Sudah kubilang. Ia takkan mundur. Ia pasti akan mendapatkan apa yang ia mau, layaknya aku. Dengan mudahnya aku akan ia dapatkan layaknya aku ini mainan anak kecil . Dimulai dari hatiku yang ia dapatkan, perhatianku, kegelisahanku, bahkan. Tubuhku.
Katakanlah aku ini bodoh. Mau saja dipermainkan dengan perlakuan seperti ini. Semata-mata aku ini yeoja murahan. Tapi ingat! Aku buka yeoja murahan seperti yang ada pub-pub murahan, hanya saja aku yeoja yang sudah terlanjur jatuh kedalam pelukan manusia berhati beku. Seperti dinginnya es, tak beda jauh dengan hatinya. Dia, si dingin Kim Taehyung.
***
"kau sudah membuat keputusan Hyein-ssi?"
"sudah ssaem, sudah kubuat keputusannya" ku jawab pertanyaan manusia tua dihadapanku ini.
"lalu apa keputusanmu saat ini?"
"aku setuju ssaem. Aku setuju untuk menjadi asisten pribadi Kim Taehyung ssaengnim, kurasa itu tidak buruk"
"hmm, ya baiklah jika itu keputusanmu. Kuharap kau bisa membantu Taehyung. Lagi pula, kau bisa lebih dekat untuk berhubungan dengannya"
"ma-maksudmu ssaem?"
"sudahlah Hyein-ssi, aku tahu apa yang terjadi diantara kau dengan anakku. Kuharap kau bisa menutupnya baik-baik. Aku tak ingin reputasi anakku hancur, karena semua orang tahu ia memiliki hubungan lebih dari sekedar murid dengan mahasiswinya. Dan terutama kau, aku tak mau mahasiswi terbaikku memiliki nasib buruk. Aku harap kalian bisa menjaganya"
"ne, aku bisa menjaganya"
"ya, aku yakin kau pasti bisa"
"jika begitu aku permisi, aku masih harus ke kelas. Terimakasih ssaem, aku permisi" aku bergegas untuk pergi dari ruangan ini, sungguh ini membuatku sesak nafas dan jantungan. Ia mengetahui semuanya.
"mm.. tunggu dulu!" aku berbalik kearahnya,
"ya ssaem? Ada apa lagi?"
"tolong jangan terlalu berharap dengan anakku, kau tahu kan maskudku. Dia. Dia begitu.."
"ya ssaem, aku bahkan sudah lebih tau. Aku permisi ssaem."
Tidak diberi tahu olehmu saja aku sudah tau. Jangan terlalu berharap? Aku sudah terlanjur berharap. Mau diapakan lagi? Aku sudah menanggung resikonya. Sakit hati berkali-kali? Aku terima. Sikapnya yang sedingin kutub? Itu sudah sangat aku terima, aku bisa bersabar untuk itu.
Melihatnya bercumbu dengan yeoja selain aku? oh ayolah, yang ia cintai hanya aku seorang. Ia hanya ingin bersamaku. Satu ranjang denganku.
***
Jam mata kuliahku sudah habis. Ini tandanya aku harus segera menemui dosen tampan- ah kekasihku Kim Taehyung. Berjalan melewati lorong sepi terdengar horror, apalagi saat kau mendengar seseorang mengikutimu dari belekang.
"chagi" aish!! Kukira siapa.
"kau! Mengagetkanku saja, aku kira tadi hantu penunggi disini. Ternyata manusai kutub."
"berlebihan"
"irit sekali sih bicaranya?,-
Kami berjalan beriringan di lorong sepi.
"apa tidak bisa bicara lebih banyak dengan orang yang dicinta?"
"hm.. kau ingin aku bicara sebanyak apa?"
"sebanyak erangan setiap malam kita Kim Taehyung-ssi"
"oke. Namun bukan disini tempatnya"
Ditariknya tanganku untuk mengikuti langkahnya, bukan. Bukan keruang kantornya, dan bukan juga ke toilet, dan bukan juga ke kelas kosong. Itu terlalu mainstream. Ia membawaku ke penthousenya.
*Author'POV
Jemarinya terus menyusuri lekuk tubuh Hyein, berkali-kali ia mengecup tubuh wanita kesayangannya. Ia hirup aroma vanilla, aroma khas tubuh Hyein.
Seperti terkena sihir, Hyein terus memejamkan matanya. Merasakan kenikmatan yang tak terhingga, tak biasanya senikmat ini fikir Hyein.
"hingga kapan menyiksaku hah?"
"sebentar chagi, kurasa bibirmu masih butuh belaianku"
Penuh. Ruangan ini penuh dengan desahan dari kedua insan manusai ini. Peluh yang menetes, menjadi tanda begitu panasnya adegan saat ini.
Bibir Taehyung terus melumat bibir Hyein, tak tertinggal satu ruas ruang pun di dalam mulut Hyein. Begitu handal, Taehyung memainkan lidahnya, menggigitnya, terus begitu hingga sesuatu yang ada dibawah sana semakin sesak meminta untuk dilepaskan.
Dihisapnya puting yang memerah tegang, karena sentuhan Taehyung. Hyein ingin lebih, lebih dari ini.
"aahhh"
Taehyung memasukan 2 jari sekaligus ke liang vagina Hyein, jalannya lancar karena pelumas yang keluar banyak dari mulut kemaluan Hyein.
Hingga Hyein membalikan posisinya,
"wow.. women on top baby?"
"kau sudah menyiksaku, kini giliranmu"
Di genggam kejantanan Taehyung, lalu ia pijat sehalus mungkin untuk mengantarkan gelenyar nikmat bagi Taehyung. Tak cukup disitu, Hyein menjilat kecil di bagian kepala kejantanan Taehyung. Membuat Taehyung mengerang nikmat.
"nnggghhh.... chagii...."
Hyein mainkan kejantanan Taehyung di liang klit miliknya, bukan hanya Taehyung yang mengerang kenikmatan. Taehyung pun demikian sama.
"aahhh...."
"nnngghh Hyein..."
"harus aku memasukannya Taehyung-ssi?"
Taehyung mengangguk cepat, nafasnya memburu.
"iya.. masukan sekaranghh.."
Tak perlu banyak waktu, kini mereka sudah menyatu.
"aahh... bergoyanglah Hyein.."
"aasshhh, Taehyung.. punyamu menusuk sekalii.."
Kepala Hyein mendongak keatas menahan getaran nikmat di setiap tali syarafnya, Taehyung tak diam. Ia meremas kedua payudara Hyein.
"ngghhhh..."
Dikeluar masukannya kejantanan milik Taehyung di dalam Hyein.
"akku.. akk.. akku datangg..."
"fasterr chagiiii..."
Datang bersama dan memberikan sensasi yang amat luar biasa, Hyein melengkungkan tubuhnya menahan gelenyar nikmat. Begitu indah hari ini bagi Taehyung, ini adalah pertama kalinya mereka bercinta didalam Jacuzzi milik Taehyung. Sungguh hebat.
"lagi chagi..??"
"Tae lepaskan dulu punyamu, ak-"
"tak akan kulepaskan, karna aku akan menanam benih the next Kim Taehyung di rahimmu"
"kkauu!!"
-----
I dedicate this story for, my sushi naeun hani solar unnie, and ofc for my little yer
8-15-2016