[3] Kehidupan Baru

69 3 0
                                    

Hai, selamat membaca 'Sparkling You'. Jangan lupa vote dan komennya ya! :)


Anjani kebingungan setengah mati setelah mengetahui bahwa Nasywa menghilang. Ia telah menghubungi Rosa dan Dea, menanyakan keberadaan Nasywa. Namun keduanya malah memutus sambungan sebelum ia menanyakan keberadaan Nasywa.

Ia sangat yakin bahwa Nasywa tidak akan pulang ke rumahnya. Dilihat dari perkataan Nasywa sebelumnya, perempuan itu pasti sedang dilanda masalah besar yang menyebabkannya menginap di tempatnya. Padahal Nasywa bisa menyewa hotel atau meminta pengawalnya membelikan tiket ke pulau dewata untuk menenangkan diri.

Tapi sepertinya, ini tak semudah yang ia pikirkan. Mungkin saja masalah Nasywa membuat perempuan itu juga tak bisa pergi ke mana-mana, hingga meminta pada Anjani untuk tinggal bersama.

Pagi-pagi sekali Anjani langsung pergi ke kampus. Berharap Nasywa berangkat kuliah seperti biasa dan ia dapat tenang.

Namun, ketika ia mampir sebentar ke ruang administrasi untuk mengurus masalah beasiswanya, ia mendapatkan kabar buruk.

Nasywa tidak lagi berkuliah di sana. Perempuan itu keluar dari kampus!

Anjani syok berat sekaligus khawatir. Bagaimana bisa Nasywa mengejutkannya kurang dari dua puluh empat jam dengan cara yang luar biasa?

Lalu di mana Nasywa sekarang?

***

"Kabar buruk coy!"

Seluruh mahasiswa yang ada di dalam kelas A kedokteran itu langsung berkumpul. Sementara mahasiswinya lebih memilih melanjutkan aktivitas diskusi mereka terhadap mata kuliah Reproductive System.

"Itu loh! Gebetan bersama kita. Kakak cantik dari Fakultas Ekonomi. Anaknya Pak Arfan Athafariz!"

"Kenapa? Kenapa?"

"DIA KELUAR DARI KAMPUS!!!"

"HAH?"

"SERIUS LO DIA KELUAR?"

"GILA! NGGAK ADA PENYEMANGAT DONG!"

"SIAL. CEWEK-CEWEK LAIN PADA BULUK. DIA DOANG YANG BENING."

"Gitu aja heboh!"

"Ah cantikan juga Selena Gomez."

"Cantikan gue!"

"Elo kan cowok!"

"Oh iya."

Di saat semua orang sedang berkeluh kesah tentang keluarnya anak pejabat itu, Oji berdiri di depan pintu kelasnya dengan kedua mata terpaku. Ia berharap pendengarannya kali ini salah. Namun, nama itu terus terdengar di telinganya. Begitu nyata.

***

Setelah mengetahui bahwa Nasywa keluar dari kampus, Oji segera menghubungi Anjani dan meminta perempuan itu menemuinya di kafe dekat kampus.

Rasa kalut menyelimutinya. Terutama dengan kenyataan bahwa kemarin ia habis menegur Nasywa habis-habisan soal masa depan. Ia tak menyangka kejadiannya akan seperti ini. Tiba-tiba saja rasa bersalah menyelimuti hatinya dan ia merasa bahwa ia sangat bodoh dan juga keterlaluan.

"Oh, di sini An!" Oji melambaikan tangannya pada Anjani yang berdiri di depan pintu.

"Ada apa, Ji?"

Oji terdiam sejenak. Memikirkan kalimat yang pantas untuk diucapkan.

"Mmm... Nasywa beneran keluar dari kampus?"

Sparkling YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang