Semilir angin memasuki mobil Dion yang kaca nya sengaja Vania buka, langit pun berubah warna. Perjalanan yang tidak terlalu jauh namun terbayar oleh keindahannya. Dion pun memarkirkam mobilnya sambil memandangi langit cerah berubah warna
"Kok berenti disini? Kenapa?". Dion turun dari mobilnya, Vania yang heran dengan Dion pun ikut turun
"Kenapa sih? Bannya bocor?". Lagi-lagi tak ada jawaban. Dion berjalan menuju tepi pantai. Vania hanya mengikutinya dari belakang. Terlihatlah Dion yang berdiri menatap pantai dan angin yang sejuk. Dion yang menyadari kedatangan Vania pun langsung mengajak duduk di pasir
"Aku pengen liat sunset dulu, sama kamu" bisik Dion dengan lembut. Dion memang terbilang pria romantis, lalu Dion pun mengakul Vania. Vania kaget, namun Vania hanya diam tanpa membalas rangkulan itu.
"Matahari yang indah itu sebentar lagi hilang berganti menjadi gelap, tapi aku mohon kamu jangan kayak matahari, aku pengen kamu tetep ada disamping aku". Mata Dion menatap Vania dengan tatapan yang penuh arti, Vania pun tersenyum sambil memperhatikan setiap titkk leluk wajah Vania, namun pipi Vania berubah merah karena malu
"Aku sayang kamu"
"Aku juga sayang kamu" balas Vania dan dipeluklah Dion dengan erat.
Keduanya menikmati suasana pantai yang indah dan tenang. Mereka pun melanjutkan perjalanannya. Karena rasa lelah, Vania pun tertidur dimobil.
"Lagi tidur aja cantik, bangunnya apalagi" gumam Dion sambil terkekeh geli melihat kekasihnya tetidur pulas seperti bayi
"Aku berjanji untuk membahagiakanmu, aku tak akan rela jika ada seseorang yang membuat air matamu jatuh membasahi pipimu yang indah merona"
-------------------------***-----------------------
Masih banyak yg typo😁 maaf kalo kata-katanya kurang nyambung. Baru belajar dan pertama kali😁✌
Jangan lupa vote & commentnya yaa 👇 makasih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Defense
Fanfiction"Aku menangis tidak dengan air mata. Aku menangis dengan hati. Biarkan bibirku tersenyum dengan hati menangis"
