( L/N ) ( F/N )-- seorang gadis pemilik surai ( H/C ) yang manis namun tomboy, seorang gadis yang bahkan tidak pernah mempedulikan sekitarnya sampai dia bertemu dan berteman dengan seorang pemuda tampan nan pintar. Dan di sinilah ( Y/N ), duduk di kantin kampus nya dengan dua orang wanita di hadapan nya. Semenjak dirinya dekat dengan Sougo, ia selalu mendapat perlakuan buruk dari siswa perempuan. Tapi apa peduli nya? Toh dia juga tidak terlalu memikirkan pembullyan yang dilakukan mereka terhadap dirinya.
"Jadi? Apa yang ingin kalian bicarakan pada ku?" Tanya nya sembari menyesap teh yang baru saja ia pesan.
"Nee ( Y/N )-chan, apa kau berniat terus dekat dengan si sadist itu aru ka?"
( Y/N ) menghentikan aktifitasnya menyesap teh. Mengalihkan pandangan nya ke arah gadis bersurai vermillion yang di cepol kemudian menyipitkan matanya.
"Apa maksud dari perkataan mu itu, Kagura?" Tanya nya menyelidiki. Ia merasa tidak enak dengan pembicaraan ini. Lagi pula, Sougo adalah teman nya. Jadi, apa salah nya jika dirinya dekat dengang pemuda itu? Toh Sougo juga tidak melakukan hal buruk kecuali menjahili nya.
"Kami tidak ingin melihat mu di bully terus menerus, ( L/N )-san" Timpal gadis satu nya. Ia menatap khawatir gadis bersurai ( H/C ) yang duduk di hadapan nya tersebut.
Menghela nafas berat kemudian kembali meletakkan cangkir teh nya di atas meja.
"Hanya itu?" Tanya nya dengan sebelah alis yang terangkat. Senang? Tidak, ia tidak senang sama sekali dengam percakapan ini. Ia tahu jika percakapan ini akan menjerumus kemana. Hanya rasa jengkel yang menyelimuti dirinya sekarang.
"U-un, hanya itu yang ingin kami bicarakan"
"Jadi, jauhi si sadist itu demi keselamatan mu aru!"
Gadis itu kembali memutar bola mata nya kemudian berdiri. Ia hendak melangkahkan kaki nya sebelum lengan kanan nya di tahan oleh gadis bersurai coklat yang duduk di samping Kagura.
"Ne, ( L/N )-san, jangan mengacuhkan ka--"
"Kalian ingin menyelamatkan ku atau hanya ingin membuat diriku berpisah dengan nya huh?" Potong nya cepat. Kini kedua alis nya sudah saling bertautan. Manik ( E/C ) nya menatap heran kedua gadis itu.
"T-tentu saja demi kesemalatan mu" Shimura Tae-- yang tampak menahan tangan milik ( Y/N ) perlahan melepaskan genggaman nya. Ia menatap ragu manik ( E/C ) ( Y/N ). Emang benar, gadis yang satu ini sangat sulit untuk di ajak bicara. Jangankan di ajak bicara, seseorang menyapa nya saja, ia pasti mengabaikan nya.
Kembali menghela nafas kemudian tersenyum-- sebuah senyum palsu yang ia perlihatkan pada mereka berdua.
"Terima kasih atas peringatan mu. Aku menghargai nya. Tapi aku tidak bisa berjanji akan menjauhi nya" jelas ( Y/N ) akhirnya.
"Kenapa desu ka/aru ka?!" Tae dan Kagura tampak terkejut mendengar penjelasan ( Y/N ). Manik mereka berdua melebar, menatap tidak percaya gadis tersebut.
"Karena dia berharga bagi ku-------" Memutuskan ucapan nya kemudian kembali tersenyum "sebagai teman" lanjut nya kemudian berlalu pergi. Sedangkan Tae dan Kagura? Hanya bisa diam melongo mendengar pengakuan tersebut.
Di sisi lain, Okita Sougo yang tidak sengaja berada di sana mendengar semua percakapan mereka. Bibir nya membentuk sebuah senyum tipis. Ia senang. Senang karena gadis itu tidak memutuskan untuk pergi meninggalkan nya dan mengatakan bahwa diri nya berharga.. walaupun hanya sebagai teman sih.
Debby dan Naoki yang melihat Sougo senyum senyum sendiri saling pandang satu sama lain, merasa heran akan apa yang terjadi pada pemuda itu. Padahal hanya di katai teman berharga bagi nya sudah membuat Sougo senyum senyum sendiri seperti orang gila. Bagaimana jika ( Y/N ) mengatakan bahwa Sougo adalah orang paling berharga di hidup nya? Bukan sebagai teman, melainkan orang spesial. Mungkin saja Sougo sudah gelindingan seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine! ( Okita Sougo X Reader ) [ ✔ ]
FanfictionOkita Sougo-- seorang pemuda tampan pemilik iris crimson yang selalu di kelilingi banyak sekali gadis di kampus nya. Satu satu nya pemuda tertampan dan terpintar di kampus nya. Setidak nya begitulah penilaian guru guru dan teman teman nya. Siapa yan...