Prolog

32 0 0
                                    

Ku tatap matanya. Mata yang selama ini mampu meneduhkan hatiku. Terlihat jelas pancarannya yang tidak pernah berubah. "Aku mencintaimu." Ucapku lamat-lamat berharap dia merubah keputusan yang telah dibuatnya. Bagaimanapun aku tak akan pernah rela harus meninggalkan dia, aku tak yakin apakah dia akan menemukan wanita yang mampu membahagiakannya. Aku hanya takut dia tersakiti. Tidak maksudku, aku hanya takut aku akan lebih tersakiti jika mengetahui ada wanita lain yang mampu membahagiakannya. "Aku merasa jenuh." Ucapnya singkat namun tetap memegang tanganku erat. Hatiku terasa sakit. tak hanya sakit, dada ini pun terasa sesak. Aku terdiam, melepaskan genggaman tangannya. Mencoba tersenyum seolah menerima semua keputusan yang dia buat sendiri tanpa mempertimbangkan perasaanku. "Baiklah." Ucapku seraya mengambil tas dan pergi meninggalkannya.

Yeah. Aku coba bikin cerita. Masih newbie dan ini ceritaku yang perdana. semoga pada suka yaa!! Jangan lupa vommentnya.
Xoxo❤

stopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang