Cinta Kedua

29 2 0
                                    

Aku sudah berulang kali mencoba melupakan masalahku dengan pamanku, aku tahu dia berhak mengaturku, menjodohkanku tapi aku juga punya hak untuk memilih jalanku. Aku baru berusia lima tahun saat pamanku membawaku ke Jakarta, meninggalkan adikku di Medan dengan ibuku, semua itu karena ayahku yang telah pergi meninggalkan kami karena pesawatnya jatuh di tengah kota. Bibi berusaha menjagaku dengan baik walau beliau juga punya anak, yang sudah berusia setahun, kami tidak dibedakan, aku tahu pamanku hanya menginginkan yang terbaik untukku tetapi aku masih terlalu muda untuk mengikuti kemauannya, aku pergi, aku berontak,aku menangis, emosiku membimbimbingku menjauh dari orang-orang yang kuanggap bersalah, yang kuanggap hanya berpihak pada kepentingan mereka,aku lari menjauh dari semuanya.

Akhirnya aku berada di kota ini, kota yang sangat keras, penuh dengan gedung-gedung baru dan peninggalan lama yang mulai tersisih. Mesjid raya dan Istana Maimon pertanda dulunya orang melayulah yang kompeten di kota ini, Menara tirtanadi menjadi simbol kota yang dibangun di masa kolonial, aku pun sampai di satu pusat pasar tradisional,simpang limun, kembali menjumpai ibu dan adikku yang sudah hampir 20 tahun aku tinggalkan, apakah aku terlalu sombong baru hari ini menginjakkan kakiku di tempat aku dilahirkan, tanganku pun mulai mengetuk pintu yang sudah makin kusam.

"Assalamu'alaikum" aku mengetuk lagi pintu rumahku agar ada yang mendengar

"Wa'alaikum salam"seorang anak laki-laki membuka pintu,"Siapa ya yang dicari?"

"Fahri,ini abangmu faisal masak kamu lupa" "Oh, bang faisal, maaf." bu...ibu bang faisal datang"

Aku tersenyum melihat ibuku datang menyambutku,aku memeluknya rasanya hilang semua masalah yang kusimpan, lega rasanya hidupku kembali dipersatukan dengan ibu, ibu engkaulah segalanya untukku. Fahri hanya memperhatikan kami dan berusaha untuk ikut memahami apa yang sedang terjadi.

"Kamu harus paham keinginan pamanmu,itu bukan hanya kepentingan bisnisnya tapi juga agar kamu terjamin hidupnya, calon istrimu itu kan anak rekan bisnis pamanmu,nak, coba kamu pikirkan lagi pamanmu sudah memberitahukan persoalanmu, terserah kamu keputusannya yang penting kamu tidak menyesal faisal,ingat masih ada ibu disini adikmu fahri, kami butuh kamu tapi bukan memaksamu,nak"

Aku merasa bahagia kembali ke rumahku kembali ke kehidupan masa laluku bersama ibu dan adikku yang sama sekali tidak mengenalku karena ibuku tak mau dia merindukan abangnya yang tak mungkin kembali lagi bersama mereka karena pamannya berjanji akan mengurus faisal tapi tidak mungkin dikembalikan lagi.

Beberapa hari di kota medan yang cuacanya berubah-ubah kadang hujan kadang terik, bila hujan jalanan bisa banjir dimana-mana tak ada parit yang bisa menampung debit air yang kadang melimpah, aku sudah memutuskan untuk tinggal di kota ini, ini medan bung aku sudah disini, horas bah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang