Seo Joo Hyun mulai memenuhi blognya di pagi itu dengan tulisan berupa cerpen, garapan cerita panjang yang didalam pikirannya akan dia buat novel, meski pada akhirnya berakhir naas sebagai cerita tak berujung yang nyaris menyamai sinetron-sinetron di TV lokal. Bukan kualitas ceritanya, tetapi konflik tak berkesudahan dengan tambahan tokoh yang berakhir dengan ketidakjelasannya itulah yang membuat setiap tulisan fiksi panjang (read : proyek novel gagal) miliknya dikatakan menyamai sinetron.
Gadis ini baru saja melewati ujian akhir sekolah, dinyatakan lulus dengan nilai yang sedikit buntut—nyaris masuk kategori terpuruk-- dan bersuka ria bersama teman meski pada akhirnya momen haru juga ikut dirasakan setelahnya. Momen haru tentang perpisahan... Dimana Seohyun tersadar bahwa dia telah jauh melangkah...tanpa berpikir mengajak beberapa teman ke restoran... dan kemudian ditinggalkan dengan dompet kosong. Bahkan untuk membeli sebotol air mineral pun rasanya sudah tak sanggup. Berlebihankah? Tapi percayalah, cerita tulisan Seohyun yang memenuhi blognya bahkan jauh lebih tragis daripada seorang ibu tiri yang menangis ditinggal suami tanpa harta.
"Selesai!" satu seruan dipagi itu, menandakan seohyun telah selesai dengan ritual wajibnya. Memposting cerita sembari menunggui respon dari pembaca. Mumpung sedang tidak ada kesibukan, menurutnya
Satu jam
Dua jam
Dan.... Berjam jam kemudian, hingga tanpa sadar tertidur. Kemudian sebuah suara notifikasi masuk membangunkannya.
Tanpa ba-bi-bu gadis itu menyiapkan matanya dan menyaksikan sebuah tanda notifikasi dengan mata berbinar. Seseorang baru saja membaca karyanya dan menuliskan komentar...
Han says
Rasanya aku bahkan sulit untuk mempercayai bahwa tulisan ini dibuat oleh seorang siswi SMA...
Seperti itulah bunyi komentar yang kemudian membuat Seohyun melonjak girang bukan kepalang....
.
.
.
Luhan yang baru saja terjaga itu menggeram tertahan manakala melihat adiknya tengah asyik berselancar internet dengan menggunakan notebooknya. Tidak ada masalah sebenarnya, karena Luhan bukan seorang laki-laki yadong, penggemar artis juga girlband tertentu atau yang buruk... Suka mengoleksi kumpula gambar laki-laki dengan tubuh atletis. Tidak akan mungkin!
Dia hanya tidak mau adiknya itu diam diam menggunakan notebooknya untuk kepentingan pribadi yang akan merusak image Luhan sebagai ketua OSIS, laki-laki serba bisa dan... Laki-laki gentle dimata siapapun yang mengenal sosoknya berikut karakter luarnya.
Itu mimpi yang buruk, yang dia sendiri tak ingin membayangkannya!
"Yak,Jinri-a! Apa yang sedang kau lakukan dengan notebook ku,eoh?"
Gadis yang dipanggil menoleh dan lantas berseru, "ani,aku tidak melakukan apa-apa kecuali membaca cerita terbaru penulis blog favoritku. Itu saja"
Mendengar itu Luhan mendesah lega, tetapi langsung menyambar notebooknya, membuat Jinri mendengus "ah,yak! Oppa~ Aku penasaran dengan kelanjutannya~~"
"Hhh~~"Luhan mendesah "apa sebegitu menariknya cerita ini sehingga kau mau terus membacanya,eoh?!"
"Kalau kau penasaran, coba saja baca. Kau pasti suka"
"Jika ini tentang kisah remaja bodoh yang saling jatuh cinta... Lupakan!"ujarnya "aku cukup paham dengan selera bacaanmu yang amat-amat-buruk-nona-kecil!"
Jinri tak terima dikatai seperti itupun mendengus. Bersedekap sembari melempar tatapan kesal pada Luhan, sang kakak "Kau saja yang terlalu kolot dengan teori bodohmu tentang cinta,oppa!" Jinri lalu pergi dari kamar sang kakak.
Luhan tak peduli dan segera akan mematikan notebooknya ketika sesuatu rasanya menarik atemsinya untuk memperhatikan tulisan yang dibaca sang adik. Dia mengambil posisi duduk dan segera matanya menelusur kalimat demi kalimat yang tertulis disana. Sesekali dahinya mengerut, beberapa kali terdengar mendengus dan terakhir...
Tangannya sibuk menekan beberapa tombol di keyboard, sibuk menuliskan sesuatu di kolom komentar. "Tulisan yang sangat payah."
***
"Sayang sekali, Choi Jinri yang manis itu menyukai pria sedingin dirimu,Jongin-ni~~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a FanFiction
FanfictionSeo Joo Hyun hanyalah gadis biasa. Dalam kesehariannya, gadis itu rutin memenuhi blog dengan cerita fiksi yang bahkan tidak lebih baik dari cerita sinetron yang tayang di TV lokal. Yang membuatnya kemudian berbeda adalah... Han says Rasanya aku bah...