Enam

54 12 1
                                    

Keesokan siangnya di kantin sekolah, Rio and friends -Reyhan, Daven, Revansa- sedang ngobrol sambil memakan pesanan mereka -bakso, siomay, mie ayam, nasgor, es teh-.

"Bro, gue ke toilet dulu ye." Rio hendak berdiri dari duduknya namun ditahan oleh Reyhan yang menyebabkan Rio kembali duduk.

"Aelah baru juga sampe masa mau ke toilet sih bro?"

"Tau nih Rio kayak nenek nenek dikit dikit ke toilet." Rio hanya mendengus mendengar ocehan kedua temannya, sedangkan Revansa memilih bungkam.

"Bodo amat." Rio meninggalkan temannya yang masih meledek dia.

∞∞∞

"Eh buset sadis amat sih lo Josh." David tak habis fikir dengan Joshia.

Rio yang hendak keluar dari toilet, langsung mengurungkan niatnya begitu mengetahui pemilik suara tersebut.

"Ah lo kayak nggak tau Joshia aja, kalo udah pingin sesuatu jalan apa aja ditempuh termasuk menaklukan hati Donna." Joshia hanya terkekeh mendengar ocehan Daffa.

"Jadi kemarin lo deketin Donna cuman mau manfaatin dia?" Rio yang mendengar nama Donna buru buru keluar toilet dan menghampiri Joshia and friends.

"Lo! Jangan sekali kali manfaatin Donna! Atau lo bakal tau akibatnya!" Ujar Rio setelah berhadapan dengan Joshia.

"Duh duh, santai bro. Kita buktiin aja gue bakalan tetep bikin Donna ngerasa nyaman dan akhirnya-" ucapan Joshia terpotong oleh Rio.

"Lo brengsek!" Rio meninggalkan toilet dengan amarah yang memuncak.

∞∞∞

Sesampainya di kantin ketiga temannya dikagetkan oleh tampang Rio yang kusut.

"Kenapa muka lo kusut gitu?" Revansa menaikkan sebelah alisnya pertanda kebingungan.

Akan tetapi perkataan Revansa hanya dibalas dengan tatapan tajam milik Rio. Melihat keadaan Rio seperti itu, Daven langsung mengalihkan topik pembicaraan agar tidak membuat suasana awkward.

"Balik ke kelas yuk, udah selesai kan?"

"Ayuk, udah lo bayar kan Han? Reyhan hanya mengangguk.

Di sepanjang perjalanan menuju kelas Rio hanya diam, melihat Rio yang hanya diam tidak ada yang berani mengajak bicara boro boro ngajak bicara bersuara saja mereka tidak berani. Hingga tiba tiba suara seorang cewek memanggil nama Rio.

"Rio tunggu!" Cewek tersebut berusaha menyamakan langkah kaki Rio, bukannya berhenti berjalan, Rio malah semakin mempercepat langkahnya.

"Rio iih, tungguin bentar." Cewek tersebut akhirnya dapat memegang pergelangan tangan Rio yang mengakibatkan Rio menghentikan langkah nya.

"Apa sih Sisca?" Rio melepaskan tangannya.

"Ini gue mau ngomongin tentang pertandingan basket minggu depan." Sisca yang notabene sebagai kapten cheerleader tentu tau jadwal pertandingan basket SMU Pancasila.

"Besok aja lah males gue." Rio hendak pergi namun Sisca lagi lagi menghentikan langkah Rio.

"Bentar doang kok."

"Udahlah Sis, besok aja. Udah tau Rio nya nggak mau jangan dipaksa." Revansa yang daritadi melihat adegan 'drama' itu akhirnya bersuara.

"Iya besok aja lah kena marah Rio baru tu rasa lo." Kini giliran Reyhan yang menimpali.

"Kalian apa apain sih kan gue mau ngomong sama Rio bukan sama kalian!" Revan, Daven, dan Reyhan hanya mengidikkan bahu mereka tak acuh.

"Udah lah Sis, kita balik aja. Ngomongnya tanding basketnya dilanjutin besok lagi. Gue belum belajar nih kan nanti ulangan." Resty berusaha membujuk Sisca.

"Iya, gue juga belum belajar nih, balik ke kelas aja yuk." Kini giliran Diva yang berbicara.

"Kalo kalian mau belajar yaudah sana balik duluan aja!" Sisca beralih menatap Rio yang langsung dibalas dengan tatapan tajam.

"Lo pergi sekarang! Ngomongnya besok aja!"

"Iih Rio cuman sebentar kok yaaa.."

Rio sudah tidak dapat menahan emosinya lagi, "LO PERGI SEKARANG!!!"

Mereka yang ada disekitar lokasi kaget mendengar suara Rio yang membentak, dengan wajah yang ditekuk Sisca akhirnya pergi diikuti oleh kedua temannya.

"Dibilangin juga apa, ngeyel sih." Daven, Reyhan, dan juga Revansa hanya cekikikan melihat wajah Sisca yang kusut.

"Udah ah, gue mau bolos aja hari ini. Badmood gue." Rio meninggalkan ketiga temannya yang melongo tidak percaya.

***

a/n.
Hay guys, gue balik lagi niih... sorry kalo ada typo soalnya ini gue bikin cepet cepet tanpa revisi 😂. Oh iya, jangan jadi pembaca gelap yaa, budayakan meninggalkan vote dan comments karna vomments kalian semangat bagi gue 😂😂.
Udah dulu ye, sampai ketemu di part selanjutnya-slow update ya-👋.

LOVE In HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang