Part 5

37 8 0
                                    


         Aku tak mengerti apa maksud lelaki itu. Tapi baik lah jika memang hrus demikian, akan ku ikuti permainan lelaki itu.

        Hari ini Ray akan mendatangi tempat yang tertera di kartu nama pemberian lelaki itu.
Yang di temuinya adalah sebuah gedung bertingkat
Dengan plangkat nama "CULLEN"

"Maaf mau kemana mbak?"tanya seorang lelaki yang merupakan satpam di tempat itu.
"Saya punya kepentingan dengan pemilik kantor ini!" Tekan Ray.
"Apa punya janji sebelumnya?" Jawab lelaki paruh baya itu.
"Apa harus demikian untuk bertemu seseorang di tempat ini. Sungguh terlalu!" Ujar Ray kesal.
" Tapi maaf mbak ini sudah prosedur dan pekerjaan saya. Jika saya tidak melakukan nya maka saya akan memperoleh ganjaran dari atasan saya. Mohon dimaafkan ?" Ujar satpam.

Pria ini memang benar, aku tak mungkin mengutamakan  ego ku saja. Dia melakukan pekerjaan ini demi orang orang yang ia sayang. Siapa lagi kalau bukan keluarganya yang membutuhkan sesuap nasi dari pekerjaan nya.

"Baiklah... jika demikian, sampaikan pesan ku kepada atasanmu! Katakan salam ku dari penjual bunga." Pesan ku kepada satpam yang bertugas.

"Hari yang cukup menyenangkan. Untuk semantara waktu aku dapat menenangkan diri dari bayangan gelap lelaki " (membatin)

"Tunggu!!"seru seseorang
"Mungkin satpam!" Ujar Ray "Tidak itu suara lelaki itu! Oh Tuhan!!" Tambah Ray dan berbalik.

        Tak salah lagi itu adalah pria bayangan gelap. Aku hanya terdiam di tempat ku. Emang dia kira aku akan berlari kearah nya??. Dia kira dia siapa!! Aku adalah seorang wanita, apa kata dunia kalau aku yang harus mengejar lelaki ???? Maaf saya masih pake otak untuk hal itu

"Kemarilah!!!" Ujar Edward.

         Ray tetap pada pendiriannya. Ia tak akan berpindah dari tempat nya berdiri. Hingga Edward menghampirinya.
" Apa kau begitu susah melangkah kan kaki mu ??" Tanya Edward jengkel.
"Perlu kau ketahui Tuan, kedatangan ku atas suruan mu! Tapi kau bertingkah bagaikan raja. Tidak boleh masuk ke dalam keluasaanmu!. " celoteh Ray.
" Huss...." Seru Edward sembari meletakan jari telunjuk kekarnya di bibir Ray.
" Bisa kah kau diam sejenak! Telepon ku berdering dan aku harus mengangkat nya. Ini lebih penting" Tekan Edward.
"Pria ini sudah cukup menguji kesabaran ku" Ujar Ray kesal.

    Disela sela waktu sempit Edward mengangkat ponsel nya, dengan kesal Ray pulang dan kembali ke flowers shop nya.

"Baiklah saya akan segara kesana!" Ujar Edward mengakhiri obrolan nya yang merupakan organaizer untuk peluncuran produk baru di perusahaan Papa.
"Kalau boleh tau siapa nama mu?" Ujar Edwars lagi sembari menoleh kebelakang. Tapi ia tidak lagi menemukan Ray.
"Kemana Dia????" Ujar Edward "Dasar siluman!!"






Cerita Cinta tak BerawalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang