From anaknovel
.
.
.
."Sya , ada barang datang lagi tuh kamu susun aja dulu ntar aku bantuin" ucap seseorang kepada Arsya partner kerjanya . Afi namanya.
Arsya hanya tersenyum menanggapi sembari mengangguk . Arsya adalah seorang gadis remaja yang kesehariannya adalah seorang pelajar pada umumnya . Hanya saja Arsya selalu membagi harinya dengan bekerja paruh waktu .
Begitu banyak barang yang disusun oleh Arsya . Mana yang tadi katanya temennya bakal bantuin tapi nyatanya setelah Arsya selesai pun temannya itu tak membantu sama sekali . Tidak sedikit pun Arsya terlihat kesal atau mengeluh atau sejenis lainnya . Samar-samar terlihat dari raut wajahnya yang amat sangat lelah itu masih bisa untuk tersenyum menerima apa yang dikerjakannya .
***
"Arsya bangun nak sholat subuh yuk" Terdengar panggilan dari bundanya Arsya untuk menunaikan sholat berjamaah .
"Iya bunda" Sahut Arsya masih dengan suara khas orang bangun tidur .
Beberapa menit kemudian Arsya dan keluarga pun menunaikan ibadah bersama dengan khusuk .
**
"Arsya , ayah mau ngomong sama kamu setelah makan bisa ?" Tanya Fatir ayah Arsya .
"Bisa ko yah insya allah" sahut Arsya sopan .
Mereka pun sarapan dengan syukur alhamdulillah masih diberi rezeky oleh yang maha kuasa .
Setelah sarapan dan jam masih menunjukan pukul 06:45 Am dan jam masuk sekolah Arsya masih sekitar 45menit lagi atau sekitar jam 07:30 Am.
Mereka pun duduk bersama diruang keluarga . Sungguh harmonis sekali keluarga ini . Padahal diluar sana banyak cacian dan hinaan yang mereka dapat juga fitnahan yang tidak jelas namun mereka menanggapinya dengan kesabaran yang subhanallah .
"Arsya !" Ucap Fatir dengan nada lembut namun tegas .
"Iya ayah ada apa ?" Sahut Arsya dengan muka polosnya yang menampilkan wajahnya yang makin terlihat makin cute.
"Ayah mau tanya , sebelumnya bukannya ayah melarang hanya saja ayah khawatir sama kamu nak . Kamu pulang sekolah bukannya istirahat , sampai rumah belum sampai 10menit sudah pergi lagi . Kasian kamu pasti capek sekali nak . Ayah masi sanggup ko nak nafkahin kamu apapun yang kamu pasti ayah turuti sayang . Apa lebih baik jika sebaiknya kamu berhenti saja nak . Nikmati masa remaja kamu seperti teman-teman yang seumuran kamu nak" Ucap Fatir menjelaskan kecemasannya terhadap putri tunggal kesayangannya itu . Fatir adalah seorang pengusaha yang sukses dinegara kelahirannya yakni pakistan . Dia memiliki cabang perusahan yang tersebar luas hampir diseluruh penjuru negeri yang berbasis metropolitan alias negara yang ramai dan maju dengan pesat.
"Ayah bukannya Arsya menentang atau melawan pada ayah . Tapi Arsya gak mau yah jadi anak yang manja yang bergantung dengan kekayaan orang tua . Bukannya ayah sudah mengizinkan Arsya untuk belajar mandiri dengan cara Arsya ini ?. Arsya ingin hidup Arsya berbeda yah tidak seperti anak orang kaya yang kebanyakan diluar sana . Ayah percaya kan sama Arsya ?" Ucap Arsya dengan tenang .
"Tapi Arsya jangan sampai mengabaikan kesehatan Arsya . Bunda sering lihat wajah Arsya pucat setelah pulang kerja bunda khawatir Arsya sakit ." Timpal Vanda bundanya Arsya .
"Arsya janji ko yah , bund buat akan selalu jaga kesehatan Arsya . Arsya kanstrong ." Sahut Arsya dengan senyuman manis andalannya yang memperlihatkan gigi kelinci dan lesung pipi yang dimiliki dikedua pipinya yang makin menambah kesan manis diwajahnya .
"Hemz yasudah ayah gak akan larang kamu kok nak . Ayah percaya sama kamu . Kamu harus jaga diri ya sayang . Yasudah jam berapa sekarang nanti kamu telat ." Ucap Fatir .