Tante Treesya menoleh. Dari halaman belakang, pupilnya memincing ke celah pintu seakan mampu melihat siapa yang baru saja datang. Telinganya masih paham benar dengan suara mobil milik Kinal di depan rumah.
"Eh, Kinal. Masuk!"
"Ya, Tante."
Tanpa komando lebih, Kinal menghampiri ruang tamu.
"Veranda ada, tante?"
"Udah berangkat ke kampus."
"Kebetulan deh kalau gitu."
"Memangnya nggak LINE dia dulu kalau mau ke sini?"
"Sengaja." Kinal menggeleng. "Makanya, Kinal datang ke sini mau tanya, tante."
"Tanya apa, kejutan buat Ve?"
"Loh, kok tante bisa tahu?"
"Tahun kemarin juga gitu kan, dek?"
Kinal meringis. Seperti tak bersalah udah sering repotin emak orang.
"Jadi gimana untuk kali ini, belum ada ide sedikitpun?"
Tante Treesya memulai diskusi. Dibalas Kinal dengan berbagai argumen. Hanya perlu setengah menit untuk mereka berdua saling beradu. Sampai kemudian menemukan kesepakatan yang padu.
"Kenapa nggak kepikiran dari kemarin ya, tante?"
"Gimana ide tante, bagus kan?"
"Bagus, tante."
"Sepakat?"
"Sepakat, tante!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayup
FanfictionSebuah wansut untuk meramaikan ulang tahun Veranda sahaja. Tidaklah lebih.