My New Year

744 41 6
                                    

My New Year

Cast :
1. Mark Tuan
2. Dahyun Kim as Anna Wang
3. Tzuyu Chou as Duane Lee

Genre : sad
Length :

Story :
Duar! Duar! Duar!
Suara kembang api di langit hanya bisa kupandang. Tak ada lagi akhir tahun atau awal tahun bersamanya. Sudah 3 tahun berlalu, hari-hari yang bahagia itu kini kandas terbawa arus kasihnya kepada perempuan itu. Kukenang lagi kejadian di jam 12 tepat tadi. Berharap bahwa semua yang terjadi hanyalah mimpi belaka dan berharap ia kembali di sisiku, namun keinginanku hanya bayang-bayang di masa lalu.

FLASHBACK :
"Anna, gua tau ini berat buat lu. Gua juga berat bilang sama lu. Gua udah kenal sama Duane 2 tahun sebelum gua kenal lu. Keluarga gua juga udah kenal banget sama dia. Lu bisa kan Anna maafin gua? Gua sayang sama lu Anna, tapi sekarang gua bisa apa? Mamanya Duane sakit parah dan gua harus tunangan sama Duane secepatnya," ujar Mark. Mendengar ucapannya aku cuma bisa menunduk.
"Kalo gua ga tunangan sama Duane secepatnya mamanya Duane keburu pergi, waktu hidupnya tinggal 1 minggu. Apa gua tega liat mamanya Duane pergi meninggalkan mimpinya? Walaupun gua ga pernah pacaran sama Duane, tapi keluarga Duane berpikir gitu. Sedangkan keluarga gua emang suka sama lu, tapi mereka juga ga mau liat mamanya Duane seperti itu."
Aku pun menatap Mark dan tersenyum.
"Gua ga apa-apa kok Mark. Gua ngerti, dari awal pertemuan gua sama lu juga gua cuma berharap bisa jadi teman lu. Teman dekat. Jadi jalanin hidup selama 4 tahun bersama lu itu udah lebih dari yang gua harapkan. Tapi inget ya Mark gua ga akan lupa sama perpisahan sekolah dulu dan lu juga."
FLASHBACK OFF

Tik!Tik!Tik!Tik!Tik!
Suara rintik gerimis menyadarkanku dari kenangan beberapa jam tadi. Aku pun menyeruput kembali tehku. Tempat ini... Awal dari kenangan selama 3 tahun yang kujalani. Aku berdiri dari tempatku duduk dan berjalan ke pagar atap rumahku itu. Hidupku selalu seperti ini. Kuakui Mark adalah kekasih pertama dan terakhirku.
Kunyalakan sebuah kembang api kecil yang kumiliki. Cahayanya begitu terang, mengalahkan cahaya lampu kota di bawah sana. Banyak kembang api di langit yang begitu indah. Sayangnya semua itu tidak dapat mengalahkan cahaya darimu dulu.

FLASHBACK :
"Anna, liat nih kembang api gua lebih terang kan?" tanya Mark. Aku hanya tersenyum kecil dan mengacak rambutnya. Mark paling tidak suka rambutnya di acak. Sedangkan aku suka mengacak rambutnya. Aku tidak suka cowo dengan model rambut klimis gitu.
"Ashh! Kenapa lu acak? Ah Anna cape gua rapiinnya," ujarnya kaget dan kesal.
"Biarin, abis lu liat dong semua kembang api yang itu sama, itu kan kecil. Tuh baru terang!" balasku sambil menunjuk kembang api besar.
"Dasar rambut pink," ujar Mark lagi mengejek rambutku yang setengahnya diwarnai pink dan orange di dalam. "Nih, liat."
Mark kemudian menarik tanganku dan mendekatkan gagang kembang api kecilnya.
"Pegang, liat baik-baik."
Aku pun memegangnya. Kembang api di tanganku biasa saja, namun aku melihat sinar di wajah Mark yang berbeda. Dia tersenyum lebar, jarang dilakukan seorang Mark.
"Anna, gua kalau bisa ga akan pernah ninggalin lu. Maaf soal masalah kita waktu SHS."
"Hm... Itu ga sepenuhnya salah lu kok. Gua juga yang pertama buat kesalahan."
"Tapi lu udah minta maaf berkali-kali dan gua malah menghindar setiap ngeliat lu."
"Bukan salah lu juga, gua yang terlalu berlebihan."
Aku pun tersenyum menatapnya. Dia menatap mataku, pandangan kami bertemu. Aku selalu menyukai matanya, tatapannya dalam selalu mencoba menelusuri hatiku. Seakan mencari tahu tentang diriku lebih dalam lagi. Aku sangat menyukai suasana ini, tak pernah kubayangkan dia menatapku sedalam ini. Tidak ingin kehilangan diriku. Wajahnya mendekat seiring dengan cahaya kembang api yang meredup. Aku memejamkan mataku dan aku merasakan kelembutan yang dalam. Yang tak terlihat dari wajah Mark, tapi dapat dirasakan ketika bersamanya. Bagaikan seorang bayi monster yang lucu. Cahaya kembang api dapat kurasakan telah meredup. Tangannya memelukku erat, enggan melepaskanku untuk waktu yang lama. Aroma tubuhnya dapat kuhirup dengan tenang. Aku selalu berpikir dia adalah laki-laki terharum yang kutemui. Malam yang dingin ini kini terasa hangat bagiku. Begitu lama kurasakan semua ini sampai akhirnya ia melepas pelukanku dan menjauhi wajahnya dari wajahku sambil tersenyum. Sangat manis. Kemudian ia membisikan kata yang selalu ingin kudengar setiap saat.
"I love you Anna Wang..."
FLASHBACK OFF

Tahun baru kali ini adalah akhir bagiku, akhir hubunganku dengan Mark. Mungkin aku takkan bertemu dengannya lagi, selamanya. Yang kutau aku hanya akan mencintainya walaupun nanti mungkin aku berjalan bersama laki-laki lain.

Sekarang...

Semuanya telah selesai...

Ini adalah akhirnya...

Akhir ceritaku...

Cukup sampai di sini...

...

"Anna...!"
Sebuah suara mengagetkanku di belakangku. Aku pun langsung membalik tubuhku yang tiba-tiba di peluk oleh Mark. Kelembutan ini, apakah belum hilang? Selalu ada harapan? Kenapa tubuh Mark bergetar hebat? Apakah aku menyakitinya? Tolong Mark janganlah menangis...
"Gua... Ga bisa ninggalin lu, siapa pun yang memaksa gua ga bisa pergi dari lu. Gua selalu nyaman di dekat lu."
"Mark..." Suaraku keluar begitu saja, aku sangat terharu dan senang mendengarnya. Tapi tetap saja ada sesuatu yang mengganjal. "Bagaimana dengan Duane?"
"Dia akhirnya ngizinin gua pergi, dia tau gua sayang sama lu. Mamanya Duane dan keluarga nya juga ngerti. Keluarga gua udah nerima keadaan ini. Tapi gua ga peduli, gua mau selalu di sisi lu. I love you Anna..."
"Love you too Mark... So much."
"Berjanjilah lu ga bakal ninggalin gua selamanya."
"Oke. Lu juga ya?" tanyaku sambil tersenyum.
"Gua ga akan ninggalin lu selamanya," ujar Mark sambil menyentil keningku pelan dan tersenyum. Kemudian dia mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dan membukanya di depanku. "Menikahlah sama gua Anna. Gua mau setiap pagi saat gua membuka mata yang gua liat pertama kali adalah lu. Dan sebelum tidur gua mau selalu ada di dekat lu. Lu mau kan?"
Sungguh, aku benar-benar tidak menduga semua ini. Rasanya beberapa jam tadi tidak pernah terjadi.
"Mark..." gumamku sambil memeluknya erat. Erat sekali. "Gua mau, akan selalu mau bersama lu."
Mark membalas pelukanku sambil memejamkan matanya. Kembang api masih menyala-nyala di langit yang gelap. Suaranya memecah keheningan mengiringi pelukanku dan Mark yang mulai sekarang akan selalu kami lakukan.

Ternyata ini adalah akhirnya...

Dan awal kehidupan baru kami.
I love you Mark.
Forever.

END

My New Year [With MARK Got7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang