[ 8 ] : Arrested

14.6K 1.2K 56
                                    




Setiap rahasia akan tersingkap

★★★

Fio duduk di pinggir kasurnya, ia berusaha untuk tidur tetapi tidak bisa karena pikirannya terus memikirkan kejadian tadi pagi.

"Tuh cowok diem-diem gemes, tapi sekali ngomong bikin gue melting," ujarnya seorang diri.

Fio membuang napasnya kasar, "Coba aja kalau beneran.

"Eh! Gue mikir apaan sih," Fio memukul kepalanya, "Masa bayangin pacaran sama cowok bisu, tuli, nyebelin, ketus, cuek, dingin, eh, beku, resek, aaaaaaaaaa."

Fio menjatuhkan punggungnya ke atas kasur, "Udahlah, yang penting Reza udah tahu bahwa gue bisa move on dari dia."

★★★

"Diminum dulu, Kla," ajak Giselle pada Klarisa yang sedang bertamu dirumahnya.

Karena kedua ibu-ibu itu sudah lama tak bertemu, mereka berdua memutuskan untuk bertemu di rumah Giselle lagipula suami mereka toh sibuk bekerja dan mereka harus mendekam di dalam rumah lagi. Jadi lebih baik mereka menghabiskan waktu untuk ngerumpi berdua.

Klarisa mengambil gagang gelas itu lalu menyesap teh hijau hangat itu dengan perlahan.

"Udah pulang Jevino?" tanya Klarisa membuka topik pembicaraan.

"Ah, paling juga keluyuran. Emang bandel tuh anak!" ujar Giselle kesal.

Klarisa tertawa pelan. "Masih remaja lah."

"Bandel banget anak gue mah. Beda sama Kenzo, udah pintar, kalem, berprestasi, sopan, bibit unggul lah anak lo, Kla." Giselle memang kagum dengan anak semata wayang Klarisa itu.

Begitulah ketika ibu-ibu sedang berkumpul, ngomongin anaknya sendiri. Kalau pada umumnya orang tua membicarakan anaknya yang positif ke orang lain, beda dengan Giselle yang justru mengumbar keburukan anaknya itu.

"Ya, pasti setiap orang punya kelemahan-kelebihannya sendiri," sahut Klarisa mencoba untuk membuat Giselle lebih berpikir positif.

Giselle menghirup napasnya berat lalu membuangnya. "Pusing gue sama Jevino, gak tahu mirip siapa."

"Mirip lo waktu SMA paling."

Giselle memicingkan matanya dongkol, walaupun memang ia akui bahwa masa remajanya juga ia habiskan melakukan hal-hal yang buruk.

"Apa kelebihan anak itu selain bikin rekor jumlah pacar terbanyak of the year," Giselle mengomel karena anaknya yang sering berganti-ganti pasangan di usia muda hingga Giselle kadang merasa pusing dengan banyaknya wanita yang Jevino kenalkan pada dirinya.

Klarisa menahan tawa. "Ya, persis kayak lo. Gonta-ganti pacar, emang bener buah jatuh gak jauh dari pohonnya," akhirnya tawa Klarisa pecah.

"Ah elo mah!" Giselle memanyunkan bibirnya.

Kemudian seorang cowok dengan seragam dan tas ransel yang ia gendong hanya setengah sedang berjalan memasuki rumah itu.

Cowok itu menyengir. "Eh, tante Kla."

Klarisa juga tersenyum. "Halo, Jev."

Giselle mendengus bau sesuatu lalu berseru, "Ngerokok lagi kamu, Ya?"

Jevino langsung menghempas napas dari mulutnya ke telapak tangannya kemudian mencium udara itu. Setelah mencium aroma itu, Jevino terkekeh. "Hehehe, sedikit, Ma. Cuma sebungkus."

KENZO [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang