Chapter 12: Attack

1.3K 133 6
                                    

“Yoshimura-san, sebaiknya kamu menjelaskan situasinya padaku sekarang.” Perintah Rose menatap tajam pada Yoshimura.

Sedangkan Yoshimura hanya memandang bingung pada Rose, tentu saja dia bingung, lah Rose tiba-tiba datang ke Anteiku dan menarik Yoshimura keatas tanpa membiarkan dia bertanya.

“Aku tidak mengerti dengan apa yang kamu maksud Rosechan?.”

“Aku yakin kalau kamu mengerti maksudku Yoshimura-san, kenapa kamu tidak memberitauku kalau CCG mengincar tempat ini?.” Omel Rose membuat Yoshimura terkejut dengan ucapannya.

“Darimana kamu tau?.”

“Mitsuo dan beberapa mata-mataku di Aogiri, dia mengatakan kalau Eto yang merencanakan semua ini.” Jawab Rose.

Pandangan Yoshimura berubah sendu dan dia langsung membalik badannya, berjalan kearah jendela dan menatap keluar dengan mata yang sudah berubah seperti mata seorang Ghoul.

“Begitu ya, aku sudah menduga kalau kamu akan mengetahuinya, maaf tidak memberitaumu tentang situasinya karena ini sedikit rumit, beberapa orang CCG keluar masuk tempat ini berlagak sebagai pelanggan dan itu membuatku cukup kerepotan menghadapinya, tapi aku sudah siap dengan kemungkinan terburuk sekalipun, kalau mereka memang ingin datang biarkan mereka datang, aku sudah memikirkan resikonya saat aku kembali menggunakan Kagune milikku malam itu.”

“Tidak, aku yakin kalau Yoshimura-san melakukan ini karena Eto, kamu tidak ingin melihatnya terluka kan?.” Tanya Rose yang direspon dengan tundukan kepala olehnya.

Ya Rose sudah tau mengenai hubungan Yoshimura dengan Eto alias Takatsuki Sen mengingat Rose pernah beberapa kali bertemu dengan Yoshimura sebelum dan sesudah dia menikah, bahkan Rose pernah merawat Takatsuki saat dirinya masih bayi walau hanya beberapa bulan sebelum insiden itu. Yoshimura mengangkat kepalanya dan tersenyum kearah Rose yang masih berdiri didepan pintu.

“Aku memang tidak bisa membohongimu, mungkin ini karma yang aku terima atas semua berbuatanku dimasa lalu, aku pantas mendapatkannya.”

“Jangan mengatakan hal seperti itu, kamu melakukannya untuk bertahan hidup, semua orang akan melakukan hal yang sama, ini bukan karma tapi cobaan, baiklah aku akan membantumu.”

“Tidak perlu, ini adalah masalahku dan aku tak ingin melibatkanmu lebih jauh.”

“Tapi-.”

“Aku mohon Rosechan, aku tak bisa mengorbankan orang lain lagi.” Pinta Yoshimura yang ditanggapi helaan nafas oleh Rose.

“Baiklah, tapi kalau keadaan semakin gawat aku akan turun tangan.”

“Aku mengerti, terima kasih Rosechan karena sudah mengerti.” Ucap Yoshimura tersenyum kearah Rose.

“Ini sudah menajdi tugasku sebagai teman.” Jawab Rose membalas senyuman Yoshimura.

“Tapi aku akan tetap di Anteiku sampai penyerangan dilakukan.”

“Heee?.”

.

Rose menatap pantulan dirinya dicermin, sebuah jubah putih panjang dengan hodie berbulu membalut seluruh tubuhnya, wig babyblue telah terpasang sempurnah, sekarang tinggal memakai topeng kupu-kupu yang biasa dia kenakan. Tapi belum sempat dia memakainya, seseorang masuk kedalam ruang ganti dan terlihat wanita bersurai hitam panjang bernama Irimi Kaya tersenyum kearah Rose.

“Sudah siap?.”

“Tinggal memakai topengnya saja.” Jawab Rose memakai topeng kupu-kupu diwajahnya.

“Tapi kamu gak akan ikut bertarung kan?.”

“Yoshimura-san menyuruhku untuk tidak bertarung, jadi aku hanya akan melihatnya dari atas.” Jawab Rose kali ini sambil memakai sepatu boot berwarna putih.

“Syukurlah, soalnya ini cukup berbahaya, aku tak ingin melibatkanmu kembali dalam situasi seperti ini.”

“Tidak masalah Irimi-san, kamu seperti tidak pernah mengenalku saja.” Ucap Rose tersenyum kearah Irimi yang dibalas senyuman juga olehnya.

Irimi sudah menganggap Rose sebagai adiknya sendiri, dia memang tak tau soal Rose yang seorang vampire, dia hanya tau kalau Rose adalah kenalan Yoshimura dan petarung yang handal serta bisa menguasai senjata apapun. Pemegang deathscythe bernama Bloody Mary yang Irimi sendiri tak tau terbuat dari apa senjatanya itu karena senjata itu bisa membela apapun didepannya termasuk Ghoul. Irimi tau kalau Rose itu kuat, tapi tetap saja dia akan khawatir kalau terjadi sesuatu pada Rose.

Sementara itu Kaneki yang saat ini sedang menikmati malam ditengah kota, memandang kearah pesawat kertas yang melintasinya, hingga dia melihat sebuah tulisan di sebuah LCD yang terpajang digedung. Seketikah dia melebarkan matanya saat membaca tulisan tersebut.

CCG pusat melakukan operasi besar-besaran didistrik 20 guna menyelidiki beberapa kedai kopi dan akan mulai dilaksanakan hari ini

“Sebuah operasi besar-besaran telah dilakukan diseluruh area Distrik 20, dan untuk akses keluar masuk daerah tersebut telah ditutup, pihak CCG telah mengumumkan bahwa evakuasi warga disekitar sudah selesai, lalu sebentar lagi operasinya akan dimulai, dan situasi saat ini masih mencekam.”

Touka yang juga tengah melihat berita ditelevisi hanya bisa memandang dengan tatapan nanar, dia tau kalau Yoshimura, Irimi dan Koma masih ada disana, juga Rose karena dia mengatakan akan menginap di Anteiku. Dia tidak percaya kalau mereka menyembunyikan hal ini darinya.

“Rose neechan…kenapa…”

‘Kenapa kamu menyembunyikan dariku?.’ Batin Kaneki mengepalkan tangannya cukup kuat, dia juga tau kalau Rose ada di Anteiku karena Rose sempat mengirim pesan yang dia terima malam ini.

Aku akan menginap di Anteiku malam ini, jangan kangen denganku ya :D

“Ck.”

Segera saja Kaneki berlari menuju ke Anteiku tak memperdulikan orang-orang yang dia tabraknya. Begitu juga dengan Touka yang berniat pergi ke Anteiku setelah memastikan Hinami sudah tertidur, tapi saat dia membuka pintunya, Yomo sudah berdiri disana sembari menatap datar pada Touka.

“Kamu mau kemana?.” Tanya Yomo dengan nada datar juga.

“Anteiku.” Jawab Touka dengan pandangan kosong.

“Sudah berakhir.” Ucap Yomo membuat Touka seketikah melebarkan matanya.

“Berakhir?, apa kita akan membiarkan mereka mati begitu saja?, bukankah di Anteiku kita selalu saling membantu, bagaimana dengan manager, Koma-san dan Irimi-san?, bagaimana dengan Rose neechan?.”

“Mereka…selalu mencari tempat dimana bisa berjalan bersama, mereka berdua sudah banyak mengambil nyawa dan berbuat dosa, tapi setelah bertemu Yoshimura-san dan Rose, mereka menyadari apa yang telah mereka lakukan, tapi meskipun hati mereka sudah berubah total sekalipun, dosa mereka tak akan menghilang, karena itulah mereka mengharapkan sebuah hukuman.”

“Hukuman?.”

“Pertarungan ini juga merupakan hukuman bagi mereka, mereka berdua dan juga teman mereka.”

“Kalau begitu bagaimana denganku?, aku juga seorang pembunuh, aku juga membunuh banyak orang, aku ingin memakannya dan karena aku muak dengan mereka, aku juga…aku juga perlu mendapat hukuman kan?.” Ucap Touka setengah berteriak sambil menundukan kepalanya, sementara Yomo hanya terdiam mendengar ucapan Touka.

Touka mengangkat wajahnya dan memandang Yomo dengan tatapan sungguh-sungguh lalu berlari menjauh meninggalkan Yomo yang masih berdiri disana.

‘Kenapa…kenapa…kenapa…kenapa mereka meninggalkanku, janjiku pada Yoriko, rumus-rumus yang kuingat dengan susah payah, semuanya…semuanya…semuanya…semuanya menghilang…aku sudah tidak tahan…aku sudah tidak tahan lagi…aku tak mau kehilangan seseorang lagi.’ Batin Touka terus berlari dengan airmata mengalir diwajahnya.

Sementara itu Rose saat ini sedang menghindari tembakan para manusia yang mengirah dirinya adalah musuh, sepertinya dia memilih tempat yang buruk untuk bersembunyi, dan lagi dia tak tertarik untuk melawan balik para manusia itu.

‘Ck, kenapa mereka tak melepaskanku sih, padahal aku sudah mati-matian untuk gak menyerang mereka.’ Batin Rose memasang wajah jengkel dan menaiki menara yang cukup tinggi agar tak dapat dijangkau oleh mereka.

Menghela nafas, dia menatap kearah lengan dan kaki nya yang sempat tertembak, walau memang akan sembuh tapi tetap saja menyakitkan baginya.

Vampire X Ghoul (II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang