Kau berlalu begitu saja seperti angin yang mengudara tanpa arah. Kau berlalu begitu saja seperti suara yang mendengung tanpa tau artinya. Kau menghilang bagaikan sehelai kapas yang terbang entah kemana . Kau menghilang saat semuanya telah menjadi nyata.
Tiada satu orang pun didunia ini yang ingin terlahir tanpa seorang Ayah. Tidak juga dengan Rossie. Anak berusia 5 tahun ini harus menelan kenyataan pahit bahwa ia harus meyakini bahwa Ayahnya benar benar pergi.
“ Ma , Papa Rossie kemana sih ? Papa Rossie marah ya karena Rossie nggak ranking 1 di kelas ? “ tanya gadis kecil itu polos.
Anel – Ibu Rossie - , terhenyak. Anel tidak menyangka bahwa anaknya akan menanyakan pertanyaan itu kepadanya. Lalu , perempuan berumur 24 tahun itu mau tidak mau harus berdusta kepada anaknya. Anel memangku Rossie dengan kasih sayang dan memeluk anaknya itu.
“ Papa Rossie nggak marah kok . Papa Rossie malah bangga kepada Rossie karena Rossie tumbuh menjadi gadis kecil yang baik. Papa sedang bekerja di Negara lain. Suatu saat Papa akan pulang kok. “ dusta Anel.
Bahkan ‘Kelak’ yang dimaksudnya , entah kapan. Rossie terdiam. Entah apa yang dipikirkan gadis kecil itu.
“ Tidur yuk . Udah malem nih. Mama mau bacain dongeng buat Rossie. Mau ? “ tawar Anel.
“ MAU ! “ teriak senang Rossie.
Anel berharap bahwa Rossie tidak menanyakan hal itu lagi kepadanya. Anel membawa Rossie ke kamar tidurnya dan membacakan dongeng sesuai dengan janjinya , menunggu sampai gadis kecil itu benar benar tertidur. Saat , Rossie sudah benar benar tertidur. Anel memandang wajah anaknya yang terlihat begitu tenang.
“ Mama belum bisa ngejelasin ke kamu sayang apa yang sebenarnya terjadi. Papa meninggalkan Mama saat kamu masih berkembang dalam rahim Mama. Hingga sekarang Mama nggak tau dimana keberadaan Papa kamu . Mama harap dia tidak akan muncul lagi karena itu akan merusak kebahagiaan Mama. Mama takut dia akan membawa kamu pergi Sayang. Kamu adalah harta dan malaikat Mama yang paling berharga. “ kata Anel lalu mencium kening Rossie , lalu berlalu pergi.
Keesokan Harinya. Setelah mengantar Rossie ke sekolah , Anel segera berangkat menuju kantornya yang jaraknya tidak cukup jauh dari sekolah Rossie. Saat Anel hendak masuk ke dalam mobilnya , seseorang menepuk bahunya dari belakang
“ Hey “ kata orang itu. Anel terdiam mendengar suara itu.
Penasaran , Anel menoleh ke belakang. Anel kaget dengan apa yang dilihatnya. Ketakutan yang selama ini menghantuinya muncul dengan sendirinya.
“ Anel , apa kabar ? “ tanya laki laki yang ada dihadapan Anel.
“ Mau apa kamu kesini Niall ? “ tanya Anel dengan nada sinis. Tidak suka dengan kehadiran Niall yang tiba tiba.
“ Aku hanya ingin meminta maaf padamu Anel. “ jawab Niall dengan nada menyesal.
“ Selama ini kemana saja kamu Niall ? Tidakkah kamu menyadari bahwa kamu telah membuatku kebingungan mencarimu. Sekarang , saat aku sudah menemukan kebahagiaan ku , kamu datang dengan gampangnya. Apa maumu ?! “ kata Anel.
Terdengar sangat jelas suara Anel naik 2 oktaf daripada sebelumnya.
“ Aku hanya ingin bertanya satu hal pada mu Anel , apakah gadis kecil itu anak kita ? “ tanya Niall.
“ Itu bukan anakmu Niall ! Itu anakku ! Aku membesarkannya sendirian. Aku berjuang melahirkannya sendirian ! Jangan pernah sebut bahwa Rossie adalah anak mu ! “ bentak Anel. Luapan amarah yang ia pendam selama ini pecah sudah.
Niall memeluk Anel ke dalam dekapannya. Awalnya , Anel memberontak tetapi perlahan Anel membalas pelukan itu dan menangis dalam pelukan suaminya itu
“ Aku sungguh sungguh minta maaf padamu Anel. Maafkan aku. Aku tidak tahu bahwa saat aku meninggalkanmu kau sedang mengandung. Maafkan aku Anel , maafkan aku “ kata Niall sambil terus menenangkan Anel.
“ Lalu , Mengapa kau pergi begitu lama Niall ? Aku harus membesarkan Rossie sendiri , aku kebingungan saat Rossie menanyakan keberadaan mu ! “ tangis Anel tidak kunjung berhenti.
“ Maafkan aku Anel. Sekarang aku datang , aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin kita memulai semuanya kembali . “ kata Niall menenangkan. Anel terdiam.
“ Tapi kau janji kau tidak akan meninggalkan ku kembali ? “ kata Anel.
“ Iya aku janji , cantik “ kata Niall meyakinkan.
“ Kalau begitu ,nanti aku tunggu kamu dirumahku pukul 4 sore. Aku ingin memberi kejutan pada Rossie bahwa Papanya sudah pulang “ kata Anel.
Terlihat raut senang yang menghiasi wajahnya. Niall tersenyum , lalu mencium kening Anel dengan lembut.
“ Aku akan datang sayang. Tunggu saja. “ kata Niall.
Sorenya , dirumah Anel.
Saat Anel dan Rossie sedang bermain main di taman belakang rumahnya. Terdengar , suara bel rumah Anel berbunyi. Itu pasti Niall , batin Anel.
“ Rossie tunggu sebentar ya. Mama bukakan pintu dulu. “ kata Anel ke Rossie yang sedang asyik bermain dengan anjingnya.
Rossie pun hanya tersenyum. Anel pun membuka pintu rumahnya , tidak salah Niall yang ada di hadapannya sekarang. Senyum Anel pun mengembang.
“ Masuk yuk. Rossie lagi main di taman belakang “ kata Anel yang rasanya tidak sabar untuk memberi kejutan pada Rossie.
“ Rossie ! “ panggil Anel dari dalam rumah. Anel dan Niall pun menyusul Rossie yang berada di taman belakang .
“ Rossie , Mama punya kejutan buat Rossie . “ kata Anel sambil berjongkok , berusaha menyamakan tinggi dengan anaknya. Niall yang tadinya berada di dalam rumah , perlahan keluar dan menghampiri Rossie . Niall berjongkok dan berusaha menyamakan tinggi dengan Rossie , persis dengan apa yang dilakukan Anel tadi.
“ Ma , ini siapa ? “ tanya Rossie dengan polosnya. Anel tersenyum dan mengedipkan mata kepada Niall , yang artinya Niall sendiri lah yang harus menjelaskan kepada Rossie.
“ Ini Papa sayang , Papa pulang “ kata Niall lembut.
“ PAPA ! “ teriak Rossie lalu memeluk leher Papa nya yang telah pulang itu. Marvin menggendong tubuh mungil Rossie dan memeluknya erat.
“ Ini bener Papa Rossie Ma ? “ tanya Rossie ke Anel sekali lagi. Meyakinkan bahwa ia tidak sedang berada di alam mimpi.
“ Iya sayang. Papa Rossie pulang. Rossie punya Papa sekarang “ kata Anel menjelaskan. Rossie pun memeluk Marvin erat.
“ Rossie kangen ya sama Papa ? “ tanya Niall
“ Kangen banget , Pa. Rossie seneng Papa udah pulang sekarang. “ jawab Rossie.
“ Kalo Rossie kangen sama Papa , Mama kangen nggak ya sama Papa ? “ tanya Niall menggoda Anel disebelahnya. Anel hanya tertawa malu. Ternyata , inilah akhir dari penantian panjang hidupnya. Harta dan Malaikat dalam hidupnya sudah lengkap. Sekarang , tinggal bagaimana cara ia untuk menjaganya.
Dulu , aku sangat merindukan Pelangi Kehidupanku. Dulu , aku hidup di bawah awan hitam dengan derasnya hujan dan kilatan petir yang menyambar nyambar. Tetapi sekarang , Pelangi Kehidupanku telah datang , menggantikan awan hitam yang dulu setia menemaniku.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet Again - Niall Horan FanFiction ( One Shoot )
FanfictionHere there are. when the time is coming. the time you and me meet again. like you will destroyed my life and my self when eventually found my happiness.