Prolog

84 6 0
                                    

Kebahagiaannya telah pudar.

Senyum manisnya kini tak lagi tersungging. Yang ada hanyalah kepiluan dan kesedihan. Dengan busana serba hitam, kakinya melangkah mengiringi peti jenazah. Tangisnya terpecah saat peti dimasukkan ke dalam tempat peristirahatan terakhir.

Ia memeluk seorang wanita paruh  baya yang sedari tadi juga mengucurkan air mata. Tiba-tiba tubuh gadis itu jatuh lemas tak berdaya. Tersirat kedukaan yang sangat mendalam dari wajahnya.

 
"Sudahlah. biarkan dia tenang. kalau dia tau kau seperti ini, dia pasti akan sedih." jelas seorang wanita yg terlihat sangat dekat dengannya.

Wajah yang pucat, mata bengkak seakan melengkapi penderitaannya.

Ia kira ini hanyalah mimpi buruk yang akan berakhir bila ia bangun dari tidur dengan sinar mentari yang menyilaukan.

Tapi sayang.. ini adalah sebuah kenyataan yang harus dilalui.

Haihaihaiiii... Gimana? Tertarik ga? Sorry kalo ga bagus soalnya ini cerita pertamaku. Harap maklum yee. Next?? Vote sama comment dulu boleh dong ya..

-LopMiz

are you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang