Kali ini ia tersenyum. Mendapati rencananya berjalan mulus. Ia kembali pada ruangan kecilnya dan mengatur strategi baru. Ia menyelami nama-nama tokoh buruannya. Kali ini matanya terfokus pada gadis cantik difoto atas profil Ana Hestia. Sepertinya ia mendapatkan yang ia cari. Senyum lebar nan sengit itu terpampang nyata di pantulan monitornya. Ia memejamkan mata sambil memikirkan metode selanjutnya. Namun ada sesuatu yang ia lewatkan.... Halaman dinding nya telah lama tak di update sejak tanggal 12 desember 2012 !
Ia sampai di alamat yang ia tuju, kediaman Ana... ia pun segera memulai skenario yang telah ia atur dengan matang. Mulai dari menyetel mobil agar terlihat mogok,menyembunyikan peralatan yang biasa ia gunakan untuk menjalankan misinya,menempatkan mobil nya tepat di depan pagar tinggi rumah tersebut, sampai membunyikan bel rumah yang terdapat di luar pagar. Tak perlu menunggu lama, tahap pertama yang ia lakukan berhasil, pagar rumah itu terbuka. Ia segera masuk dan mengetuk pintu rumah tersebut. Beberapa kali ia ketuk tak ada jawaban. Ia mengintip dari jendela, memastikan ke dalam rumah tersebut. Namun di dalam sangat gelap sehingga tak ada yang dapat ia lihat. Ia berjalan mundur untuk melihat dengan benar rumah tersebut, mengambil foto dari sakunya. Foto itu menunjukkan 5 orang anak kecil berpose saling merangkul, berdiri di teras rumah, yang saat ini ia kunjungi. 3 wajah yang berderet diantaranya telah dicoret. Tinggal wajah anak laki-laki dan anak perempuan yang sangat manis, berdiri bersebelahan, dengan anak laki-laki berada di ujung kanan. Ya, anak perempuan itu adalah foto Ana saat berumur 8 tahun. Ia yakin bahwa itu memang rumah yang ia tuju. Ia berpikir mungkin saja Ana sedang pergi keluar sebentar, karena Ana mengatakan lewat pesannya kemarin bahwa ia sedang kosong hari ini. Ia memutuskan untuk menunggu, dan duduk di bangku kayu di teras rumah tersebut.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Singkat
Short Storytanpa makna atau makna mendalam. baca dan coba artikan