Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Ketahuilah bahwasanya kita hidup di dunia ini tidak bisa lepas dari ujian dan cobaan. Hidup yang tanpa ujian dan cobaan adalah hidupnya binatang dan tumbuh tumbuhan. Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari suka dan duka, ketawa dan menangis, lapang dan sempit.
Berpuluh puluh ayat Al qur'an menyatakan bahwasanya hidup ini adalah untuk diuji, jadi kita ingin menjadi orang yang baik segala ujian dan cobaan itu harus kita hadapi tidak boleh tidak.
Alloh berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١)الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ (٢)
"Mahasuci Allah yang di tangan-Nya segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu[1] Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya[2]." (Qs. Al mulk 1-2).
Jadi jelas kita hidup untuk diuji, untuk di nilai siapa diantara kita yang masih tetap bertahan menjadi orang baik, sekalipun di timpa berbagai cobaan dan ujian. Mampuhkah kita meneladani Nabi Ayub AS, sewaktu kita dirundung kesedihan dan kemelaratan? Mampuh kah kita meneladani Nabi Yunus AS yang begitu rajin bertasbih dan beribadah padahal ia diliputi dengan bahaya? Mampuh kah kita meneladani Nabi Isa AS yang tetap tegar pengabdianya terhadap Alloh pada hal Ia tak punya apa apa?
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Ternyata yang dinamakan ujian dan cobaan itu, bukan hanya kesedihan dan kemelaratan saja, kesenangan dan kekayaan itupun juga ujian.
Alloh SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Kami mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami." (QS. Al-Anbiyaa: 35)."
Jadi kesusahan dan kemelaratan, kesenangan dan kebahagiaan itu semua adalah ujian dan ini tidak bisa kita hindari. dan agar kita tidak larut dalam ujian itu serta tidak mudah putus asa maka Allah memberikan petunjuk atau jalan untuk mengatasi ujian itu. Dan jalan tersebut adalah ibadah.
Segala bentuk ibadah dari yang sunat sampai yang wajib mana kala kita kerjakan dengan ikhlas dan sungguh sungguh maka akan meninggalkan bekas pada diri kita, iman akan bertambah lebih kuat dan tebal daya tahan tubuh semakin tangguh dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian yang silih berganti.
Orang sudah melatih dirinya dengan memperbanyak ibadah ia tak akan sombong atau lupa daratan jika ia sedang jaya serta tidak mudah putus asa dan patah semangat jika ia sedang menderita. Disini letak pentingnya kita beribadah itu.Adapun orang yang malas beribadah, maka ia akan mudah di ombang-ambing oleh ujian yang menimpa dirinya. Allah melukiskan sifat orang yang belum terlatih dan orang yang sudah terlatih ini dengan firmannya:
أَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)
"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (QS. Al Fajr: 15-16).
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Sikap kita sebagai seorang muslim dalam menghadapi ujian hendaklah bersyukur kepda Allah jika ujian itu berupa kesenangan, jangan keburu sombong. Kita harus ingat seluruh kekayaan yang kita miliki adalah titipan dari Allah dan hendaknya kita pergunakan hanya untuk kepentingan kepentingan yang diridhainya saja.
Dalam hal ini kita harus meneladani Nabi Sulaiman As yang memiliki kesadaran yang amat tinggi terhadap kerajaan dan seluruh kekayaannya, ia berkata:
هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ
"Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). (An Naml 40)."
Dan kita bersabar dan tidak putus asa jika ujian itu berupa kemelaratan dan kesedihan.
Ketahuilah bahwasanya kekayaan seseorang bukan jaminan bahwa ia di cintai oleh Allah SWT. Bukankah Firaun, Qorun dan Abu lahab yang di murkai Alloh itu adalah orang orang yang kaya raya dan berkedudukan?.
Begitu pula kemiskinan bukan suatu tanda kalau orang itu di benci Allah. Bukankah Nuh AS, Ayub As, Isa AS,dan Nabi Muhammad SAW yang menjadi kekasih Allah itu adalah orang orang yang melarat?.
Jelasnya segala ujian baik yang berupa kesenangan atau kesedihan itu untuk menilai kita apakah kita bertambah baik dengan ujian tersebut ataukah bertambah jahat.
Semoga kita semua diberi oleh Allah kesabaran, kekuatan lahir dan batin untuk menghadapi segala ujian dan cobaan Allah dengan demikian kita bakal menjadi mu'min yang diridhai Allah di dunia dan Akherat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ عَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلَايَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمَنْكُمْ تَلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْم. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُاللَه الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتُ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتُ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُرُ الرَّحِيْمِ.

KAMU SEDANG MEMBACA
MATERI KHUTBAH JUM'AT PILIHAN
EspiritualBuku ini disusun dengan tujuan untuk membantu para khatib dalam melaksanakan tugasnya menyampaikan khutbah Jum'at -- juga sebagai bahan ceramah keagamaan di berbagai kesempatan , yang dikumpulkan dari berbagai sumber baik buku, media cetak maupun In...