Awalnya.
Karena engkau ibuku.Aku bahkan terlalu mencintaimu secara berlebihan.
Hingga saat pria bajingan yang selalu memanfaatkanmu datang.
Cinta ku sudah tak pernah kau lihat lagi.
Aku hanyalah status anak yang terpaksa kau terima, karena aku memang memiliki semua fisik yang ada pada mu, ibu.
Aku bahkan rela. Bila aku harus mencongkel kedua mata ku.
Karena sebegitu bencinya engkau melihat ku.
Menatap mata seorang laki-laki brengsek yang dulu menghancurkan masa depan mu.
Meninggalkan mu sendiri.
Membesarkanku.Hal yang paling aku benci dalam hidup ini adalah saat lelakimu itu mulai menjamah tubuh ku.
Kau tau ibu.
Bahkan dia berusaha menyetubuhiku.Aku benar-benar menjijikan bukan.
Aku hanya terdiam saat tangannya merenggut kasar pakaian yang menutupi tubuh ku.
Aku hanya tergugu membisu.
Meratapi.
Kenapa tuhan tak mengirimkan iblis kepada ku.
Agar aku mampu memecahkan otak kotor yang ada diwajah tampan pria bajingan kesayanganmu, ibu.Maafkan aku ibu.
Aku tau, kau sangat menbutuhkan raga kotor lelaki itu.Maafkan aku.
Aku harus menghancurkan wajah tampannya.
Wajah yang selalu kau elu-elukan dapat menandingi ketampanan lelaki yang tak sudi ku panggil Ayah.Maafkan aku. Karena aku terlahir sebagai seorang perempuan.
Bukan sebagai cerminan laki-laki yang dulu meninggalkanmu.Maafkan aku ibu.
Bahkan aku tak cukup bisa membahagiakanmu.Aku sakit ibu.
Hati ku sakit.
Sakit yang membunuh rasa dalam jiwa ku.Jiwa ku sakit ibu.
Shainy O.
06.09.07*******
06.05 am
Shandy merasa kepalanya akan pecah sebentar lagi.
Dari semalam dia kesulitan menutup mata, yah karena motivasi yang semalam dia ucapkan, Shandy terlalu dalam memikirkan apa saja yang akan dia ucapkan kepada Shain pagi ini.Klinning klinning.
Pintu penghubung antara kamar atas dan dapur terbuka.
Oke.
Mereka berpandangan. Selama
Satu..
Dua..
Tiga...
Empat.."Pagi Shain."
Shandy menggaruk tengkuknya yang terasa sedikit kaku.
Shainy hanya tersenyum dan melanjutkan ketempat yang selama ini jadi markasnya.
Untungnya semua makanan Shainy tak pernah mendapat complain dari para tamu yang datang kesini.
Walau dia terlihat kurang ramah saat berkomunikasi dengan pelanggan untuk pesanan yang mereka inginkan.
" Bang Shandy pagi banget."
Ini adalah percakapan pertama yang di mulai oleh seorang Shainy.
Congrat girl." Gak bisa tidur semalem, kamu juga tumbenan udah masuk sini."
" gue kaget. Kok ada suara Adelle di dalem cafe. Jadi gue turun." Shainy menjawab sambil membersihkan peralatan masaknya.
Congrat for twice girl. We have something to tell. Batin Shandy
KAMU SEDANG MEMBACA
Red & Blood
RomanceShandy Adrian Wiramadya Hobby Meracik kopi, mencintai Shelia, baca komik mesum. Hal yang ditakutkan Perempuan, kecuali Shelia, psikopat yang dulu sering menyiksa mereka berdua. Shainy Oktama Hobby Memasak apapun, mengamati Shandy Hal yang di takut...