Part 1

43 1 0
                                    

Angin langit kelam dengan pancaran cahaya bulan yang kian bersengketa mengitari kotaku.
Aku termangu sambil menopangkan tanganku didagu menatap sinaran terang bulan, bayangan jelas mendalam difikiranku. Masa2 kelam semasaku menginjak bangku SMP, Kejadian itu terus membuatku ketakutan.

"Flashback On"

"Aarrgghh"

Suara pekikkan mengagetkanku yang sedang nonton diruang keluarga , akupun mencoba berdiri dengan penasaranku yang mulai menggebu. Ku berlari dengan hatiku yang tak menentu. Ku berlari menyusuri anak tangga rumahku.

"Kreeekkk"Suara pintu, ku mulai melangkah masuk kekamarnya.

Dannnn..

Argghhh...

Hatiku mulai memberontak, melihat kakakku satu2nya tergeletak dengan cucuran darah keluar dari dengut nadinya.

"Ya Allah kakak"Nafasku tak beraturan, tak kuasa menahan desakan hatiku. Akupun terkulai lunglai dilantai sambil memeriksa dengutan nadi kakakku, Namun denyutan itu tiada, seluruh anggota tubuh kakakku dingin dan membeku. Ku tak tertahankan menahan pekikan hati ini, ceceran darah segar merembes menggenangi tanganku yang sedang memangku kepala kakakku.

Akupun mulai bangkit dari situ, ku bergegas merogoh ponsel disaku bajuku dan perlahan aku menekan tombol yang tertera dihpku dengan tangan bergetar..

Skip.

Dokter dengan sigapnya melangkah menuju kamarnya. Dan terlihatlah beberapa orang
menggotong wanita cantik berambut panjang terurai.

Aku mengikuti langkah demi langkah orang2 yang membantu itu, ia pun membawanya ke ambulance.

Dokter mengusulkankanku untuk ikut memeriksa mayat itu. Tapi aku tak berdaya, aku tak kuat
melihat kakak kesayanganku.

Akupun menggeleng2 pelan bertanda aku menidakkan permintaan dokter yang menangani mayat.

Beberapa menit sudah berlalu ambulance pun tidak menampakkan diri lagi. Aku mulai masuk rumah, tapi seketika langkahku tertahan terasa sekali
tangan menyentuh bahuku.

"Prilly "Panggil wanita paruh baya yang tidak asing bagiku mendengar suara lembutnya.

Aku menoleh pelan dengan linangan tangisanku, aku segera memeluk erat wanita yang telah
melahirkanku 11 tahun yang lalu.

"Sayang kenapa bisa jadi begini, apa yang sebenarnya terjadi pada Mila kakakmu "Lirih bunda dengan suara paraunya.

Aku menggeleng. Sebenarnya aku mengerti apa yang terjadi pada
kakakku, sejak dulu kakak selalu curhat tentang ia dengan pacarnya. Semua ia curahkan terhadapku, aku hanya menjadi pendengar setia kakakku yang
siap membantu dan memberi solusi tentang hubungan kakak terhadap pacarnya Kevin.

Namun, aku tiada mengerti akhir2 minggu ini kakak berubah drastis beda sekali kakakku yang dulunya
ceria, semangat melewati hari2nya. Ia sekarang sering melamun, kadang aku mencoba bertanya dan dia malah enggan menjawab beberapa pertanyaanku.

Aku mulai tidak tenang, khawatir apa yang terjadi dengan kakakku ini. Tapi ya sudahlah aku tidak mau menambah pikirannya dengan pertanyaanku sedikit
melenceng. Terkadang aku mencari tahu tentang kakakku tanpa sepengetahuannya, ku mengintip lembaran2 isi curahan hati kakak dibuku diarynya.

Ya buku diary, aku baru ingat. Aku mulai melepas pelukan bunda, dengan penasaran aku berlari dan berlari hingga sampai dikamar kakak yang sudah bersih dari cucuran darah yang berjatuhan.

Aku mulai menatap sekeliling ruangan kakakku, kulihat ada secarik surat untukku. Dengan nafaspun yang tersengal-sengal aku meraih surat itu, akupun membukanya. Terlihat jelaslah keterangan didalamnya "Untukmu adik kesayanganku"

Aku membuka dengan getaran tanganku yang sulitku hentikan.

Isi tertulis.

Maafkan kakak, karna kakak tidak bisa menjadi kakak yang terbaik untukmu sayang. Kakak tidak
bisa menjadi contoh untukmu, kakak terlalu lemah adikku, kakak lemah.

Kakak tahu apa yang kakak lakukan ini salah sayang, tapi kakak sudah tidak kuat menanggung masalah ini. Kakak hamil sayang, kakak hamil.
Kakak telah menjadi manusia kotor, manusia keji.

Kakak tidak tahu bagaimana kalau sampai ayah tahu kakak dihamili dengan pacar kakak. Dan kakak
pasti akan dimarahi dan kamu tahu sendiri bagaimana ayah jika ia tahu anaknya hamil. Kakak
akan diusir dan tidak dianggap lagi sama keluarga, itu lebih menyakitkan sayang dari pada kakak memikul tanggungan ini.

Ya kakak sudah berusaha menyembunyikan rahasia ini, tapi semakin hari semakin membesar kandungan ini. Kakak tidak bisa menyembunyikannya adikku.
Dan kakak juga telah menjelaskan pada Kevin, tapi dia malah mengkhianati kakak, dia tidak mau menanggung jawab apa yang telah ia lakukan pada kakak.

Kakak frustasi, akhirnya kakakpun mencari jalan pintas dengan mengakhiri hidup ini.

Kakak mohon padamu sayang, jangan kasih tahu yang sebenarnya pada bunda dan ayah. Kakak mohon sangat. Dan kakak kasih tahu padamu jangan pernah percaya pada mulut manis lelaki, karna lelaki itu hanya bisa menyakiti wanita lemah seperti kita ini.

Kamu ingat kata2 kakak, tanamkan ini dan camkan ini sayang. Kakak nggak mau kejadian ini terjadi  pada adik yang kakak sayang. Kakak sayang banget pada bunda, ayah dan kamu, sayang banget. Sampaikan pesan terakhir kakak pada ortu kita.

Wassalam.

By Mila.

****

Kakiku mulai lemah, lunglai, akupun terjatuh ketanah dengan kesedihanku.

"Kenapa kakak harus mengakhiri hidup kakak, kenapa kakak. Kakak, Prilly sayang sama kakak
sayang banget. Kakak jahat, kakak sanggup meninggalkan Prilly. Kakak tidak sayang sama Prilly,
Prilly benci Prilly benci. Argghhh" Pekik Prilly terasa tenggorokannya tercekat, tetesan bening siap siaga
meluncur bagaikan hujan yang sedang menangis.

"Flashback Off"

"Kakak, Prilly rindu kakak "Lirih Prilly menahan desakan hatinya.

***

Prilly Latuconsina gadis cantik, lucu, mungil dan aneh. Kenapa dibilang aneh, ya aneh karna setiap kali lelaki mencoba mendekatinya. Dia malah menjadi
wanita kesetanan meraung2 dengan kata2 lelaki, yang ingin mengenal dekat padanya.

Tetapi kalau hanya mengerjakan tugas kelompok pada lelaki, prilly enggan menolak. Karna tidak mau
nilainya jeblok karena ketakutannya. Prilly hanya menekankan dari dirinya untuk tidak memberi sesiapapun lelaki menaung dihatinya.

"Cukup berteman, kenapa tidak, kan hanya teman. Tidak begitu dekat juga" Pikir prilly dan tersenyum tipis.

A/N

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Setiaku MenantimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang