Part 6

25 9 2
                                    

"Kali ini aku tak akan memaafkan lelaki itu, ini ke dua kali nya aku di perlakukan seolah tidak ada si sana" sunggut Ray berjalan lurus menuju flowers shop nya.
      ●  Sesampainya di flowers shop.
" Kenapa kembali?" Ujar Kakek Dian
" Ia ada kerjaan mendadak kek! Lalu aku $&$&$&" Celote Ray.
"Mengapa dia ada disini?" Ujar Ray Heran saat melihat Edward telah terlebih dahulu sampai ke sini.
"Ada apa Ray??" Tanya kakek Dian
"Tak ada apa - apa kek! " Ujar Ray penuh keheranan.
"Edward sudah menceritakan semua,Ray!" Seru Kakek Dian 
" Dimana  Ia tadinya akan pergi ke lokasi yang akan di Background bersama mu. Dan yang berbicara dengan Edward adalah penata ruang nya agar kiranya kamu melihat media yang akan di hias dan jumlah bunga yang akan di gunakan!!. Tapi kamu malah pergi!" Ujar kakek Dian.

"Maaf kan aku kek... tapi...." kata kata Ray terhenti
"Pergilah penata ruangannya sudah menunggu !"ujar kakek Dian.
"Bersama nya?" Tanya Ray
"Yah" Ujar kakek Dian memperjelas
" Apa kamu mau jika terjadi sesuatu dengan mu disana. Kau sudah kakek anggap sebagai cucu kakek. Karena itu kakek percayakan Edward untuk menjaga mu" Tegas kakek Dian. "Pergilah"
    
           Jika harus memilih lebih baik aku pulang ke rumah tadi untuk tidur dari pada  mendapat omelan kakek dan pergi bersama lelaki itu dan dipercayakan kepada lelaki yang ku dengar bernama Edward ini untuk menjaga ku.
    
"Apa lokasinya masih jauh?" Tanya Ray dengan penuh keberanian.
"Apa kah aku tampak begitu menyeramkan, hingga kau harus menggigit bibir mu?Pasti itu terasa sakit. Jadi tenanglah. Jangan mencoba melukai dirimu!" Ujar Edward.
" jangan bertindak seperti orang bodoh. Apakah jika orang bertanya kau akan bertanya balik? Cobalah berpikir logis. Dasar bocah" Ujar Ray "Jangang berpikir bahwa aku akan melukai diri ku oleh karena mu" Ujar Ray lagi.
"Baik lah. Karena kau sudah cukup dewasa. Berusahalah untuk lebih sabar menghadapi seorang bocah seperti ku! Seru Edward santai.
" Oh Tuhan... betapa Dahsyat dan luar biasanya Engkau menciptakan manusia dengan kesabaran seperti aku. Dan dengan kebocahan ciptaan mu yang melebihi 360 derajat pangkat 3" ujar Ray.

       Sontak dengan persekian detik Ray tepelanting ke depan saat Edward menginjakan rem secara mendadak.
" Kalau ngak bisa nyetir, gak usah nyetir! Aku belum mau mati dan kalau mati bareng kamu itu 100 persen pasti masuk neraka!" Ujar Ray.
" Kalau ngomong itu di pikir dulu. Jangan asal yahh. 1 lagi kalau gak mau naik mobil aku. Turun ajah sekarang!" Ujar Edward tegas " Aku jugak gak mau mati bareng lu, Nambahin dosa!" Jawab Edward.
"Baik jika itu mau mu aku akan turun!"Ujar Ray
"Sebenarnya aku takut untuk turun karena jalanan yang cukup sepi, apalagi dari tadi tak ada angkutan yang lewat. Tapi jika tidak demikian ia akan menggangap dirinya hebat karena aku  menaiki mobil nya itu!" Ujar Ray kesal dalam hati.

               Jam menunjukkan pukul 15 : 30 , sudah setengah jam aku berdiri di sini tapi angkutan tak urung datang. Sedangkan pria sombong itu sudah pergi.

                Sebenarnya aku takut meninggalkan Ray sendirian di tengah jalan. Jika terjadi hal buruk padanya, apa jawabku kepada kakek.
Bagaimana pun aku harus menemuinya lagi. Kuharap dia belum pergi jauh.

                  Edward kemudian memutar stirnya kembali ketempat dimana ia meningalkan Ray.

                  Setelah sampai disana Edward melihat Ray yang berdiri kaku .
" Ayo naik!!" Tawar Edward
"  Aku tak mau!"Jawab Ray.
" Baik lah, pikirkan matag matag apa yang akan terjadi pada mu natinya . Jika hal yang tak diinginkan terjadi padamu itu bukan tanggung jawab ku lagi!" Seru Edward. "Aku pergi"
"Tunggu.... Aku ikut" ujar Ray.
" cepat lah!!" Seru Edward

                 Sebenarnya aku terpaska untuk menaiki mobil Edward. Tapi demi keselamatan ku aku harus ikut.
Lagi pula hari sudah hampir gelap. Apa jadinya aku jika sendirian di temat sesepi itu.

             Jam sudah menunjukan pukul 20:30,rasa nya badan ray tidak dapat lagi menopang tubuhnya. Ia sangat lelah.
" Apa perjalanan nya masih jauh??" Tanya Ray "Aku sudah cukup lelah. Aku butuh istirahat" seru Ray lagi
" Yah.... tampak nya masih jauh. Jika kau perlu istirahat tidur lah" Ujar Edward
"Tapi bagaimana dengan kamu. Apa kamu tidak mengantuk. Jika dalam  keadaan demikian kau menyetir itu akan berbahaya" Ujar Ray
" jadi apa aku harus menemanimu tidur. Hahaha itu sungah mengelikan"Ujar Edward tertawa singgung.
" Apa kau kira pikiran ku sekotor itu. Terserah mu sajalah. Aku akan tidur!" Seru Ray.




Cerita Cinta tak BerawalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang