Chapter 1 - Pengawalku

233 15 15
                                    

"Kucing adalah hewan kesukaanku. Tapi, orang tuaku melarang memelihara kucing, karena menurutnya bulu kucingnya bisa ada dimana-mana.
Meskipun begitu aku tetap suka kucing.
Dan semuanya berawal pada saat itu.
"Tuan putri..".

Disiang hari dengan cuaca sedikit mendung. Sedang berjalan seorang gadis pulang dari sekolahnya. Dia melintasi daerah pedesaan yang dekat dengan sawah. Nama kampung tersebut adalah Lowokwaru.
Terlihat dari kejauhan ada sesuatu yang tergeletak ditengah jalan. Ia pun bertanya-tanya.

"Hmn , apa itu ya ?. Kok kelihatan kyak..".
"Kucing, ah tidak masa iya kucing. Tapi masih kecil."

Gadis itupun segera berlari. Dan kenyataan yang pahit. ia melihat seekor kucing yang sudah meninggal dengan darah berserakan.

"hhmmftt".
"yaa.. a..allah. innalillahi k..kucingnya. ada kucing mati. Aku harus bagaimana ini ?. Kasian kucingnya padahal masih kecil".

"Akupun bergegas mencari kantong plastik, kayu yang tidak terpakai, karena disini dekat sawah, dan ada tanah kosong. Aku mengubur kucing tersebut di tanah kosong tersebut. Waktu melihat kucing mati itu rasa kehilangan, kaget, bingung, semua tercampur menjadi satu. Dan seperti suara hatiku berkata Tolong Kucingnya, Kuburkanlah".

Setelah mengubur kucing tersebut. Gadis itu bergegas untuk pulang, dengan seragam sekolah yang kotor semua. Dia melangkah keluar menuju jalan dan tiba-tiba...

"Tap".
"Eh ?".

Tempat, suasana, orang, langit, semuanya berubah seakan berada di alam lain.

"I..ni dimana ?. Itulah kata pertamaku yang terucap".

"Aku merasa bingung, dan tentunya banyak sekali kucing yang berjalan bersama kucing. Lebih tepatnya setiap orang berjalan bersama kucing. Para pedagang di pasar, warga asli di kota ini. Tanpa aku sadari ini bukan duniaku".

"Aku kebingungan berlari kesana sini. Dan aku mencoba bertanya kepada warga setempat".

"Ng.. Maaf mau tanya."
"Eh, Ada apa ya ? Ng, sepertinya kau bukan warga sini ya ?". Jawab seorang lelaki yang tinggi dengan kucing hitam diatas pundaknya.
Niapun menjadi gelagapan karena canggung.
"Ng... anuu.. itu.. ng, saya tersesat disini..". Tegas nia dengan wajah kebingungan.

"Aku jadi tersadar kalau disini ada yang aneh, setiap orang selalu membawa kucing, mungkin aku merasa senang berada disini. Ya allah, aku bingung harus bagaimana".

"Itulah awal aku berada di kota yang mereka sebut dengan kota kucing".

Seketika sang pemuda dengan kucing hitam itu pun mulai curiga dan melihat Nia dengan pandangan sinis.

"Hei, siapa kau sebenarnya? Apa kau utusan dari Penyihir ? Bajumu juga tidak sama dengan orang-orang disini. Kau juga tidak ada pengawal". Tegas sang pemuda tersebut.

"Leo".
"Srrrriiinnnggggg".

Seketika Nia pun kaget, ada cahaya terang yang keluar di badan kucing hitam tersebut. Dan tak terbayangkan kucing tersebut berubah menjadi seorang yang gagah dengan kapak yang sangat besar. Bagaikan seorang prajurit lengkap beserta pakaiannya.

"Ya allah, apa yang harus aku lakukan".

"Perkenalkan, namaku Stive dan ini adalah pengawalku Leo. Cepat mengaku siapa kau sebenarnya. Apa kau utusan penyihir?". Tegas stive.

"eh, tunggu.. aku bukan penyihir , aku Nia rumahku di desa lowokwaru. Aku berkata yang sebenarnya".

Tiba-tiba ada kilatan cahaya yang turun dari langit tepat di depan Nia.

"Sssrrriiinnnggggg.. blllrrrrrrr".
"Aa...aaapaa.. ini.. ?". Stive pun tercengan melihat kilatan cahaya yang muncul didepan Nia.
"Yo.. Tuan Putri maaf membuat anda menunggu".
"Siapa kau ? Apa maksudmu tuan Putri ? Leo serang dia". Perintah Stive untuk menyerang orang dibalik kabut itu.

Dengan sekuat tenaga Leo mengarahkan Kapak besarnya kedalam kabut tersebut.

"Hyaaaaaa.. Musnahlah kau prnyihir.. rasakan ini... ssspllaaasshh".
"Sssrtttt.. wwwuuusssshhhh".

Tanpa diduga hanya dengan tangan kosong pemuda misterius tersebut dapat menahan kapak besar dari Leo.

"Heyyy heyy.. aku kesini bukan untuk bertarung. Tapi kalau keselamatan Tuan putri terancam ya bagaimana lagi".

"Karena aku adalah Pengawalnya".

Siapa pemuda misterius tersebut ? Tunggu kelanjutan ceritanya...
To be continued...

Princess Cat's TownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang