Menatap Balik

6.7K 313 25
                                    


Media :   Michael Buble ~ Lost



Hujan..

Selalu membawa kenangan..

Kenangan indah membersamainya.. Juga kenangan pahit juga membersamainya..

Seseorang pernah mengatakan..

Sunshine is delicious, rain is refreshing. There's no such thing as bad weather, only different kinds of good weather.. Josh Ruskin

Ya, kau tak perlu menyalahkan cuaca. Karena apa saja cuacanya, itu adalah yang memberimu pelajaran.

Sebuah pelajaran yang memberitahukan dirimu tentang kehidupan.

Jihan kemudian menatap Alex setelah mengucapkan kalimat itu. Mereka kini berada disebuah cafe yang tidak terlalu besar dinegara Austria, negara dimana mereka akan mengadakan konser. Jihan sangat mengenal Alex, lelaki ini benci kedinginan. Dan juga benci kehujanan. Namun Jihan berbeda dengan Alex, apapun cuacanya ia sanggup menikmatinya.

"Kau tahu, kau adalah wanita yang sangat aneh" ucap Alex sambil menatap mata coklat milik Jihan.

"Kenapa?" tanya Jihan sebelum menyesap coklat panasnya.

"Semua wanita takut kepanasan, karena takut kulitnya belang. Dan kau senang berpanas-panasan. Dan semua wanita benci kehujanan, karena mereka takut kebasahan atau sepatu kulit yang mereka gunakan akan rusak, dan kau juga sangat senang hujan" ucap Alex sambil memandang kearah luar cafe memandang jalanan yang sangat basah karena hujan. Jihan hanya tersenyum menatap ekspresi wajah Alex ketika mengatakan hal itu.

"Sebagai manusia, kita hendaknya bersyukur. Jika Allah tidak mengirimkan hujan, maka makhluk hidup yang berada disana akan mati kehausan, jika Allah tidak memberikan cuaca panas, maka makhluk hidup yang disana juga akan mati kelaparan" ucap Jihan sekenanya. Alex tampak tersenyum mendengar perkataan Jihan. Ia bersyukur, sangat bersyukur menemukan wanita yang sangat berbeda dengan yang lainnya, wanita yang tidak banyak mengeluh, dan wanita yang juga ingin bersandar kepadanya.

"Pak Alex.." panggil Diala. Alex masih diam ditempatnya, senggolan dari Andre mengembalikan Alex kealam sadar dan tak sengaja ia mengucapkan sebuah kalimat yang langsung membuat Diala membeku seketika.

"Iya, Jihan" ucap Alex tepat dimanik mata Diala. Mak ujang, dan Andre terdiam ditempat demikian juga Diala. Dan Alex menundukkan pandangannya lalu kembali menatap Diala.

Mata Alex terkunci ketika melihat Diala yang kini telah mengeluarkan air matanya. Wanita itu kini mulai menangis.

**

"Maaf, kami permisi dulu" ucap Diala langsung menarik tangan mak ujang keluar dari cafe. Alex dan Andre hanya diam mematung memperhatikan Diala dan mak ujang berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Eike aja yang bawa mobil" ucap mak ujang kemudian mengambil kunci mobil dari tangan Diala. Mobil kemudian melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan cafe kecil itu.

Diala hanya merenung menatap kosong kedepan, ia kini tengah memikirkan ucapan dari Alex yang menyebut nama Jihan. Apakah benar apa yang ia pikirkan kini, bahwa Alex yang kini menjadi bossnya adalah mantan tunangan dari Jihan. Segala pikiran yang menumpuk dikepala Diala membuatnya lelah, akhirnya ia terjatuh ke alam mimpi, masuk kedunia tersebut bersama dengan pemikiran-pemikirannya.

Alex hanya terdiam dan menanyakan kepada dirinya sendiri, apa yang membuat wanita itu menitikkan air mata? Apa karena perkataannya? Atau..

"Andre, tolong kamu cari informasi tentang Diala, semuanya, aku mau info itu sampai nanti malam" ucap Alex langsung dianggukkan Andre. Alex kemudian melihat arlojinya dan berdiri dari duduknya. Ia kini memutuskan untuk menjemput Sarah yang akan pulang dari sekolahnya sebentar lagi.

Sarah, Si Cewek ArabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang