01. Who's That?

32.8K 1.8K 115
                                    


Lima orang pria baru saja memasuki sebuah kafe minimalis yang ada di pinggirin jalan kota Seoul. Ini malam minggu. Malam terakhir bagi Seokjin dan kawan-kawannya latihan nge-band untuk acara festival di kampus.

Setelah cukup sekian lama mereka latihan, banyak sekali hambatan yang mereka lalui. Sebagai leader dalam grup, Seokjin memaksakan diri untuk bertindak tegas dan harus sabar melihat beberapa rekannya yang sulit sekali diatur.

Seringkali pria itu terlihat mengelus dadanya saat melihat Hoseok yang keasyikan memotret dirinya menggunakan ponselnya. Atau Taehyung dan Jungkook yang suka ketawa keras-keras sambil mengusili Jimin. Ya, hal ini cukup membuat Sang leader meneguk segelas air berkali-kali.

Dan lihat, bahkan di kafe pun Hoseok masih tenggelam dalam dunianya jika saja Taehyung tidak menjitak kepalanya. Alhasil, Hoseok meringis kesakitan dan malah ditertawai oleh Jimin. Sekali lagi, Seokjin hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka.

Seokjin melambai ke arah pelayan wanita yang sibuk mengelap meja tak jauh dari mereka. Pelayan itu mengangguk dan segera menghampiri Seokjin cs disertai buku menu ditangannya.

"Hmm.. Kami pesan satu porsi pizza tuna melt extra". Titah Seokjin

"Ada lagi?" tanya pelayan itu.

"Bisa kau tambahkan paprika diatasnya. Ah.. Ya, Sedikit taburan mozarella sepertinya juga enak. Tunggu.. Aku baru ingat kalau aku alergi seafood. Yak! Kenapa kau memesan tuna melt!!!" oceh Hoseok ala nenek-nenek.

Seokjin menghela napas. "Kau. bisa. pesan. yang. lain." dengan penuh penekanan.

Oh, ayolah. Memiliki teman yang tajir pasti sangat menguntungkan. Bisa ditraktir makan setiap hari sepuasnya.

Hoseok menatap Seokjin dengan mata yang berbinar-binar. Seketika itu Seokjin mencengkram lalu mendorong wajah menjijikan Hoseok sampai kepala Hoseok tidak dapat bergerak sedikitpun.

"Kalian pesanlah minuman." suruh Seokjin kepada yang lain.

Taehyung, Jimin dan Jungkook yang masih asik main batu kertas gunting menoleh serempak ke arah Seokjin lalu menoleh lagi ke arah pelayan itu, dengan serempak pula.

Membuat sang pelayan memundurkan tubuhnya sedikit, terkejut dengan tampang aneh namja-namja itu.

Aneh dan tampan maksudnya.

"Buatkan kami minuman yang terbaik dikafe ini ya." ujar Jungkook dengan senyum khasnya.

"Eoh" Mulut Jimin setengah terbuka. "aku seperti pernah melihatmu.. Kau.. " Jimin mengusap dagunya sambil menatap langit-langit. Sedangkan, Taehyung hanya mengerutkan keningnya menatap si bantet.

"Siapa? Dia siapa? Mantanmu? Atau pahlawan super?"

Pelayan itu memutar bola matanya dengan malas. 'Apakah kau lupa denganku, Taehyung oppa?' batinnya.

Belum selesai Jimin bicara, pelayan itu mengambil kesempatan untuk pergi. Terlalu berbahaya jika berlama-lama bersama mereka.

Hellowwww, this is my first update!!! 😘
Vomment ditunggu kaka..
🐇🐇🐇🐇


21 Agustus 2016

Diabolic || KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang