Sudah tiga tahun ya Sasuke...
Tiga tahun paling penuh emosi dalam hidupku
Bagaimana kamu membuatku lebih hidup
Lebih manusiawi
Hahahaha... Ingin rasanya aku tertawa ketika ingat waktu yang kita habiskan untuk saling menghindar
Aneh bagaimana takdir bisa saling mengikat seperti ini
Liontin ini seperti benang merah bagi kita
Setahun ditahun ketiga ini kita habiskan dalam ikatan baru Sasuke
Kau dan aku serta aktivitas harian kitaAh betapa aku akan merindukan momen seperti ini
Sasuke
Cuma kita
Kita berdua
Tak ada kata sedih dalam kamus kita
Saat ini dunia terasa begitu indah dan bersahabatYah... Sampai kuterima surat itu
Surat dengan stempel yang begitu aku kenal
Aku menatap ibuku dan ia balik menatapku dengan muram
'Ayahmu merindukanmu' suaranya seperti sebuah lonceng dikejauhan.
Ayah.. Ingin rasanya aku tertawa saat itu Ken
Sosok yang telah lenyap belasan tahun lalu
Sosok yang kupikir menghilang selamanya dari hidup kami
Tiba tiba saja ia datang seperti halilintar....'Harvard?' tanyaku
' Ya ayahmu sudah mengirimkan aplikasi itu jauh jauh hari sebelumnya Naru. Ini kesempatan bagus Naru. Bukankah kamu ingin masuk universitas Harvard dari dulu?'
Aku ingin bilang tidak, aku ingin bilang aku hanya ingin disini dengan ibu. Tapi sorot mata itu menghentikanku.
Sorot mata penuh harap dan permohonan.
Ia ingin aku berhasil dan masuk Harvars adalah satu satunya jalan.
Sasuke.
Apa yang harus aku katakan
Apa yang harus aku lakukan
Tanggal keberangkatanku begitu dekat
Tapi mulut ini tetap tidak bisa berbicaraKelu
Ketika melihat senyummu dipadang hari ini
Aku sadar aku tidak akan sanggup mengatakannya
Demi Tuhan aku tidak sanggup
Bisakah aku bertahan tanpanya
Bisakah aku...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You
Fiksi PenggemarBagi silembut Naruto, Sasuke sicowok populer itu seperti kepingan puzzle paling rumit. A fake smile begitu Naruto menyebutnya.. Si Teme mesum dengan senyum paling palsu yang pernah dilihatnya. Datang seperti badai, menghancurkan hari hari tenangnya...