Agatha International High School. Sekolah dengan taraf internasional yang benar-benar memanjakan para murid-muridnya. Sekolah dengan fasilitas terlengkap dan termewah yang berdiri di Indonesia. Dan di sinilah seorang Maura Nadya A. Bersekolah.
Dengan fasilitas terlengkap dan termegah membuat sekolah ini menaikkan tingkat rata-rata muridnya. Pelajar di sekolah ini memiliki prestasi yang sangat gemilang, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Setiap lomba yang dipertandingkan, pelajar AIHS akan dinobatkan sebagai juara 1 umum. Tak ayal, murid-murid di sekolah itu ada yang sudah menjadi orang terkenal.
Namun, dengan fasilitas yang seperti itu, tentu saja tidak sembarang murid yang dapat diterima disekolah tersebut. Para orangtua harus mengorek uang yang berlebih untuk bisa memasukkan anak-anaknya ke dalam sekolah itu. Sehingga, hanya anak-anak konglomerat saja yang dapat memasukkan anak-anaknya kedalam sekolah tersebut. Tapi, sekolah ini juga menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi tapi tak mampu dengan seleksi yang sangat ketat tentunya.
Saat ini, para murid AIHS telah selesai menjalani Ujian Tengah Semester. Setiap selesai UTS, seperti biasanya, OSIS akan mengadakan festival sekolah untuk menarik murid-murid lain diluar sana untuk masuk kedalam sekolah ini. Dan inilah yang menyebabkan semua anggota OSIS sangat sibuk.
"Nadya!!" Panggil Rendi.
Nadya segera berlari ke Rendi sambil memegang sebuah map kuning."Aduh, apalagi sih, Ren. Lo lagi pms, ya? Seharian ini ngomel-ngomel mulu?!" Tanya Nadya kesal.
"Ck, gimana nggak ngomel coba kalau daritadi stand anak-anak pada nggak bener! Lo kenapa nggak seleksi stand, sih?!" Sembur Rendi.
Nadya memutar matanya bosan, "gue udah daritadi bilangkan, lo udah baca semua proposal mereka dan udah TERIMA proposal mereka, bahkan LO udah TANDATANGANIN semua PROPOSAL itu. Jadi, jangan marah kalau stand mereka kek gini!" Jelas Nadya dengan penuh penekanan.
Dan inilah yang selalu mereka lihat saat persiapan sekolah. Pertengkaran Nadya dan Rendi yang sama-sama keras kepala dan bawel. Para anggota osis yang lain harus sabar jika tidak ingin kena semprot mereka berdua. Jadi, kalau sudah begini tidak ada yang mau memisahkan mereka.
Tinggalkan mereka berdua, kita beralih kearah Laudya yang tengah berjalan dengan santai ditengah koridor sendirian.
Iya, sendirian. Sidney, Rachel dan Gracia sedang ada urusan karena mereka juga anggita osis. Sedangkan Tania menghilang bersama Reihan.
Farhan? Jangan harap, Farhan sedang sibuk dengan eskulnya.
"Hah.. tau gini gue nggak ke sekolah aja tadi." Gerutu Laudya sebal.
Kakinya berjalan ke arah kantin berharap ada kenalannya yang sedang makan nongkrong disana, jadi dia juga bisa ikut nongkrong.
Dan voila, harapannya terkabul. Irene, Robert, Alvian dan Rey sedang nongkrong dipojok kantin.
"Irene!!"
Irene menolehkan kepalanya dan senyumnya langsung mengembang melihat Laudya yang sedang berlari kearahnya.
"Boleh gue gabung?" Tanya Laudya.
Mereka semua mengangguk menyetujui, Laudya duduk didekat Irene."Ah.. gue bosen. Gue ditinggal sendiri, berasa jones banget hidup gue." Keluh Laudya.
Mereka semua--kecuali Rey-- tertawa mendengar keluhan Laudya.
"Kan ada Farhan. Lo mana bisa jones, emang Farhan mana? Biasanya juga nempel mulu lo berdua." Ujar Alvian.
Laudya memutar bola matanya, "Farhan lagi pacaran ama pacar barunya!"
Alvian mengernyit, "siapa? Lo diselingkuhin gitu?" Tanya Alvian serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Life Story(On Going)
Roman pour Adolescents[On Going♡] Maura Nadya A. Gadis dengan sejuta rahasia yang berusaha melarikan diri dari masalahnya. Semuanya mengira ia baik-baik saja padahal nyatanya ia hanyalah seorang yang rapuh. Reynaldi Fernando. Pria dengan watak dingin dan cuek. Ia pinda...