Mermaid 10

4.3K 248 3
                                    



Untuk @muthiahrj satu coment bisa bikin aku jadi semangat apa lagi banyak,,wkwk#abaikan

Sorry for typo..!!!

***

"kau gila kenapa kita harus ke tempat seperti ini jake,"ucap Andrew kesal , bagaimana tidak!!,, rencana untuk melarikan diri ketempat yang lebih aman ternyata datang ke tempat yang sangat mudah di jangkau musuh.

Sebenar nya apa yang dipikirkan oleh nya.

"hentikan ocehan mu itu, kau brisik sekali,"balas jake acuh, dengan mempercepat langkah nya mendahului Andrew .

"nic, kenapa kau diam saja. Apa kau tidak ikut menanyakan sesuatu tentang tempat yang akan kita tuju,?" Tanya Andrew meminta dukungan,

tapi memang sedikit heran karena setelah ia membersihkan diri dengan wanita itu , Nicolas lebih banyak diam dan hanya menjawab seada nya.

Tiba – tiba terlintas di pikiran Andrew ketika melihat wajah datar terus menerus yang di pelihat kan Nicolas.

"apa kau melihat sesuatu yang indah hingga kau menjadi bisu dan sulit berbicara seperti ini." Ledek Andrew dengan bahasa genit tapi mendapat kan plototan tajam dari Nicolas, ohh,, itu bukan Nicolas tapi stev.

Mereka memang sedang berjalan di dalam lorong gelap seperti gua rahasia yang sengaja di buat khusus untuk melarikan diri, gelap dan pengap,

sehingga mereka berjalan menggunakan mata werewolf dalam diri mereka tak lupa insting tajam hewan mereka sehingga memudahkan mereka untuk menemukan jalan di setiap belokan bercabang yang mereka temui.

"aku tahu mata mu indah Boy,,"ucap Andrew santai tapi tidak dengan hati nya yang mendadak berdesir,, Eh,,,I'm not gay ,

tapi lebih baik menghindari sesuatu yang akan terjadi setelah nya. Uuuhhh ,,atut...

Andrew melangkah cepat untuk mendekati jake yang berada di depan mereka,"apa kau tidak melihat perubahan Nicolas ,jake?" Tanya nya penasaran sambil melirik tingkah Nicolas dari ujung mata nya yang terus memperhatikan wajah wanita yang berada dalam gendongan nya.

"Bagaimana bisa ia berjalan tampa melihat arah jalan nya dan tidak tersandung batu sama sekali? Apa seperti itu kekuatan calon Alfa, "rancau nya di dalam benak Andrew hingga sesuatu yang cukup besar menghadang jempol kaki nya.

Shitt.!!

"astaga Andrew kau tidak bisa berjalan dengan benar apa, kita sedang bersembunyi dari musuh bukan sedang bermain petak umpet sehingga kau harus tiduran seperti itu." Ucap jake jengkel.

"dasar kolot, aku jatuh bukan tiduran bodoh," Andrew bangun dari posisi tengkurap nya hampir saja ia akan mencium batu, kalau tidak bibir nya akan bernasib seperti Donald bebek. Thanks God!!..

"apa kau tidak melihat berubahan itu?" Tanya Andrew kembali yang ingin tahu pendapat jake tentang perubahan Nicolas.

Jake langsung menghentikan langkah nya dan memandang Andrew dengan curiga serta melihat Nicolas yang cukup jauh tapi masih bisa di lihat dengan mata nya.

"aku kira disini kau yang berubah drew," ucap jake serius.

"hah,,,aku?" dengan menunjuk diri nya sendiri dengan tatapan pongah.

"kau seperti wanita, terus berbicara di sepanjang jalan, terus mengomel seperti tante – tante girang di club, dan terus saja berbicara tentang Nicolas, "ucap jake dengan melangkah kembali tapi mendadak berhenti sesaat untuk melihat reaksi Andrew dengan ucapan nya,

" apa kau menyukai nya?" sambung nya dengan mata menyepit.

Andrew memutar bola mata nya malas," kau gila," desis nya berjalan menghindari jake dengan tatapan aneh nya.

"dan kau raja nya,"balas jake yang melihat Andrew ketika berbalik kepada nya.

"ohh,,, ya,,, dan kau biang dari akar Raja Gila!!!...,"ucap Andrew sedikit berteriak dan melangkah dengan cepat.

Jake melihat tingkah laku Andrew sambil berjalan kembali," ckckck,,,sekarang lihat siapa yang paling semangat untuk cepat sampai," ucap nya perlahan,

" dan cepat lah nic, dan jangan terus melihat wajah itu kalau tidak kau bisa gila," teriak nya tampa melihat kebelakang.

Nicolas mendengar ucapan itu hanya menggeram tertahan, ia tidak suka dan diri nya benar – benar tidak suka.

***

Raja Artur melihat mayat para rogue yang bergelimpangan di depan nya jumlah tidak bisa di bilang sedikit , perhatian Artur tertuju pada Lenan, panglima pasukan pertahan dan petarung handal yang berhasil selamat dari pemberontakan tersebut.

"apa kau menemukan sesuatu yang bisa di buat tanda untuk menemukan putri ku.?" Tanya tajam dengan penuh harap akan kesalamatan putri semata wayang nya.

"maaf Raja, disini tidak ada tanda bahwa sang putri tidak selamat," diam sejenak "tapi tidak juga melihat tanda bahwa putri dalam keadaan baik – baik saja," dengan memperlihat kan robekan gaun lembut berwarna coklat dengan sedikit bercak darah.

Raja Artur sedikit menegang ,ia tahu itu bahan gaun yang selalu shila bawa dari kerajaan untuk Raina gunakan sebagai baju sehari – hari nya, biar pun warna sudah hilang dengan bau yang tidak karuan tapi bahan itu hanya khusus di buat di kerajaan nya dan tidak ada di tempat lain.

"kalau begitu kerah kan pasukan untuk menyusuri tempat ini hingga ujung hutan ini, temukan sesuatu apa pun tampa terlewat kan." Perintah Artur dingin dan semua pasukan segera memencar, mereka tau Raja mereka dalam ke adaan kalut dan tak mungkin saran mereka akan di dengar.

"lenan, kau ikut dengan ku," perintah nya tegas.

Mereka berjalan menyusuri sungai serta beberapa batang pohon yang mulai lapuk dan tumbang, hingga berjalan melewati semak dan Artur menghentikan langkah nya, melihat pemandangan yang berada di sekeliling nya. Tempat yang indah ,cukup damai untuk pertumbuhan putri nya dan ia tidak salah pilih untuk tempat tinggal putri nya,

"pasti kau tumbuh dengan baik", gumam sang Raja yang dapat di dengar Lenan yang berada di belakan nya.

Lenan memandang Raja dengan tatapan khawatir, ia tidak menyangka kejadian ini begitu cepat terjadi, sudah banyak hal yang ia lewat kan semenjak menjadi panglima pertahan untuk melindungi kerajaan Athenia Blue Sae dan ia sama sekali tidak pernah melihat kondisi sang raja serapuh ini.

Membawa sang putri untuk kembali dari tempat persembunyian nya untuk berlindung di tempat yang lebih aman, perlindungan cinta seorang ayah kepada Putri nya, putri negri Athenia. Putri negri Mermaid, Raina.

Nama yang selalu menjadi Lenan ingat, dan nama yang selalu menjadi tombak akan tujuan nya untuk tetap melindungi Athenia.

"sebaik nya kita bergegas, aku merasakan ada yang mendekat kea rah kita." Ucap lenan waspada melihat ke sekeliling tempat ia dan sang raja berdiri.

"sebaik nya kita menunggu, aku ingin tahu apa mereka terlibat dalam hal ini.?' Ucap sang raja serius.

Lenan bergeming di tempat ketika suara gemerisik mulai terlihat di balik semak – semak, dan ia menjadi lebih waspada dengan mencondongkan tombak nya kea rah mereka berjalan.

"tenang lah Lenan, mereka sekutu kita." Ucap sang raja dengan mengisyarat kan tangan nya untuk menurun kan tombak yang di acungkan Lenan.

"kau bersama siapa Criss,,?" Tanya Artur dingin.

Criss mendengus dengan sikap Raja yang berada di depan nya, karena ia cukup tidak suka dengan kerajaan miskin yang selalu tebal muka. "seperti biasa dia kan segera menemui mu sebentar lagi." Jawab nya acuh tampa hormat.

"maaf my king atas kelancangan ku." Ucap seseorang secara tiba - tiba dari arah belakang criss, dan lenan memperhatiakan dua wajah yang saling mempunyai kemiripan, tapi ia tetap tidak menyukai mereka yang tidak menghormati raja nya.

"kau mempermudah langkah kami, terimakasih Jason."

***

Bersambung...

Vote ,coment jadi biar tambah semangat dan cepet update,,#ngarepwkwkwk

MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang