Suspicious

1.2K 144 33
                                    

Belakangan ini Sooyoung sedang sibuk-sibuknya mengurus thesisnya yang molor berbulan-bulan. Rasanya ia sudah muak berkutat dengan penelitian-penelitian yang rumit itu. Sejak mendapatkan gelar sarjana, ia langsung mengambil masternya untuk dapat mengejar gelar kekasihnya yang sudah hampir dua tahun tak pernah ia temui. Dan itu membuatnya lelah!

Sooyoung akui, kesibukan mereka berdua membuat mereka semakin menghargai rindu yang terjalin diantara mereka. Ruang dan jarak yang terbangun, membuat mereka semakin menghargai waktu yang mereka miliki. Namun entah kenapa kali ini Sooyoung merasa gelisah, tak seperti beberapa bulan yang sudah ia lewati, kali ini hampir sebulan Sungjae tak memberi kabar padanya. Nomor Sungjae pun belakangan ini mati, pesan yang ia tinggalkan tak dibalas, akun sosial medianya juga tak pernah lagi diupdate. Bahkan Sungyoung eonni dan ayah Sungjae pun tak mendapat kabar dari lelaki itu.

Apakah Sungjae sesibuk itu hingga melupakannya? Atau jangan-jangan Sungjae kenapa-napa? Hal itulah yang ia pikirkan beberapa hari terakhir. Sooyoung rasa Sungjae tak pernah separah itu. Paling tidak ia akan selalu mendapatkan kabar dari kekasihnya setiap dua minggu sekali, itu pun sebenarnya tidak cukup baginya untuk melepas rindu

Selama beberapa minggu ini Sooyoung sempat berpikir, Sungjae mungkin tidak ingin mengganggunya yang sibuk dengan penyusunan thesis, namun ia rasa ini sudah keterlaluan. Bagaimanapun Sungjae adalah pacar Sooyoung. Dan harus Sooyoung akui bahwa dia termakan oleh rindu yang sangat luar biasa hebat.

Setelah berpikir panjang, akhirnya Sooyoung bertekad untuk mencari Sungjae. Ia sudah menanyakan pada Sungyoung eonni mengenai tempat tinggal Sungjae di sana. Tapi... sepersekian detik sejak memutuskan hal itu, ia kembali teringat kata-kata Sungjae beberapa bulan yang lalu.

"Awas saja kalau kau datang kesini dan mengabaikan kuliahmu. Aku tidak segan-segan untuk membuatmu tak tenang! Aku akan sangat marah! Ingat itu!"

Kalimat itu kembali terngiang-ngiang di otaknya. Hatinya berkata untuk pergi, namun pikirannga lagi-lagi mendoktrin dirinya untuk tetap ikut dengan perintah Sungjae. Dan akhirnya ia pun mengurungkan kembali niatnya untuk pergi mengejar Sungjae. Sooyoung memang sangat plin-plan!

"Hei, noona!" panggil seorang lelaki yang dari arah sebuah rak perpustakaan di tempat Sooyoung berada saat ini.

"Ya! Sstt! Jangan ribut, ini perpustakaan tahu!" titah Sooyoung mengingatkan hoobaenya yang belakangan ini senang sekali berkeliaran di sekitarnya.

"Hehehe," lelaki itu mendudukkan dirinya di sebelah kanan Sooyoung dan menyodorkan buku-buku yang ia bawa, "noona, sepertinya buku ini bisa membantu penelitianmu, tentang fatherhood kan?"

"Hm?" Sooyoung melirik ke arah lelaki itu, "sepertinya tidak perlu, aku sudah membacanya. Kau ini memang sok tahu, tapi yah... terimakasih atas perhatianmu, hyunnie" Sooyoung pun tersenyum membuat lawan bicaranya juga ikut tersenyum

"Maafkan aku, noona. Nanti aku membantumu dengan hal yang lain. Boleh kan?" lelaki bernama Jaehyun itu menatap lekat ke arah Sooyoung, "aku melihat update-an snap, noona. Noona sedang galau ya? Soal hyung itu lagi?"

Mendengar nama itu membuat Sooyoung kembali menatap kosong ke lain arah, bibirnya pun tak lupa ia kerucutkan. Hal itu membuat Jaehyun yang masih stay di sisinya terkikih geli.

"Ya! Kenapa tertawa! Sejak kapan kau stalking? Dasar weirdo!" protes Sooyoung yang merasa dirinya sedang diolok-olok. Ia tak sadar, apa yang ia sebutkan itu sebenarnya seperti cerminan dirinya beberapa tahun yang lalu.

Fresh like an Apple • C O M P L E T ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang