan lo itu apa?!"
Mata biru berkilat-kilat menunjukkan kemarahan. Kedua tangannya berada di sisi meja. Ia menatap nyalang pemuda di hadapannya yang tampak tenang.
"Emang gue salah apa?" tanya Sasuke, pemuda itu. Ia tidak tampak terusik, namun sedikit risih karena menjadi perhatian seisi kelas.
"Lo itu udah php-in cewek!"
"Ya terus?"
"Terus?!" Gadis itu memekik. Membuat Sasuke menjauhkan kepalanya. "Lo bilang terus?!"
"Gue ga ngerasa pernah php-in cewek."
"Udahlah, Naru. Sasuke itu bebal, sama kayak lo. Kalo gini kalian bakal--"
"Nggak! Gue masih kesel, Ten!"
Tenten menghela napas. Temannya ini memang susah diberitahu.
"Gini ya, Sas," Ujar Tenten berusaha membantu Naruto. "Cewek juga punya harga diri, makanya mereka ga ngungkapin secara langsung. Tapi kalo lo udah ngasih boneka dengan tulisan 'i love you', ya cewek juga bakal baper lah. Dia mikir lo juga suka sama dia."
"Tapi gue juga suka ngasih ramen buat Naruto."
Tenten menepuk jidatnya. Rasanya percuma bicara dengan Sasuke. Bicara dengan Naruto saja, harus menggunakan kesabaran. Apalagi jika berhadapan dengan Sasuke.
Naruto mengepalkan tangan kanannya. Wajahnya tampak merah padam.
"Lo nyamain gue sama mereka? Maaf ya, gue ga bakal ngejatuhin harga diri gue cuma buat cowok brengsek kayak lo."
"Nah itu lo tau."
Naruto terdiam.
Sasuke menumpukan dagunya pada kedua tangannya. Ia mendekat hingga jarak antara wajahnya dan Naruto hanya sedikit.
"Gue ga suka cewek yang ngejar-ngerjar gue, atau mikir gue ngasih harapan. Kalo kemaren, gue ngasih boneka itu ke Sakura karena gue bingung mau ngasih ke siapa. Lo pasti ga bakal suka. Jadi ya, gue kasih aja ke cewek terdekat dari tempat gue."
Sejenak gadis netra biru itu menahan napas.
"Kenyataannya," Sasuke berujar dengan tatapan yang terarah pada mata Naruto. "Gue suka sama lo."
"Hah?"
"Apa gue harus ulangi lagi? Gue suka sama lo."
Diakhiri dengan kecupan di pipi dan tepukan serta sorakan meriah, Naruto pingsan.
>>><<<
Ini cerita paling garing yang pernah aku buat -,-
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy And Girl
Fanfiction[SasufemNaru, AU, Bahasa non-baku] Perempuan dan laki-laki sejatinya tidak akan pernah bisa bersahabat. Karena salah satu atau keduanya pasti akan memendam rasa.