"Kau yakin ingin ikut double date? Maaf ya jika aku memaksa mu untuk ikut. Aku hanya ingin kau merasakan kesenangan seorang gadis pada umum nya"
( Y/N ) tersenyum miring. Mengabaikan ucapan sahabat baik nya. Di hati nya, ia masih merasa kesal pada Debby karena memutuskan sesuatu tanpa di bicarakan terlebih dahulu. Akan tetapi, ia masih bisa bersabar karena memang seperti itu sifat gadis mungil yang berjalan di samping nya ini. Ya, ia masih bisa sabar menghadapi nya. Tapi tidak untuk yang satu ini. ( Y/N ) tidak menyukai keputusan Naoki untuk mengajak Alan juga. Entah kesal atau jijik berada di dekat adik nya, tidak ada yang tahu soal itu.
"Jika aku sudah memutuskan, aku tidak akan mengingkari nya. Tapi ingat! Jangan pernah menjodohkan ku dengan orang sialan itu!" Gerutu ( Y/N ). Entahlah, tapi seperti nya kepala nya semakin pening ketika memikirkan tentang yang tadi. "dan sial nya, date di adakan sekarang" Lanjut nya jengkel. Bagus. Salahkan pada takdir yang sudah mempertemukan Naoki dan Debby dan salahkan juga takdir yang sudah memutuskan agar dirinya juga ikut pada acara membosankan ini.
Debby tertawa garing. Gadis bersurai pirang itu mengelus punggung ( Y/N ) meminta agar sahabat nya tetap tenang.
"Sudah bicara pada paman dan bibi?"
( Y/N ) menggeleng. Untuk yang satu ini dia menyerah. ( Y/N ) tidak akan pernah mau memberi tahu tentang kencan menyebalkan ini pada kedua orang tua nya kecuali dia siap mendapatkan ejekan dan cibiran dari mereka.
"Aku memutuskan untuk tinggal di asrama bersama mu karena aku tidak ingin tinggal dengan orang tua menyebalkan itu, Deb" Cibir ( Y/N ) "Ingin makan di mana sekarang? Di cafe kemarin?" Menolehkan kepala ke arah samping dengan sebelah alis yang terangkat.
"ya, seperti nya di sana saja. Makanan di sana memang ena--"
"Sougo Ouji~"
Kembali memutar bola mata nya, ( Y/N ) mengalihkan pandangan ke arah sumber suara. Tepat seperti dugaan nya, segerombolan gadis tengah berdiri mengelilingi seorang pemuda dengan binaran di mata mereka. Beberapa gadis memeluk erat lengan nya dengan manja.
Debby menepuk pelan kening nya. Ia sudah bicara pada kekasih nya agar Sougo tidak membuat mood ( Y/N ) semakin anjlok. Karena jika mood nya anjlok gadis itu akan membatal kan perjanjian nya.
"n-nee ( Y/N )-chan, ayo lewat jalan lain saja" Ajak nya lembut mencoba mengalihkan perhatian ( Y/N ) dari sekelompok gadis tersebut. "A? ( Y/N )-chan.. apa kau yakin akan makan sebelum kencan di mulai? Nanti kita juga akan makan la--"
"Masa bodo dengan yang namanya kencan. Aku lapar dan aku ingin makan sekarang!" Potong nya cepat sembari mengalihkan perhatian nya pada gadis mungil yang sedari tadi berdiri di samping nya.
"Geeh.. kau tidak manis sama sekali" Debby tampak cemberut ketika mendengar ( Y/N ) berbicara. Ia mengembungkan kedua pipi nya, merasa sedikit jengkel pada sahabat nya yang sama sekali tidak peduli pada acara yang sudah di atur Debby dan Naoki dengan susah payah.
Melihat Debby yang cemberut membuat ( Y/N ) kembali menghela nafas berat. Ia kembali memegang kening nya dan kembali berjalan. Bukan ke cafe ataupun tempat makan lain nya. Melainkan asrama yang ia tinggali.
"Oke, aku turuti keinginan mu. Tapi kita ganti pakaian dulu ok? Kencan dengan seragam kampus itu tidak baik" Jelas ( Y/N ) yang jarak nya sudah agak jauh dari Debby
"Hee? Kita kesana sekarang!" Debby semakin cemberut.
Melihat tingkah laku sahabat nya yang mulai manja, ( Y/N ) hanya bisa menghela nafas berat, menyadari bahwa diri nya tidak akan menang jika menentang keputusan Debby yang sudah bulat. Sekali dia memutuskan, maka dia tidak akan merubah pikiran nya. Yaa, sifat nya cukup merepotkan mu ( Y/N ).
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine! ( Okita Sougo X Reader ) [ ✔ ]
FanfictionOkita Sougo-- seorang pemuda tampan pemilik iris crimson yang selalu di kelilingi banyak sekali gadis di kampus nya. Satu satu nya pemuda tertampan dan terpintar di kampus nya. Setidak nya begitulah penilaian guru guru dan teman teman nya. Siapa yan...