Proof of Life (bagian 1)

514 25 3
                                    

"Kwang, aku ingin bernyanyi untukmu"

Kwangmin menatap wajah Youngmin yang pucat pasi. Ia meraih tangan Youngmin dan menggerakkan ujung jarinya pada telapak tangan Youngmin.

Me-nya-nyi a-pa

Youngmin menyunggingkan senyum terindahnya. "Lagu yang hangat dan indah. Aku tak ingin menyanyikan lagu sedih"

Kwangmin menatapnya nanar, meskipun ia tau Youngmin takkan pernah bisa melihat wajah sedihnya itu.

................

Semuanya berawal dari musim dingin 3 tahun lalu. Boyfriend saat itu sedang menjalani break dan mereka berencana pulang ke kediaman keluarga masing-masing, tak terkecuali si kembar Youngmin dan Kwangmin.

Pagi itu seperti biasa Kwangmin bangun lebih dulu, dia membangunkan hyungnya yang masih terlelap pulas di dalam kamarnya. Ini sudah menjadi kebiasaannya. Youngmin menggeliatkan badannya setelah suara Kwangmin beberapa kali mengganggu acara tidurnya. Ia bangun dan melihat Kwangmin yang sudah berbalut celana training, kaos, dan mp3 di tangannya.

"Mau lari pagi ya?" tanyanya sambil mengucek mata.

"Iya" jawab Kwangmin singkat lalu ia beranjak dari tempat tidur Youngmin. "Kalo gitu aku keluar dulu, Young" ujarnya lagi lalu keluar dari kamar Youngmin. Youngmin hanya mengangguk pelan sambil menguap. Ia ikut beranjak dari tempat tidur dan membersihkan dirinya. Ketika keluar dari kamarnya langsung tercium bau harum masakan ibunya. Ia tersenyum lalu menghampirinya yang memang sedang berkutat di dapur.

"Ibu masak apa? Mau kubantu?" ujarnya sambil melongok pekerjaan ibunya itu. Sang ibu tersenyum hangat.

"Ibu mau masak makanan kesukaan kalian. Hmm bisa tolong ambilkan buncis di lemari es?"

Youngmin segera mencari barang yang dicari ibunya. Mereka melanjutkan acara memasak dengan damai. Sesekali sambil berbincang dan bercanda khas ibu dan anak.

"Youngie tolong bawa sup ini ke meja makan ya. Hati-hati jangan sampai tumpah" pesan ibunya. Youngmin mengangguk lalu memakai kain cempal di tangan dan mengangkat dengan hati-hati panci berisi sup kesukaannya dan Kwangmin itu. Dia berjalan pelan menuju meja makan, namun belum sampai meja makan, dia merasakan keanehan pada tubuhnya. Tangannya tiba-tiba terasa ngilu dan kesemutan, lalu bergetar hebat.

PRANG!!!!

Ia menjatuhkan panci sup, dan isinya meluber kemana-mana. Sang ibu yang terlonjak kaget mendengar suara bising itu segera menghampirinya. Dan menemukan Youngmin sedang berdiri mematung dengan tangan masih terjulur. Ia mendekati Youngmin, menghindari tumpahan supnya.

"I...ibu, maaf...supnya tumpah" itu yang keluar dari mulut Youngmin namun matanya dan perhatiannya hanya tertuju pada tangannya. Sang ibu mengikuti arah pandangnya dan menemukan tangan anaknya yang bergetar. Naluri ibunya mengatakan ada yang tak beres, tiba-tiba hatinya menjadi resah. Ia segera menggenggam kedua tangan Youngmin dan mengelus kepalanya.

"Tidak apa-apa. Ibu akan membuatnya lagi, sayang. Lebih baik kau istirahat dulu saja sambil menonton tv" ujar ibunya lembut. Ia sedikit mendorong tubuh Youngmin yang masih mematung agar bergerak menuju ruang tengah. Youngmin hanya mengangguk pelan lalu mengikuti saran ibunya.

'Ada apa denganku? Ini aneh sekali' ia masih memandangi tangannya yang masih bergetar dan terasa nyeri itu. Sementara ibunya membersihkan sup yang tumpah dan membuatnya ulang. Sang ibu menatap cemas ke arah anak kembar sulungnya itu sambil meremas kain yang menempel di dadanya. Ada rasa tidak tenang yang menyesakkan dadanya.

KwangYoung - Proof of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang