"Gimana, seru gak dihukum seharian?" Tanya Aisyah dengan nada menyindir.
"Seru banget. Mana ucapan terima kasih kalian?. Masakin sarapan aja cukup." Sahut Karin.
"Kamu mau sarapan?. Bisa. Biar aku buatin sekarang." Kata Fiya bersemangat.
"Gak. Aku bercanda. Aku udah kenyang kok." Jawab Karin.
Aku masih memikirkan percakapan ketua Nama kemarin. Apa yang mereka maksud bumi?.
"Kalian pernah dengar kata 'Bumi' gak?." Tanyaku pada para Angels.
"Gak pernah tuh. Emang kenapa Ri?." Tanya Nisa.
"Gini. Kemarin waktu aku lewat di depan ruangan Ketua Nama, dia bilang soal bumi gitu. Emang bumi itu apaan sih?." Mereka semua terdiam.
"Daripada kita mikir gak jelas gini. Kita cari aja di buku Saiko." Usul Sia.
"Saiko?. Buku apaan tuh?." Tanya Tasya.
"Itu loh. Buki yang tau segalanya. Tapi untuk bisa minjam buku itu susah. Cuma orang yang punya jabatan tinggi yang bisa minjam, atu mau beli." Jelas Kiki.
"Eh, ketua Nama kan, orang kaya. Jabatannya juga cukup tinggi. Kita curi aja ID card dia." Lulu terlihat bersemangat.
"Kalo yang jaga perpus tau kita bukan Ketua Nama?. Gimana?" Tanya Aisyah.
"Emang, ketua Nama se-terkenal apa sih?. Masuk berita aja gak pernah. Gimana penjaga perpus yang kerjaannya seharian cuma duduk di perpus yang tertutup bisa tau. Ketua Nama juga gak suka baca buku." Kataku. Sambil mengawasi ketua Nama yang sedang sibuk di ruangannya.
"Ok. Saatnya menyusun rencana. Pertama, Karin sama Lulu, alihkan perhatian ketua. Terus, aku sama Nisa bakal nyuri ID card nya. Yang lain juga ikut mengalihkan dan mengawasi. Rapat selesai. Beres." Aisyah memukul meja layaknya seorang hakim yang selesai menjatuhkan hukuman. Kami semua setuju. Kami pasti akan melaksanakan rencana ini besok pagi.
***Cie...
Yang kesel karna chapter 3 dikit amat.Thanks buat yang udah vote.
Bantuin promosi yaa...
Rin.er_0
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Angel
Fantasy10 malaikat cantik jelita yang bertugas di langit melihat sebuah tempat bernama bumi. Karna merasa sudah bosan terus berada di langit, mereka setiap hari memperhatikan tempat yang bernama "Bumi" itu. Namun pada suatu hari, karna awan sudah tak sangg...