'SHORT STORY'

809 56 1
                                    

'Embun di pagi buta
menebarkan bau asa
detik demi detik ku hitung
inikah saat ku pergi'

***

Yeoja cantik dengan wajah pucat sedang terduduk di ranjang kamar sebuah rumah sakit. Pandangannya fokus ke arah jendela, menunggu seseorang.

Yeoja ini menatap lekat-lekat layar ponselnya, mengklik sebuah kamera video depan, tangannya ia angkat, kemudian mengklik 'play'.

"Annyeong Sehun-ah... Sudah 1 jam aku menunggumu. Hmm..."

***

Uhukk.. Uhukk..

Luhan membungkam mulutnya dengan satu tangannya, batuk itu tidak kunjung berhenti sampai-sampai Luhan harus memberhentikan kamera video tersebut.

***

Hahh.. Hahh.. Seorang namja tampan dengan kaos putih dan celana jeans berlari di sekitar koridor rumah sakit. Pikirannya panik ketika mendengar telepon bahwa kekasihnya sedang kritis.

BRAK

Sehun membuka pintu ruangan dengan tidak santai, terlihat sekali disana ada seorang yeoja cantik dengan selang dimana-mana. Terbaring pucat.

"Luhan..." Lirih namja ini dan mulai mendekat ketepi ranjang, membelai pipi tirus sang kekasih pujaan hatinya. Menatapnya lekat-lekat.

"Sadarlah sayang" Sehun menggenggam erat tangan Luhan, mata namja ini sudah mulai berkaca-kaca.

Satu bulir air mata terjun bebas dari kelopak mata Sehun, air mata itu mengenai tangan Luhan.

Sehun membulatkan matanya ketika melihat yeoja itu dengan perlahan mengerjapkan matanya, "Ja..jangan menang..is".

Tangan Luhan yang di genggam Sehun terlepas, Luhan menghapus air mata yang terjun dari mata Sehun. Yeoja ini tersenyum tipis. Senyum itu begitu cantik walau dalam keadaan pucat sekalipun.

"A..ku tahu ka..kau pa..pas..sti da..tang".

Sehun kembali menggemggam erat tangan Luhan.

"Aku sudah bawa kitty -boneka hellokitty kesayangan Luhan- mian aku lama, tadi macet." Sehun berucap sesekali dengan isakan. Namja ini tak mau munafik. Dia menangis di depan kekasihnya.

Sehun mengecup pergelangan tangan yeoja-nya begitu lama, masih dengan isakan dan air mata yang mengalir di pipinya, Luhan tidak kuat melihat Sehun seperti itu, selama 2 tahun menjalin kssih baru kali ini Luhan melihat Sehun menangis.

Luhan di vonis mengalami penyakit leukimia, dan dikatakan bahwa sekarang ini adalah masa-masa terakhirnya.

Luhan's POV

Ya Tuhan... Ku tahu kau sangat baik, aki mohon beri aku hidup sedikit lebih lama lagi. Aku mencintainya Tuhan, aku sungguh memcintainya.

Aku ingat janjiku dulu 'Dia tidak pernah mengeluh dengan keadaanku, dia selalu merawatku sepenuh hatinya. Sehun adalah namja yang baik, jika aku menyakitinya aku berjanji akan ikhlas jika harus kembali padamu.'

Until Closed Eyes [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang