Chapter 10 : Identitas sang Gagak 1

2.7K 274 21
                                    

Kering air mataku
Mengingat tentangmu
Tentang kita yang tak jodoh

Dulu pernah bermimpi
Saling memiliki
Nyatanyapun tak kesampaian

Rela relakanlah masa itu
Biarkanlah jadi masa lalu

Kenang diriku
Selalu di hatimu
Selalu di jiwamu
Simpan di memory mu

Ku nanti dirimu
Bila malampun tiba
Cukup kita yang tahu
Mimpi jadi saksinya*

Kyuubi berjalan pelan dibelakang Naruto yang kini menghadap langit malam. Salah satu telinganya terpasang sebuah earphone dan sejak tadi ia menyandungkan lagu yang sama. Kyuubi tidak terlalu mengerti, tapi entah mengapa lirik yang disenandungkan Naruto menusuk tepat dihatinya.

Ekornya tertunduk lemas begitu pula kedua telinganya. Ia memandang sendu Naruto. Ingin sekali Kyuubi berlari memeluk seseorang yang dulu ia cintai tersebut. Tetapi ia tidak bisa.

Perlahan Kyuubi berbalik meninggalkan Naruto sendiri. Ia merasa tidak ingin bertemu dengan Naruto dulu untuk saat ini. Dan ia mulai meragukan keputusannya memilih Naruto sebagai ketua clan selanjutnya atau tindakannya yang terlalu ikut campur.

Flashback

Kyuubi berdiri di sudut ruangan bercat putih. Di hadapannya saat ini terlihat Kushina sedang kesakitan berusaha mengeleuarkan bayinya yang sudah 9 bulan lamanya ia bawa dalam perutnya. Kyuubi melihat itu sebuah cahaya terang menerangi proses kelahiran tersebut.

Ketika sebuah tangisan bayi terdengar kencang mengertilah Kyuubi bahwa dialah sang pemimpin clan menggantikan ayahnya kelak. Disana seorang bayi kecil tengah di selimuti sebuah handuk, sedang dokter dengan cekatan memotong tali pusat sang bayi.

Kyuubi meninggalkan ruangan tersebut ketika ia melihat sang bayi diletakkan di dada Kushina. Sang bayi menggeliat berusaha menggapai puting susu ibunya.

"Kita akan bertemu kembali tak lama lagi gaki" Kyuubi pergi dengan senyuman yang terus terpasang di wajahnya.

5 tahun kemudian Kyuubi mengambil jiwa Naruto untuk sementara. Awalnya Kyuubi sempat ragu karena wajah Naruto begitu mirip dengan istrinya dahulu. Tapi keraguan itu sirna ketika ia melihat sebuah senyuman yang selama ini ia rindukan.

"Maafkan aku Naru, ini demi kebaikanmu dan aku sendiri yang akan memastikan kebahagiaan itu"

Dan dengan itu Kyuubi mengambil seluruh hati Naruto. Hal ini membuat ia tak dapat merasakan apapun. Hanya hampa tak ada yang lain. Namun di waktu yang sama pula Kyuubi berjanji akan membawa kebahagiaan untuk Naruto. Dan ia akan memastikan itu.
.

.

.
Kurama memandang Karin tajam. Belum pernah ia semarah ini sebelumnya. Ia tidak marah pada Karin, hanya sedikit kecewa. Ia tahu hal ini bukan juga salah Karin.

"Karin bawa aku pada mantan kurang ajarmu itu, dia harus segera di beri pelajaran!" Karin hanya bisa mengangguk ketakutan.

"Kurama-nii" Karin manggil Kurama lirih.

"Ada sesuatu yang terlewatkan Karin?" Karin menggeleng kecil membuat Kurama memandang Karin penasaran.

"Aku mendapatkan mimpi"

"Haaahh aku pikir apa, itu hanya bunga tidur jangan terlalu dipikirkan bodoh" Kurama menunjuk-nunjuk dahi Karin. Hal ini membuat Karin jengkel.

"Dengarkan aku dulu baka Kurama" Karin meremas telunjuk Kurama yang langsung mengundang ringisan sakit Kurama.

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang