Oneshoot

2K 211 14
                                    

~**Fujoshi**~

Sepasang kekasih yang tengah dimabuk cinta itu terlihat sangat kelelahan, peluh yang menetes dari tubuh keduanya menandakan bahwa permainan yang baru saja mereka selesaikan itu sangat panas dan bergairah. Keduanya saling memeluk, hanya selimut putih yang menutupi tubuh polos mereka.

Jung Yunho dan Kim Jaejoong, dua pria yang tengah dimabuk asmara itu tak terganggu sama sekali dengan bunyi ponsel yang berdering, mereka tetap dalam posisi saling memeluk, lebih tepatnya Jaejoong menyandarkan kepalanya di dada bidang Yunho, dan sang seme-Yunho- merengkuh tubuh yang lebih kecil darinya itu.

Well... keduanya memang pria, tapi mereka adalah sepasang kekasih. Sangat ironis memang. Bagaimana bisa sesama pria menjalin hubungan? Bukankah itu terlarang dan sebuah dosa?

Mungkin.

Tapi mereka tak peduli, yang mereka tahu, mereka saling mencintai dan saling membutuhkan, dan mereka merasa nyaman. Bukankah cinta itu memang buta?

"Aku harus pulang Yun..." Jaejoong menggesekkan hidungnya ke ceruk leher Yunho dan menghirup aroma mint yang menguar dari tubuh kekasihnya itu.

"Kenapa kita tidak bermalam di sini saja? Aku sengaja memesan hotel yang lebih bagus dari sebelumnya." Sahut Yunho membelai surai lembut Jaejoong yang basah karena keringat.

"Tidak... Jihyo Nuna pasti mengkhawatirkanku." Tandas Jaejoong sambil memainkan jarinya di perut sixpack sang kekasih.

"Tsk... Baiklah... Aku juga tak memberitahu Ahra jika hari ini akan pulang terlambat."

Cup

"Mmphh.." Yunho dan Jaejoong kembali berciuman panas, dan sepertinya mereka akan benar-benar terlambat lagi pulang ke rumah karena ciuman mereka membangunkan kembali sesuatu yang 'indah' di bawah tubuh mereka.


~*Fujoshi*~

Jaejoong masuk ke apartement-nya dengan mengendap-endap seperti seorang pencuri, pasalnya itu pertama kalinya ia pulang lebih dari jam 12 malam, biasanya jika lemburpun ia tak akan pulang selarut itu.

Klik

Ruangan gelap itu tiba-tiba menjadi terang.

"Darimana saja Jae? Kenapa baru pulang?" Seorang perempuan cantik menghampiri Jaejoong seraya memberikan tatapan menyelidik.

"Jihyo Nuna...K-kenapa kau belum tidur?" Gugup Jaejoong merasa seperti tertangkap basah sedang mencuri.

"Kau belum menjawab pertanyaanku." Jihyo melipat tangannya di dada. Matanya memicing menatap Jaejoong Penuh dengan curiga.

"Aku... itu... aku lembur, tadinya aku akan mengabarimu dulu tapi Bos kami juga ikut lembur, jadi aku tak mempunyai kesempatan untuk menghubungimu dulu, maaf..." Terang Jaejoong beralasan.

"Tapi kenapa kau mematikan Ponselmu? Aku sangat cemas, bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padamu eoh?" Omel wanita cantik bernama Jihyo itu.

"Ponselku baterainya habis, maaf..."

"Hahh... sudahlah, yang penting kau sudah pulang dengan selamat..." Jihyo berjalan dan kembali duduk di kursi 'kerjanya'. "-Kau sudah makan? Kalau mau, aku akan memanaskan kembali makanannya." Tawarnya melupakan kekesalannya tadi.

"Tidak perlu, aku sudah makan tadi di kantor." Jaejoong menolak. Tadi ia memang sudah makan malam terlebih dulu bersama Yunho sebelum melakukan 'Aktifitas rutin' mereka.

"Benarkah? Ya sudah, istrirahat sana... kau pasti sangat lelah. Lihat, wajahmu sangat pucat, rambutmu juga lepek.. Ugh.. Bau keringat.." Jihyo mengibaskan tangan di depan hidungnya sambil berekspresi jijik.

FujoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang