Brandon bercucuran keringat dingin. Rasanya tidak mungkin jika harus ke tempat itu malam hari. Apalagi dia pernah mendengar cerita turun temurun yang mengatakan bahwa tebing itu sangatlah angker. Bahkan untuk mendengar ceritanya saja, dia sudah merinding hebat. Tapi malam ini, dia harus datang ke sana bersama dengan perempuan yang dicintanya. Napasnya memburu menjadi sebuah maklum.
"Serius nih kita ke sana?" Brandon masih tak percaya.
"Serius." Jawab Kinal mantap.
"Konon, orang yang malam hari berada di sana, akan mendapatkan kesialan, lho."
"Asal kamu tahu, aku dan Veranda biasa ke sana malam hari, dan nggak terjadi apa-apa tuh. Kamu kalau nggak mau nganterin aku, ya bilang aja nggak mau."
*pura-pura mati*
Brandon kalah.
Tapi memang harus kalah untuk mendapatkan pengakuan lebih dari Kinal.
"Cepetan!" seru Kinal tak biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayup
FanfictionSebuah wansut untuk meramaikan ulang tahun Veranda sahaja. Tidaklah lebih.