Bicara tentang tuan Waktu, rasanya familiar sekali.
Padahal kami tak pernah secara resmi berkenalan, namun rasanya kami sangat akrab.
Bukan 'akrab' dalam makna 'itu'. Melainkan 'akrab' yang 'akrab'. Kau tahu maksudku?
Bagus. ( grinning )Si tua waktu itu bagaikan sekumpulan kupu - kupu bersayap warna - warni. Indah, nampak tak mengintimidasi.
Muncul dan berlalu. Menari - nari di 'ruang'.
Hinggap, kemudian kembali terbang. Hanya berusia dua puluh empat jam. Lalu mati, mati suri. Karena ia selalu hidup kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Waktu
PoetryWaktu, Si angkuh yang tak tergoyahkan Si tua yang tak kunjung renta