Dua

1.2K 30 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan vomennt ya.....

Sorry for typo

________________________________

Aku meremas undangan yang membuatku tak berhenti menangis. Undangan pertunangan Radit dan Citra. Aku menatap dua orang dihadapanku yang baru saja memberikan undangan ini. Mereka orang yang membuatku semakin terluka. Bagaimana mungkin mereka tega melakukan hal ini padaku. Pertunangan ? Semudah itu mereka membuat pesta pertunangan tanpa memikirkan perasaanku.

"Bagaimana bisa ?" Aku mencoba untuk menahan amarahku. Air mataku tak hentinya mengalir dipipiku. Mereka terdiam menatapku sendu membuatku semakin tidak mengerti dengan keadaan ini.

"Katakan apa maksud semua ini ?" Kataku dengan nada tinggi, aku sudah tidak bisa menahan amarahku lagi. Ku tatap wajah mereka berdua yang tampak gugup dan menyesal sambil memalingkan wajah satu sama lain.

"Kau jelas mengerti ara, aku akan bertunangan dengan Citra." Kata Radit dengan lirih.

"Benarkah ?" Tanyaku yang masih belum percaya dengan semua ini.

"Iya, maafkan selama ini kami telah menyembunyikan hubunganku dengan Radit." Kini Citra ikut angkat bicara membuatku menatap mereka tidak percaya. Apa masalahnya ?? Kenapa meraka begitu jahat kepadaku ? Mencintai ? Apa mereka saling mencitai ? Lalu bagaimana denganku ? Mereka berdua adalah orang yang paling sangat kusayangi dan kucintai setelah keluargaku, mengapa mereka begitu tega padaku.

"Kalian menghianatiku, memangnya apa salahku ?" Ucapku dengan nada sangat lirih. Aku masih terlalu terkejut bahkan aku ingin tidak mempercayai semua ini, tapi kenapa harus mereka ?

"Kami saling mencintai, kau harus mengerti itu. Sungguh aku tidak bermaksud membuatmu terluka." Ucap Radit membuatku menatapnya tajam.

"Nyatanya kau membuatku terluka Dit ! Ini bukan hanya tentang cinta kalian, bagaimana denganku ? Kau...itu pacarku..." tunjukku ke Radit "dan kau itu sahabat terbaikku" lanjutku sambil menunjuk kewajah citra.

"Kenapa kalian setega ini.HAH ? Apa aku pernah berbuat salah pada kalian ? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Ini tidak masuk akal, aku terlalu mempercayai kalian." Emosiku pecah aku menangis sejadi-jadinya dihadapan mereka, sungguh hatiku rasanya sakiy sekali dhianati oleh orang-orang yang sangat kupercaya. Tubuhku melemas dan hampir saja jatuh jika saja Radit tidak segera menahan tubuhku.

"Jangan sentuh aku, brengsek!!" Ucapku sambil mendorong tubuhnya hingga membuatnya jatuh, Citra dengan sigap langsung menolong 'calon tunangannya'. Menyebutnya seperti itu membuat hatiku rasanya ditusuk-tusuk pisau. Sakiit. Kuhapus air mataku dan menatap mereka dengan tajam.

"Kami saling mecintai, kau harus mengerti Ara." Kini emosi Citra ikut meluap sambil menatapku tajam. Alu tersenyum sini ke arah mereka. Kau menghancurkan segalanya Ben bukan hanya dirimu bahkan adikmu juga merebut kekasihku. Kakak adik sama saja, bisanya hanya merusak hubungan orang lain.

"Citra sebentar lagi kau juga akan  merasakan bagaimana rasanya tersakiti dan dihianati sepertiku." Ucapku sambil berjalan pergi meninggalkan mereka.

Ya. Mereka juga harus merasakannya. Keluarga Rahardi harus merasakan bagaimana rasanya tersakiti seperti aku dan ayahku. Aku membenci kalian semua bahkan Citra yang sudah kuanggap sebagai saudaraku dengan mudah menyakitiku. Kalian harus membayar perlakuan kalian padaku. Tunggu saja pembalasanku, aku tidak akan tinggal diam.

***
Aku melangkah memasuki halaman rumah lebih tepatnya rumah keluarga ben rahardi bersama ibuku dan inilah keputusanku. Aku lebih memilih tinggal bersama ibuku dan ben. Kenapa ? Karna aku ingin membalas semua rasa sakit hati yang telah mereka perbuat. Aku harus masuk dilingkungan sekitar mereka supaya aku lebih mudah mengetahui tentang mereka.

Antara Cinta dan Dendam (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang