Aku tertegun melihat Ethan tepat di bawah balkonku....
"Ethan?!".
"Sshhhh...". Aku lupa kalau aku tidak boleh berisik aku lansung menutup mulutku.
"K-kenapa kau ada di sini?". Kataku sambil berbisik-bisik.
"Maafkan aku Julietta... tapi aku punya alasan sendiri untuk membunuh ayahmu...". Ethan menundukkan kepala nya. Dia seprti orang yang merasa bersalah.
"Aku sudah memaafkanmu... karena cinta menembus segala dosa bukan?". Jawabku sambil tersenyum.
"Nona, jika aku masih diberikan kesempatan lagi... , se ho potuto mettere la mia mano su di te di nuovo? (Bolehkah aku menjulurkan tanganku padamu lagi?)".
Jantungku melonjak. Aku ingin segera pergi dari tempat ini, meninggalkan segala yang kupunya. Dan menggapai tangan halusnya itu. Hasratku tak akan bisa tertahankan. Aku ingin menjadi "Segalanya" baginya.
"Ethan!". Tanpa berpikir jernih, aku meloncat dari balkon.
Tangan Ethan menopangku dengan penuh kehangatan, ia memeluk diriku. Kami bersama pergi dari tempat itu dengan penuh kebahagiaan. Ia mengantarku sampai ke sebuah penginapan kecil.
"Sementara kita tinggal di tempatku dulu. Maafkan aku hanya bisa memberimu ini...".
"Uunhhh... tidak apa-apa, aku malah senang bisa tinggal denganmu." Wajahku berseri-seri.
*************************
"Knock...knock.... krieettt... nona kita harus segera keluar, para tamu sudah datang".
"Kyaaaa! Nona dimana?!".
"Ada apa ini ribut-ribut?".
"N-nona kabur tuan".
"Apa?! Julietta... sebegitu bencinya kah kau padaku?". Aku hanya bisa menangisi kepergiannya. Ia meninggalkan segalanya demi pria itu.
*************************
Keesokan harinya,
"Ethan... bangunlah aku sudah menyiapkan sarapan ^^". Aku membangunkan Ethan.
"Hoammmmm... sudah pagi?". Ethan hanya membalas senyumanku dan bersiap-siap bekerja.
Kami makan bersama. Aku merasa hidup ini sangat indah setelah aku bertemu dengannya. Hatiku berdetak kencang setiap kali mata kami bertemu.
"Julietta...". Panggilnya lembut.
"Hmm- *Cup*".
Ethan hanya berdiri tersenyum.
"E-E-Ehhhhhhhh?!". I-itu adalah... ciuman pertamaku!
Hatiku bergejolak. Jantungku serasa mau meledak. Wajahku sangat merah.
"Baiklah, aku akan berangkat dan jangan keluar ya, Nona". Pamitnya dengan kata-kata menggoda.
Aku terdiam. Aku bisa membayangkan betapa merah wajahku saat itu.
"Uuhhh.. Ethan sangat....". Kataku dalam hati.
Aku bosan hanya berada di dalam ruangan kecil ini. Aku tidak menghiraukan kata-kata Ethan yang melarangku pergi keluar. Aku akan membeli beberapa bahan makanan.
"Hmm... Wortel, jagung dan... gandum!".
Aku pergi keluar dari penginapan. Aku membeli bahan-bahan makanan di toko makanan. Ms. Elly pemiliknya. Aku sangat menghargai wanita itu. Ia sudah ditinggal oleh suaminya sejak dulu. Tepatnya di "Telantarkan". Suaminya malah pergi dan menikah dengan gadis lain.
Aku pun membeli beberapa dari list belanja ku. Setelah itu aku mengobrol sebentar dengan Ms. Elly. Aku berjalan keluar toko...
Aku tersentak melihat selebaran pencarian di dinding toko yang ditempel dimana-mana. Disitu dituliskan: "Dicari sang "Putri Mawar".
Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya buru-buru kembali ke penginapan dan menutupi wajahku dengan selendangku. Aku berlari menuju penginapan, sesampainya.... aku langsung mengunci pintu dan menunggu Ethan pulang....
Akankah aku berpisah dari Ethan lagi, ya Tuhan?
*********************
Silahkan dinikmati :v
Maaf klo lebih dikit dari kemaren :v-Hanami
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Dear...."
RomanceKisah tentang seorang pelayan bawahan dan seorang putri yang saling jatuh cinta. Tetapi, nasib percintaan mereka akan di ombang-ambingkan oleh badai besar... "Hatiku bergetar ketika bertemu denganmu...". "Tapi, apalah daya ku... status sosial...