i'm so sorry for the very very late update guys! mulai sekarang bakal sering update
-----
RAYANNE' POV:
Rasanya senang bisa kembali ke New York. Aku sudah sangat rindu dengan mom dan dad, dan akhirnya aku bisa terbebas dari orang-orang cool-tapi-mengintimidasi, if you know what I mean.
Pagi itu aku bangun dengan perasaan segar, jam menunjukkan pukul 8 pagi. Aku menendang selimutku kesamping dan mengayunkan kakiku turun dari tempat tidur. Sembari turun ke bawah, kuikat rambutku menjadi messy bun.
Aku bertemu dengan mom dan dad di meja makan, sedang menikmati telur goreng dan roti bakar sembari mengobrol pelan. Mereka langsung tersenyum kepadaku dan mengucapkan 'good morning' selagi aku duduk di salah satu kursi. Kubalas sapaan mereka dan mom menyiapkan sarapanku.
"Mana Zayn?" Tanyaku, mengunyah telur dan menoleh kearah tangga.
"Masih tidur mungkin. Zayn! ZAYN! ZAYN, HONEY!"
"Coming!" Seru kembaranku dari atas.
Tidak berapa lama kemudian Zayn turun dengan rambut masih acak-acakan yang berusaha disisirnya dengan jari. Dia duduk disebelahku dan mom memberikannya piring sarapan.
"Mom dan dad harus pergi ke acara teman, jadi kuharap kalian mau membeli beberapa keperluan rumah." Kata mom selagi kami makan.
Kedua orangtuaku berangkat pukul 10 pagi karena perjalanannya memakan waktu 2 jam dan acaranya dimulai sekitar jam segitu. Setelah mereka menghilang, aku naik ke kamar untuk mandi dan berganti baju karena aku dan kembaranku punya misi yang harus kami laksanakan.
Setelah siap, kami masuk ke mobil Zayn dan lagu Let Me Love You by Justin Bieber Ft. Dj Snake mengalun.
Beberapa saat hening sampai akhirnya Zayn angkat bicara. "Apa Cal mengatakan sesuatu padamu?"
"Apa?"
"I don't know.. Something. Anything."
Aku menggeleng. Kami tidak sedekat itu sampai dia perlu memberitahuku sesuatu yang personal.
Perjalanan hening lagi sampai kami tiba di groceries store. Zayn mengambil trolley dan aku mengeluarkan daftar belanja yang sudah dicatat mom sebelum pergi tadi.
Acara berbelanja lumayan menyenangkan karena Zayn selalu bercanda dengan memasukkan barang-barang aneh ke dalam trolley seperti dot bayi atau sandal jepit, dan aku harus bertanding dengannya lari menyusuri lorong makanan (tentu saja aku kalah). Kami tertawa-tawa sembari berjalan menuju rak yogurt.
"Aku berani bertaruh aku bisa mengalahkanmu lain kali." Kataku disela-sela tawa.
"Oh yea coba saja." Zayn memukul bokongku dan kami tertawa-tawa lagi.
Tiba-tiba suara tawa Zayn terhenti dan aku menatap kearah yang ditatapnya.
Harry Styles sedang berdiri didepan kami.
Dia langsung menyeringai begitu melihat kami, ditangannya ada sebotol yogurt yang sepertinya baru diambil dari rak. Matanya menatap Zayn, kemudian berakhir kepadaku. Jantungku berdebar tidak karuan.
Ini adalah pertama kalinya aku melihat Harry setelah kepulangan kami dari Hawaii. God, aku tidak menyangka aku merindukannya sebesar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted
Fanfiction18+ Mungkin sudah 1 jam pelajaran berlalu ketika Zayn menyeletuk, "kau menggambar sebotol vodka?" Aku mengangguk. "sebenarnya aku ingin menggambar penis, tapi aku tahu Mr. Edgar akan membakarku hidup-hidup nanti." Aku melirik kertas Zayn. "dan... ka...