Ponselnya masih berdering. Kei ragu apakah ia harus menjawab atau tidak. Dirinya tentu sudah melihat huruf yang muncul di layar ponselnya. Dari Vampire penghisap darah, Mrs Byun.
"Argh kurasa dia harus segera menikah!" keluh Kei sambil menjambak rambutnya.
"Wae? Vampire tua lagi?" tawa Mijoo meledak.
Dirinya menggerutu sambil menatap Mijoo tajam, ayolah dirinya tidak dalam mood yang baik untuk bercanda. Kei akhirnya menyerah dan meraih ponsel sialan itu.
"Hha-lho" Salah satu alasannya malas berbicara sekarang adalah tenggorokanya sedang sakit bahkan sekarang suaranya nyaris seperti bisikan angin.
Terdengar suara Mrs Byun yang melengking "Astaga Kim Jiyeon! Kenapa suaramu jelek sekali hari ini! Baiklah aku tahu hari ini Minggu! Kau harus ke sini sekarang! Cepatlah kesini dalam waktu 20 menit okay? Thank you very much baby! Kau memang pegawai terbaikku. Bye-Bye!"
Kei mendengar telepon di tutup di ujung sana. Dirinya mengurut pelipisnya yang tiba-tiba terasa sakit. Vampire tua itu lagi-lagi berulah.
Kata-kata ini sudah sering kali diucapkannya, tapi ia belum pernah benar-benar berpikir untuk mengundurkan diri.
Dirinya masih meringkuk di tempat tidur kesayangannya. Tenggorokannya terasa sakit mungkin ini efek dari teriakannya kemarin di acara Fanmeeting BTS. Bahkan Kei lupa kenapa dirinya bisa ikut menjerit seperti orang kesetanan.
Kei baru saja akan terlelap kembali ketika ia teringat perintah Mrs Byun. Sambil mendecakkan lidah dengan umpatan kecil. Ia bangun dan berganti pakaian.
***
Sekitar satu jam kemudian Kei sudah berdiri di depan pintu apartement yang bahkan Kei sendiri tidak tahu siapa. Kei hanya mendecakkan lidah bagaimana dirinya lupa bahwa ia pernah memasuki apartement ini.
"Ini apartement Taehyung?" gumam Kei.
Entahlah Kei merasa senang ketika melihat apartement ini lagi, bahkan dirinya tidak bisa menyembunyikan senyum yang terpampang jelas di wajahnya. Kei mengulurkan tangan dan memencet bel pintu. Selanjutnya terdengar suara berat Taehyung dari interkom.
Kei berdeham lalu menyebutkan namanya dengan suara serak.
"Apa? Siapa? Maaf suaranya kurang jelas" suara Taehyung terdengar lagi.
Kei merutuki sifat Taehyung yang jahil. Seharusnya Taehyung bisa mengetahui siapa yang sedang berdiri di depan pintu. Laki-laki ini pasti ingin membuat tenggorokannya bertambah sakit.
"Aku masih tidak mengerti apa yang kauucapkan. Tapi masuk saja Kei"
Kei mendengus kesal. Benar kan Taehyung sudah tahu siapa yang datang.
Sambil menjingjing gantungan baju dan beberapa pakaian yang dibungkus plastik.
Hari ini Taehyung mengenakan kaus longgar hitam san celana panjang putih dan rambut yang sedikit berantakan dan basah.
Taehyung sedari tadi menatap Kei dari kepala sampai kaki.
"Ada apa dengamu? Mana yang sakit?"
Kei lagi-lagi bungkam dan hanya menunjuk lehernya dengan wajah yang lucu.
"Sudah minum obat?" tanya Taehyung lagi.
Kei tersenyum lebar dan mengagguk.
"Ada apa kemari?"
"Mrs Byun.. coba.. pakaian"
Taehyung tertawa melihat gadis itu menahan sakitnya. Baiklah Taehyung tidak akan menambah beban gadis mungil yang ada di depannya ini.
"Tunggu disini aku ada obat untukmu"
Sambil menuggu Taehyung, dirinya mengamati foto-foto Orang tua Kim Taehyung. Ada juga beberapa foto laki-laki itu dari kecil, remaja, saat ini bahkan foto bersama grupnya.
Karena terlalu asyik Kei tidak menyadari bahwa Taehyung sudah ada di sampingnya.
"Kenapa tiba-tiba sakit tenggorokan? Kau kemarin baik-baik saja kan?" tanya Taehyung.
"Kemarin.. jum..pa pengg.emar.. menjerirh" Kei berusaha menjelaskan sambil meringis.
Taehyung tertawa keras "Jadi kau sekarang menjadi penggemarku? Dasar anak bodoh harusnya tidak usah ikut menjerit, minum ini!" Taehyung mengulurkan gelas berisi cairan bewarna cokelat pekat.
Kei menatap Taehyung dengan tatapan tajam. Tentu saja ia tidak boleh menerima minuman dari sembarangan orang.
"Tidak usah takut bodoh itu bukan obat bius, minum saja sebentar lagi tenggorokanmu akan membaik."
Akhirnya dengan ragu Kei meminum cairan itu yang ternyata lumayan enak. Ia kembali melihat sekeliling apartement. Ada grand piano putih di ruangan tengah. Kei mengelus permukaan piano tersebut dan membuka tutupnya.
"Ya! Jangan pegang-pegang nanti rusak"
Kei menatap Taehyung lalu mendengus pelan. Ia melihat laki-laki itu datang menghampirinya. Ia melambai-lambaikan tangan menyuruh Taehyung datang sambil menunjuk piano.
"Apa?" tanya Taehyung bingung.
"Mainkhan" Kei berbisik pelan.
"Kau mau bayar berapa untuk permainanku?"
Kei mendorong bahu laki-laki itu dan menunjuk piano dengan aegyonya.
"Baiklah aku mengerti"
Suara dentingan piano yang lembut mulai terdengar. Kei berdiri di samping piano,menopangkan dagu di atasnya sambil melihat jemari Taehyung menari-nari di atas tuts piano. Ketika alunan nada yang di mainkan berhenti. Kei dengan cerianya bertepuk tangan.
"Bagus sekali!! eh tenggorokanku sudah tidak sakit lagi" teriak Kei girang.
"Sudah aku bilang bukan? obatnya manjur" bangga Taehyung.
Tiba-tiba terdengar nada dering ponsel. Kei dengan cepat merongoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya. Raut wajahnya berubah seketika melihat nama di layar ponselnya.
"Halo? Hong Jisoo?"
HALLO MAAF YA AKU BARU NGELANJUTIN FF INI. Aku kurang pede dengan part ini kayanya engga banget wkkw .g
jangan lupa.vote + comment nya yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Your Fans!
Lãng mạnKim Taehyung anggota dari Boyband Bangtan Boys yang terkenal di Seoul. Taehyung terkena scandal yang dapat merusak image diri nya dan juga BTS.