Disclaimer : Naruto hanya milik Masashi Kishimoto. But, this story is mine. Namikaze Eiji. So, dont be Plagiator. Dont Copy my fic. And dont Bash my story. Thank You (^o^)
Rate : M
Pairing : SasuFemNaru
Warning :AU,OOC,OC,Typo bertebaran,EYD jelek. No flame. Kritik dan saran yang membangun dan menggunakan bahasa yang sopan diterima. Alur kecepetan. Cerita aneh bin Gaje. Mature Content.
.
.
Gak suka ! Gak usah baca !
.
.
Summary : Karena, kecantikkan yang sesungguhnya tak hanya dilihat dari fisik.
..
Happy Reading Minna.. (^o^)
.
.
Not The Ugly Duckling Story
By.
Namikaze Eiji.
.
"Cause everyone who sees you
Always want to know you
And everyone that know you
Always has a smile""Naru"
"Naru"
"Naru"
"Ne," aku membuka kedua earphone ku saat mendengar panggilannya. Segera kuletakkan iphone-ku di meja belajar dan berlari keluar kamar untuk menghampirinya.
Mataku menyapu penampilannya dari bawah hingga atas; rupanya ia telah bersiap-siap keluar. Kelihatan tampan dengan sweater dan celana hitamnya. Seperti biasa dia pasti keluar sampai malam lagi, kegiatannya hampir seperti itu setiap hari. Seolah lebih baik berada diluar daripada dirumah, bersamaku.
"Aku akan keluar. Sepertinya aku akan pulang malam, jadi jangan menunggu-ku," ucapnya setelah selesai memasukan semua barang yang akan ia bawa kedalam tas ransel miliknya. Aku hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban, meski jelas aku tak pernah menuruti perintahnya yang satu ini. Karena, kerap kali ia memdapatiku tertidur di sofa ruang tamu; menunggunya. Dan ia dengan segala kebaikan hati yang ia miliki akan dengan berbaik hati menggendong-ku dan membawa-ku ke kamarku.
Manis bukan?
Tapi aku selalu menampik dan meyakinkan diriku sendiri yang ia lakukan untukku hanya karena ia adalah seorang pria yang baik bukan karena ia memiliki perasaan khusus untuk ku.
Tanpa berkata apa-apa lagi ia segera melangkah keluar dan menutup pintu apartemen kami. Aku masih terdiam di tempatku berdiri tadi, mataku masih menatap pintu apartemen kami.
Aku menarik nafas ku dan menghembuskan kembali. Mencoba mengatur perasaan emosi yang mulai bergejolak dalam benakku.
Namanya Uchiha Sasuke. Dia senpai-ku di kampus tempat kami menimba ilmu dan juga suami-ku. Usia kami hanya terpaut 3 tahun, umur-ku 20 tahun dan dia 23 tahun. Kami menikah 1 tahun lalu, alasannya klise; perjodohan. Tepatnya kedua orang tuanya yang menyuruhnya untuk menikahiku, karena dia ingin memiliki anak perempuan. Sedangkan orang tua-ku sangat menyukai Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not the Ugly Duckling Story
FanfictionSummary: Karena, kecantikkan yang sesungguhnya tak hanya dilihat dari fisik. Warn: SasuFemNaru, Romance